Chereads / Stela and Eric / Chapter 21 - Stela and Eric bagian 21

Chapter 21 - Stela and Eric bagian 21

Selesai bercerita panjang lebar akhirnya Lily dan Zahra pamit pulang karena hari sudah sore, mereka juga belum mengerjakan tugas yang di berikan guru.

Stela kembali ke kamarnya lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang terasa sangat gerah. Selesai mandi Stela duduk di balkon kamarnya sambil melamun entah apa yang dia pikirkan.

"Hufff...." Stela membuang napas dengan kasar sambil menatap kearah langit.

"Kenapa ya gua tinggal di rumah besar seperti ini? Tapi gua merasa gak memiliki kehidupan" gumam Stela.

Memang sedari Stela kecil Mama dan Papanya selalu saja sibuk entah itu urusan kerjaan atau apa pun itu lah, Stela kadang cemburu melibat teman-temannya yang lain bisa berkumpul dengan keluarganya setiap hari makan bersama, cerita tentang hari ini, begitu banyak kegiatan yang bisa mereka lakukan saat bersama.

Tapi Stela jarang mendapatkannya kedua orang tuanya terlalu sibuk walaupun mamanya ibu rumah tangga tapi papanya selalu mengajak mamanya untuk ikut pergi ke kantor dengan alasan papanya ingin memiliki teman untuk bercerita mengenai kantor dan lain-lain.

Saat ini Stela mengerti apa gunanya keluarga baginya, dan juga dia jadi lebih banyak belajar dari pengalamannya ini. Stela juga sekarang sudah mencoba untuk terbiasa dengan kondisinya sekarang.

Ya walaupun orang tuanya sibuk tapi terkadang banyak orang di luar sana yang ingin menjadi seperti dia.

"Kenapa gua jadi mikirin itu sih" ujar Stela dengan malas.

Karena matahari sudah mulai terbenam Stela pun masuk ke dalam kamarnya.

Pukul 7 malam Stela turun ke bawah karena orang tuanya sudah pulang dan ingin makan malam bersama.

"Malam ma, pa" ujar Stela mencium kedua pipi papa dan mamanya.

"Malam sayang" jawab mereka serempak.

Stela tersenyum lalu duduk di depan mamanya.

"Gimana sekolah kamu tadi?" Tanya papa Stela.

"Ya gitu lah pa, tadi aku juga udah mulai di hadang sama kakak kelas" ujar Stela.

"Kok bisa?" Tanya mama.

"Karena naik mobil balap aku ma, tadi pagi Stela lupa bawa mobil yang biasa" jawab Stela.

"Kalau kamu di apa-apain sama mereka bilang sama bang Gibran ya, biar abang kamu yang ngurus semuanya jangan sampai kamu terluka" ujar papa.

Stela mengangguk, "iya pa tenang aja Stela tau kok" jawabnya.

"Kalau kamu terluka sedikit aja papa yang turun tangan" ucap papa Stela.

"Iya pa iya Stela paham kok" jawab Stela mengangguk sambil memakan nasinya.

"Bagus kalau gitu" jawab papa.

Setelah itu mereka bertiga makan dengan nikmat sambil bercanda gurau sesekali.

Malam harinya Stela termenung di balkon kamarnya sambil menatap bulan yang sedang memancarkan sinar cahayanya yang terang.

"Hufff bosan banget" gumam Stela sambil mengacak-acak rambutnya karena dia merasa sangat bosan di rumah saja.

Stela mempunyai ide yang bagus, tapi hanya Stela yang bilang itu bagus. "Apa gua ke club aja kali ya, lumayan untuk hiburan" ujar Stela dengan semangat.

Stela pun langsung bergegas menganti pakaiannya seperti biasanya, selesai mengganti pakaian dan memakai tas selempangnya Stela pergi turun ke bawah dengan pelan-pelan takut ketahuan oleh orang di rumah ini.

Sampai di gerbang belakang rumahnya seperti biasa Stela memanjat untuk bisa keluar. Mungkin kalian bertanya-tanya apa di rumah Stela tidak mempunyai CCTV jawabannya punya tapi Stela memanipulasi semuanya.

