Sherla mengernyitkan keningnya, kebingungan dengan perkataan Arya, "Aku sama sekali tak mengerti apa yang kau katakan. Lalu apa yang membuat curiga jika orang ini mendadak logatnya berubah ketika berbicara denganku?"
Arya berdeham sambil menyedekapkan tangannya. "Mungkin dia juga suka sama Kak Sherla, mungkin."
Mata Sherla terbelalak begitu saja. Kedua sudut mulutnya terangkat, mendadak tubuhnya merinding merasa lega. "Yang benar ia juga suka aku, Yak?" tanyanya sambil menggoyangkan kedua pundak adik sepupunya.
Arya yang hanya menduga semua itu, merasa bersalah ketika mengungkapkan sesuatu yang belum benar kepastiannya. Sejak itu memilih diam meski Sherla terus menanyakan hal yang sama berulang kali.
"Benar, Yak, orang itu juga senang aku? Jawab kenapa! Dari tadi ditanya diam melulu," bentak Sherla merasa geram ketika diabaikan oleh Arya.
