"WOW!!!"
Suara gemuruh kembali menggema di gedung olahraga. Meski telah memasuki malam hari, tak sedikit juga mahasiswa yang masih berada di dalam kampus. Mereka yang telah mengetahui jika gedung olahraga sedang digunakan untuk latihan tanding melawan universitas lain, tetap saja ingin sangat merinding ketika mendengar suara para penonton bersorak begitu lantang.
Tiga point tambahan untuk Arya dan timnya. Kini Universitas Mandara semakin unggul cukup jauh. Coach Alex di luar lapangan pun mengepalkan tangan kanannya, penuh tenaga, strateginya memainkan Arya di awal babak kedua bukanlah sesuatu yang buruk.
"Nice, Yak! Bantai mereka sampai…"
Fahrizul kembali menutup mulut Fahmi rapat-rapat sebelum ia menyelesaikan kalimatnya.
"Kami sudah bilang berapa kali, sih? Jangan teriak-teriak ketika penonton sudah selesai bersoraknya. Kau hanya membuat kami malu saja."