Chereads / Stela and Eric / Chapter 20 - Stela and Eric bagian 20

Chapter 20 - Stela and Eric bagian 20

Sampai di rumah Stela langsung pergi ke kamarnya mengganti pakaiannya, dia turun kebawah untuk mengambil beberapa cemilan untuk dia bawa ke kamarnya.

"Bi mama belum pulang?" Tanya Stela saat melihta bi Ningsih.

"Belum non, sama tuan tadi pergi katanya mau ke kantornya tuan" jawab Bi Ningsih.

Stela mengangguk sambil menuangkan susu di gelas, dan membawa beberapa cemilan yang ada di dapur itu.

"Stela nanti makan siang ya bi, jangan ganggu dulu soalnya mau nonton di kamar" ucap Stela saat mau pergi ke kamarnya.

"Iya non" jawab Bi Ningsih.

Stela pun langsung pergi naik ke atas menuju kamarnya, sampai di kamar Stela sengaja menyediakan meja kecil untuk meletak cemilannya dan juga minumnya.

Stela mengunci kamarnya lalu berjalan kearah kasurnya lalu jongkok ke arah bawah kasurnya, entah apa yang mau dia ambil di bawah sana.

Stela menjulurkan tangannya lalu mengambil seperti kotak kecil gitu, ternyata itu adalah kulkas mini yang dia sembunyikan.

"Nahh gini kan seru" ujar Stela mengambil sebotol wine dari dalam kulkas mini tadi.

Ternyata Stela menyembunyikan wine di bawah tempat tidurnya karena memang dia sering melakukan itu, entah kapan Stela meletakkannya di bawah tempat tidur.

Stela kembali duduk di karpet yang sudah dia sediakan untuk dia menonton nantinya, setelah itu dia memilih cemilannya dan mulai menonton dengan tenang.

1 Jam kemudian, dia selesai menonton lalu membereskan tempatnya tadi da juga membuang sampah bekas cemilannya tadi.

Karena takut ketahuan dia meminum wine Stela mencuci gelasnya di kamar mandi tapi hanya dia siram air doang.

Setelah itu dia memasukkan sisa wine tadi ke dalam kulkas, dan keluar mengantarkan gelas tadi.

"Bi mama belum pulang juga?" Tanya Stela.

"Belum non, tadi nyonya nelpon sih katanya agak sorean pulang non" jawab Bi Ningsih menjelaskan.

Stela menganggukkan kepalanya, dan pergi mengambil makanan karena dia masih belum kenyang.

"Kok gak selera makan ya gua" ujar Stela menatap lauk yang ada di meja makan.

"Masak mie aja deh" gumam Stela pergi kearah dapur lagi.

"Ada apa non?" Tanya Bi Ningsih melihat Stela balik lagi ke dapur.

"Mau masak mie aku bi, gak selera aja liat lauknya" jawab Stela.

"Non mau bibi masakkan yang lain? Atau bibi masakin mienya non" ujar Bi Ningsih.

Stela menggeleng, "aku aja sendiri bi" jawabnya.

Bi Ningsih pun mengangguk lalu meninggalkan Stela di dapur sendiri karena dia mau mengerjakan tugas yang lainnya.

Stela mengambil mie yang ada di lemari karena memang biasanya dia selalu stok mie instant di dalam lemari.

Dia memasak mie itu sambil membuka ponselnya melihat kabar hari ini apa ada yang baru atau tidak.

Saat Stela scroll aplikasi yang ada di handphonenya Zahra menelpon.

"Ada apa sih ganggu banget" jawab Stela.

"Hehehe kita mau main nih bosan gua di rumah terus" ujar Zahra sambil terkekeh kecil.

"Mau main kemana emang lo?" Tanya Stela.

"Ke rumah lo ya, tadi gua sama Lily udah ada rencana sih mau ke rumah lo" jawab Zahra.

"Yaudah buruan ya, bawa cemilan sendiri" ujar Stela.

Zahra langsung mengembangkan senyumannya, "oke. Otw" jawabnya.

Stela mematikan ponselnya dan menuangkan mie yang tadi dia buat ke mangkuk lalu membawanya ke meja makan. Sambil menunggu temannya datang dia makan mie dulu.

