Arya keluar dari kamar mandi sembari mengelus pipinya. Menuju kamar tidurnya dengan wajah merengut lalu mengganti pakaian rumah. Setelah bagian tubuh tertentu telah tertutup, Arya keluar sembari menaruh handuk di sebelah pundak kanannya lalu menjemurnya di belakang rumah.
Setelah selesai menuruti semua perintah ibunya, Arya kembali menuju ruang tengah. Disana ibunya telah menyiapkan krim khusus pereda nyeri dan pegal-pegal. Arya pun mendekati ibunya sembari meringis lebar, tak jelas.
"Nah, kalau begini, kan, lebih enak dilihatnya. Sudah mandi, bersih, wangi pula. Baru ibu mau memijat kamu. Masak iya kamu mau minta tolong ibumu dengan kondisi seperti tadi," kata ibunya sembari menatap anaknya penuh kasih sayang.
Arya hanya terkekeh, masih mengelus pipinya berulang kali. Ia sangat terkejut ketika sang ibu menampar wajahnya karena telah membuat keributan di malam hari. Ayahnya pun hanya menggelengkan kepala sembari menyeruput kopi hangatnya di depan televisi.