Baru juga selesai menjalankan beberapa waktu mengenai operasi membuat Bening sama sekali tidak tenang.
Perempuan itu telah mengalami sebuah tekanan batin yang cukup hebat.
Satu diantaranya adalah sebuah pernikahan dengan orang yang paling dibenci dan satu lagi diancam oleh sang suami.
Dua hal yang paling tidak mengenakan dalam hidup harus diterima oleh Bening dan bahkan juga diantaranya meski melawan hati.
Seharusnya hari ini dia menjadi seorang wanita paling beruntung apabila seorang suami menemani dikala sakit.
"Mau ke mana kamu?"
"Mainlah sama teman teman, buat apa juga aku di sini? Membosankan."
"Kamu itu suamiku sekarang dan seharusnya kamu itu menjaga aku, bukan malah sebaliknya Bara."
"itukan anggapan kamu, tapi tidak di aku. Sekarang kalau lo mau tidur, ya tidur sono dan jangan ganggu waktu aku."
Ditinggalkan lah Bening sendiri di ruangan rawatnya, dia sama sekali tidak tahu akan apa yang dipikirkan sang suami.