Chereads / Stela and Eric / Chapter 3 - Stela and Eric bagian 3

Chapter 3 - Stela and Eric bagian 3

Stela pun melanjutkan beres-beresnya yang tadi sempat tertunda, dia hanya tinggal memasuk kan beberapa skincare dia laptop dan alat tulis lain nya ke koper satu lagi.

Selesai semuanya Stela menatanya di dekat pintu agar besok tinggal gampang menariknya keluar dari kamarnya.

Setelah selesai Stela pun berbaring di tempat tidurnya lalu menatap langit-langit di kamarnya itu.

"Udah gak sabar rasanya pengen cepat-cepat sampai di Jakarta" gumam Stela sambil menatap langit-langit kamar nya.

Stela pun menarik selimutnya dan menutup matanya karena dia juga sudah capek memberesi semua barangnya dan besok dia harus bangun pagi-pagi sekali.

Di sisi lain, di sebuah tempat yang sangat ribut dengan musik dan beberapa minuman alkohol menyambut mereka yang masuk ke dalam tempat tersebut. Lily dan Zahra duduk di salah satu sofa sambil menatap orang-orang yang sedang berdansa bersama pasangan nya.

"Ra" panggil Lily.

Zahra menoleh ke arah Lily, "ada apa?" Tanya Zahra menatap Lily sambil memegang segelas wine yang mereka pesan.

"Katanya Stela besok pagi berangkat dari Bandung, siang mungkin udah sampai" jawab Lily.

Zahra mengangguk, "bagus lah lebih cepat lebih baik" jawabnya.

"Bener banget gua juga udah bilang sama dia nanti pas dia di Jakarta kita bakalan lebih sering ke club bareng" jawab Lily sedikit teriak karena di tempat ini musiknya sangat keras sehingga mereka harus sedikit lebih keras jika ngobrol.

Zahra mengangguk sambil tersenyum, "itu adalah hal yang kita rencanakan dari dulu kan" jawab Zahra meminum wine milik nya.

Assyfa Azzahra yang biasa di panggil Zahra juga sudah sahabatan dengan Lily dan Stela dari awal masuk SMP, mereka bertiga sama-sama di kenal di sekolah bad girl tapi untung nya mereka tidak pernah yang namanya keluar-masuk hotel bersama dengan om-om hidung belang.

Mereka hanya nakal karena sering ke club dan kadang mereka mau merokok walaupun tidak sering tapi pernah dan hal yang paling sering mereka lakukan lagi adalah cabut saat jam pelajaran, tapi tidak terlalu sering hanya pada saat tertentu saja.

"Iya bener banget" jawab Lily mengangguk.

"Eh iya lo udah bilang sama dia kan sekolah di SMA Garuda" ujar Zahra menatap Lily yang sedang menghisap rokoknya.

Lily mengangguk, "papanya juga udah tau makanya dia di daftarin di sana, pas Stela bilang ternyata papa sama mama nya udah daftarin duluan" jawab Lily menjelas kan.

Zahra pun mengangguk lalu mengangkat gelas yang dia pegang, "cheers".

Lily tersenyum lalu mengambil gelas nya dan menyatukkan nya dengan gelas Zahra hingga bunyi suara ting

Mereka berdua minum dengan ketawa-ketawa dan bercanda.

Sampai ada orang yang menghampiri mereka, "hai nona sendiri aja nih" ujar orang tadi menatap Lily dengan tatapan yang seperti sedang mengindentifikasi tubuh Lily.

Padahal mereka tidak pernah memakai pakaian yang selutut dan ketat selalu memakai celana, dan baju yang sedikit ke besaran.

"Engga, nih berdua" jawab Lily menunjuk Zahra di sebelah nya.

Memang sifat Lily terkadang membuat Zahra ingin mengatai nya goblok.

"Bukan maksud saya kamu gak ada pacar gitu?" Tanya orang tadi dengan senyuman yang sudah menggoda.

Padahal di mata Zahra dan Lily itu adalah hal yang menjijikan.

"Om cari orang lain aja sana, lagian saya berdua nih gak sendiri" jawab Lily dengan tatapan yang tajam.

