Namun sudah tiga hari ini Arya keasyikan bermain game dan sangat jarang mendiskusikan atau melakukan evaluasi dengan serius. Marlon berpikir sejenak dan mencocokkan kejadian langka ini dengan alasan-alasan yang kuat. Detik kemudian, Marlon paham mengapa teman se-kamarnya ini sudah mulai kehilangan tujuan awalnya datang ke Jakarta dan terus fokus pada ponsel untuk bermain game yang disukai beberapa hari ini.
"Mau sampai kapan kau terus bermain game?" tanya Marlon tetap tak mengalihkan pandangannya dari handphone.
"Sampai aku mendapat kepercayaan lagi dari Coach Alex dan diizinkan bermain di turnamen," jawab Arya cepat, masih fokus menekan-tekan layarnya.
"Kalau kau tak dimainkan selama turnamen? Apa kau tetap bermain game?"