Saat di atas ponsel Stela berdering, dia memegang besi pagarnya dengan tangan satu lalu mengambil ponselnya. Stela melihat Lily yang menelponnya.

"Halo, apa sih" ujar Stela terdengar sangat kesal, masalahnya dia masih menggantung di pagar.

"Lo dimana?" Tanya Lily.

"Di pagar" jawab Stela dengan santai.

"Pagar mana njir" jawab Lily.

"Pagar rumah gua lah, ya kali pagar sekolah" jawab Stela dengan kesal.

"Lo ngapain di situ woi"

Stela melihat ke sekeliling takut ada yang melihatnya, "ya gua manjat dodol" jawabnya.

"Lo ngapain sih ada-ada aja kerja lo" ucap Lily.

"Gua mau kabur ke tempat biasa, udah deh lo mau ngapain nelpon gua" ujar Stela.

"Kita ada di club, lo gak datang" ujar Lily.

"Iya nanti gua nyusul, ini lagi manjat" jawab Stela.

"Oke, kita tunggu" jawab Lily.

Stela mematikan sambungannya dan langsung menyimpan kembali ponselnya setelah itu dia melanjutkan aksinya yaitu memanjat pagar yang tadi baru setengah dia panjat.

Sampai di luar Stela langsung berjalan kedepan kompleks mencari taksi karena jam segini susah mencari taksi Stela pun berjalan kembali sambil mencari taksi.

"Taksi pada kemana dah" gumam Stela melirik ke kanan dan kirinya mencari keberadaan taksi.

Saat ada yang lewat Stela langsung mrmanggilnya, "taksi!" teriak Stela sambil mengangkat tangannya.

Stela pun berlari kearah taksi tadi yang sudah berenti dan langsung naik ke dalam, Stela juga memberi tau tujuannya mau kemana.

Sampai di club Stela pun masuk ke dalam dengan wajah yang berbinar dia sangat senang ke tempat ini. Ada rasa puas saat dia memijakkan kaki kesini.

Saat masuk ke dalam Stela membeli minum terlebih dahulu karena dia juga haus, yang jelas minumnya kalian pasti tau apa ya alkohol seperti biasa dia juga membeli sebungkus rokok.

Setelah itu dia mencari keberadaan para sahabatnya ternyata mereka sedang ngobrol di tempat yang biasanya mereka duduki.

"Hai nona" ujar Stela saat sampai di tempat Zahra dan Lily sambil tersenyum.

Zahra dan Lily tertawa mendengar ucapan Stela yang menurut mereka sangat geli.

"Tumben lama" ujar Lily.

Stela mengangguk, dia menghidupkan rokoknya. "Gua tadi nyari taksi susah banget njir" jawabnya.

"Kenapa gak bawa mobil aja lo? Biasanya juga naik mobil" ujar Lily.

"Mobil gua belum gua perbaiki masih ribut suaranya namanya juga untuk balapan" ujar Stela.

"Kayak punya 1 mobil aja lo" cibir Zahra.

"Satu lagi di depan mobil balap gua woi kalau mau keluar ya harus gua mundurin dulu mobil yang satu lagi" ujar Stela menjelaskan.

Zahra hanya mengangguk-anggukan kepalanya mengerti dengan ucapan Stela.

"Besok katanya ada balap, lo gak ikut?" Tanya Lily.

"Oh ya? Kapan? Dimana? Jelas lah gua ikut dah lama gak balapan gua" ujar Stela dengan ssemngat.

"Giliran gini aja semangat lo" ujar Lily.

Stela tersenyum menampakkan giginya yang rapi dan putih, sambil terkekeh.

"Namanya juga hobi" jawab Stela.

"Daftar aja noh ke mas-mas yang buat minuman itu dia tadi yang umumin" ujar Zahra menunjuk orang yang ada di dekat mereka.

Stela meengangguk lalu mendekati orang yang tadi Zahra bilang untuk mendaftar.

Selesai mendaftar Stela kembali ke tempat duduknya tadi.

"Udah?" Tanya Lily.

Stela mengangguk, "besok temenin gua ya jam 12".

Lily dan Zahra mengangguk semangat, "siap komandan" ujar mereka serempak.

Stela hanya tertawa receh melihat kelakuan temannya yang random.