"Ayo dong temenin om sebentar aja, sama temen kamu juga boleh kalau mau" jawab orang tadi.

Lily dan Zahra menatap satu sama lain dengan tatapan yang jijik melihat orang yang ada di sebelah Lily ini.

Lily segera bangkit dari tempat duduk nya di ikuti Zahra.

"Eh mau kemana?" tanya om tadi memegang tangan Lily.

Dengan cepat Lily menepis nya, "jangan main-main dengan saya, saya bisa laporin om atas kasus pemaksaan" jawab Lily mengancam.

Orang tadi menatap Lily dengan kesal lalu pergi menjauh dari mereka berdua.

"Ayo lah pulang, males gua nanti ketemu sama orang begituan lagi" ujar Lily dengan bergidik ngeri.

Zahra tertawa, "ya kalau di club emang banyak orang kayak gitu Li lo aja yang aneh kalau gak mau ketemu sama orang begitu jangan ke sini lah" jawab Zahra sambil tertawa.

"Iya gak gitu juga lah kan banyak yang sekali di tolak langsung gak ngejar lagi ini maksa" jawab Lily menatap Zahra dengan kesal.

Zahra merangkul Lily, "kalau gak mau jumpa sama orang begitu gak usah ke club" jawab nya.

"Ya gak gitu juga Zahra" jawab Lily dengan kesal sudah kesal tambah kesal lagi.

"Hahaha yaudah ayuk pulang" jawab Zahra tertawa menatap Lily.

Lily pun mengangguk, mereka berdua keluar dari tempat yang berisik itu dengan lampu yang menyala dengan remang-remang.

Zahra mengantar kan Lily pulang terlebih dahulu baru dia pulang ke rumah nya karena Lily di jemput Zahra tadi.

"Bye Ra makasih ya" ujar Lily melambai kan tangan ke arah Zahra.

Zahra membuka kaca mobil nya lalu melambaikan tangan kepada Lily, "gua pulang ya" pamit Zahra.

Lily mengangguk, "hati-hati ya Ra, awas ketemu om-om itu lagi" jawab Lily terkekeh.

"Nanti yang bilang begitu" jawab Zahra tersenyum tipis.

Lily langsung memasang wajah tidak suka, "Zahra ih lo masa doain yang begitu" jawab Lily.

"Hahahahaha, Yaudah gua pulang ya bye" pamit Zahra.

Lily mengangguk dan masih melambaikan tangannya ke arah mobil Zahra.

Setelah tidak melihat mobil Zahra lagi, Lily pergi masuk ke dalam rumah nya dengan hati-hati karena takut orang tuanya mendengar dia membuka pintu.

Dengan mengendap-endap Lily masuk ke kamarnya dan langsung mengunci kamarnya agar tidak ada yang masuk, Lily juga langsung mandi agar tubuhnya tidak bau dan lengket lalu menganti bajunya dengan baju piyama yang biasa dia pakai.

Setelah selesai Lily membaringkan tubuh nya di kasurnya sambil menghayal hal-hal yang tidak penting.

"Gua gak bisa tidur, ngapain ya?" Gumam Lily tampak berpikir dia mau ngapain malam ini karena dia masih belum bisa tidur.

Lily mengecek ponselnya dan mencoba menelpon Stela kareba biasanya jam segini Stela belum tidur tapi gak diangkat sama sekali.

"Apa dia udah tidur ya?" Gumam Lily lagi.

Lily pun mencari nama Zahra di kontak nya karena hanya Zahra yang masih belum tidur Lily yakin itu.

"Halo apaan?" Tanya Zahra saat baru saja mengangkat telepon dari Lily.

"Gua gak bisa tidur dong gimana ini" ucap Lily yang merasa gelisah.

"Ya jadi gua harus apa? Gua juga gak tau, mata-mata situ kok sibuk" jawab Zahra.

"Kasih saran gitu" jawab Lily.

"Baca novel aja, lo kan biasa nya baca novel" usul Zahra kepada Lily.

Lily pun berpikir lalu mematikan panggilan telepon nya karena yang di bilang Zahra benar biasanya dia membaca novel.