Selesai makan Stela mencuci piring bekas dia makan tadi, lalu menyiapkan jus untuk Zahra dan Lily.

Setelah selesai Stela membawanya ke ruang keluarga karena biasa mereka main di sana, pas Stela sampai ada yang menekan tombol bel di rumahnya. Stela yakin itu pasti Lily dan Zahra.

"Sebentar" jawab Stela sambil berjalan ke arah pintu rumahnya.

Saat dia membuka pintu ternyata benar Zahra dan Lily yang datang ke rumahnya.

"Haii ibu" ujar Zahra.

Stela hanya berdehem saja lalu mempersilahkan mereka masuk.

"Lo sendiri All?" Tanya Lily saat masuk ke dalam rumah Stela.

"Engga, ada Bi Ningsih di belakang. Mama sama papa gua belum pulang emang" jawab Stela sambil duduk di sofa.

Zahra mengangguk dan mengeluarkan cemilan yang dia beli tadi untuk di makan di sini.

"Kalian ngapain sih kesini? Kurang kerjaan banget" ujar Stela melihat Zahra dan Lily.

"Kan usah gua bilang, kita berdua bosan di rumah doang" jawab Zahra, memakan cemilannya.

"Eh tau gak sih gua ada gosip" ujar Lily menatap Stela dan Zahra dengan serius.

"Gosip apa?" Tanya Zahra.

"Katanya nih si Laura, Cindy, terus sama satu lagi si Shinta udah sering main sama om-om" ujar Lily.

"Laura, Cindy sama Shinta itu yang tadi hadang gua?" Tanya Stela.

Zahra mengangguk, "True, nama panjang mereka Cindy Kartika terus kalau Shinta, siapa ya? Shinta Carrine" jawab Zahra menatap Stela.

"Percuma nama mereka cantik-cantik tapi gak ada yang bener kelakuannya" ujar Stela menatap Zahra dan Lily.

Lily mengangguk, "gua juga bingung sama mereka buat apa sih open bo gak laku juga" jawabnya.

"Lah buktinya mereka sering main sama om-om kata lo laku lah" ucap Zahra.

"Laku sih laku tapi sama om-om yang maunya tawar murah aja" jawab Lily.

"Lo tau darimana?" Tanya Stela.

Lily memasukkan keripik kedalam mulutnya sebelum menjawab pertanyaan Stela, "dari temen sekelasnya ada juga yang anak club tapi dia juga sama sih kayak mereka" jawabnya.

"Nih anak emang nguping terus nih pasti" ujar Zahra.

"Siapa yang nguping, gua tau karena mereka kasih tau lah ya kali gua nguping cape lah" jawab Lily dengan santai.

"Yang ngasih tau apa gak takut gitu, ntar dia kena masalah gara-gara Laura sama yang lain" ucap Stela merasa kasihan nanti kalau yang kasih tau ke tangkap basah lalu di bully habis-habisan.

"Pasti kalau yang nyebar berita itu sampai di dengar Laura udah tamat tuh anak" ujar Zahra.

Lily mengangguk, "semoga aja dia masih aman tapi katanya sih dengar-dengar nih dari anak yang lain dia nyebar ini tuh biar Laura sama yang lain itu jera sama perbuatannya karena dia juga bakalan pindah" jawabnya menjelaskan pada Stela dan Zahra.

"Tapi kasihan juga sih Laura sama yang lain, kita nih sebegai manusia boleh memberi nasehat tapi dengan cara yang baik-baik jangan kayak begitu nanti kalau misalnya Laura stres gimana, walaupun gua juga gak suka sama dia tapi kasihan aja gitu" ujar Zahra.

Stela mengangguk, "iya sih lebih baik di bilangin, kalau gak bisa baru tuh di kasih pelajaran" jawabnya.

Lily juga mengangguk sambil meminum jusnya, "tapi mungkin di balik semua ini ada maksud tertentu" jawab Lily.

"Nah gua juga tadi sempat mikir begitu" jawab Stela.

"Udah lah kok malah bahas masalah dia sih, masalah kita sendiri aja belum tentu bisa terselesaikan" ucap Zahra.