"Jika memang begitu, kenapa coach tak memberitahu kami kebenaran itu? Apa Coach Alex senang merahasiakan semuanya dari kami? Bukankah kita semua sudah sepakat untuk menjadi tim dan ada ikatan sebagai saudara?" Doni meledak begitu saja mendengar alasan Coach Alex sama sekali tak mempermasalahkan tersebarnya rahasia itu. Entah apa alasannya, Ando benar-benar kecewa saat ini, begitu pula dengan teman-temannya yang baru mengetahui fakta tentang Rangga.
"Apa kau masih mau marah jika Rangga sendiri yang ingin bapak tetap tutup mulut walau tau kebenarannya?"
Mata Ando spontan terbuka lebar, tak percaya. "Maksud bapak? Enggak mungkin Kak Rangga sendiri yang merahasiakan hal itu. Aku dan teman-teman sangat yakin jika janji itu memang sangat nyata dan absolut. Di sisi lain, bagaimana dengan kakak tingkat lainnya yang tak tahu tentang janji itu? Apa Coach Alex tak merasa bersalah jika menceritakan masa lalu tim ini?"