"Kemampuan mu yang lain?!," ucapnya takjub.
Aku justru melihatnya kebingungan, "Kemampuan?," apa maksudnya? Aku tidak mengerti.
"Wanita tadi adalah jelmaan dari binatang yang sedang kita cari," jelas Azalea, "Apa kau tidak menyadarinya?," wajahnya menampilkan ekspresi heran.
Aku tidak memikirkan hal itu. Aku hanya berfikir sedikit aneh ketika seseorang dengan gaun yang bagus berdiri di tepi danau dan dia membiarkan gadis kecil mendayung ke tempatnya sendiri, padahal ada kemungkinan perahu itu akan oleng atau semacamnya, itu seperti bukan hal yang logis untuk melakukan sesuatu yang memiliki wujud manusia. Sayangnya, aku tidak dapat mengatakan persepsiku ini pada Azalea, aku memilih diam dan berkata jika aku hanya mengira-ngira.