Chereads / Cinta Diawal Usia / Chapter 7 - 6. Ketakutan Azizah

Chapter 7 - 6. Ketakutan Azizah

Selama diperjalanannya, Azizah dan Radit hanya diam saja tidak ada yang berbicara. Hingga setibanya di sekolah pun mereka juga tak kunjung berbicara, saat Azizah ingin melangkah meninggalkan Radit sendirian saat itu juga Radit menahan Azizah dengan cara menahan tangannya. "Mau kemana? Ini masih pagi bel masuk juga masih lama kita ke taman belakang ya? Kita bicara." Ajak Radit. Azizah pun menganggukkan kepalanya dan berjalan disamping Radit menuju taman belakang. Sesampainya mereka disana Radit pun memulai perbincangan. "Jadi gimana soal ancaman Nela kekamu kemarin?" tanya Radit. Azizah tak menjawab pertanyaan Radit dan memberikan handphone nya guna menunjukkan pesan dari Nela. "Ya ampun sayank, maafin aku ya? Aku nggk tau kalo ancaman ini buat kamu ketakutan." Ucap Radit merasa bersalah. Mendengar ucapan Radit pun mata Azizah jadi berkaca-kaca, melihat itupun Radit merasa semakin bersalah. Bagaimana bisa saat Azizah ketakutan dia malah bercanda. "Hey jangan nangis sayank, maafin aku ya aku ngaku aku salah." ujar Radit. "Nggk papa kok, salah aku juga kenapa aku rebut kamu dari Nela. Itu buat dia sakit hati dan bahkan berani buat ngancam aku." Balas Azizah. Ucapan Azizah membuat Radit merasa sangat bersalah, Radit pun menarik pinggang Azizah membawanya kadalam dekapannya. Azizah menangis sejadi-jadinya dipelukan Radit, setelah merasa agak tenang Azizah pun melepaskan pelukannya. Radit menghapus sisa air mata dipipi Azizah, menangkup wajah Azizah dengan kedua tangannya dan mendekatkan wajahnya. Hanya beberapa centi jarak diantara mereka dan Radit pun mencium bibir Azizah dengan lembut, memberikan kenyamanan dan ketenangan bagi Azizah. Perlahan Radit pun menggigit pelan bibir bawah Azizah, hal itu membuat Azizah sedikit membuka mulutnya dan Radit memulai aksinya. Setelah merasa puas mereka mengakhiri ciuman itu, dan bel masuk pun berbunyi.

"Udah bel, masuk yuk?" ucap Radit sambil mengusap bibir Azizah. "Iya, kita masuk sekarang." Balas Azizah dengan tersenyum. Mereka pun berjalan beriringan menuju kelasnya, sesampainya mereka dikelas keduanya langsung duduk dibangkunya masing-masing. Pelajaran pun berlangsung dengan tenang, semua murid fokus mendengarkan materi yang disampaikan oleh sang guru. Setelah beberapa jam akhirnya pelajaran pun selesai, bel istirahat berbunyi semua murid berhamburan keluar kelas dan menuju kantin untuk mengisi perut mereka. Kecuali Azizah dan Radit, mereka berdua memilih untuk diam dikelas. "Ini makan dulu." Ucap Radit memberikan sekotak nasi. "Tapi ini kan bekal kamu, kamu tadi juga nggk aku kasih sarapan dirumah aku dan pastinya sekarang kamu lapar." Balas Azizah mengembalikan kotak nasi itu. "Yaudah biar adil kita makan bareng aja, aku suapin." Tawar Radit dan Azizah pun hanya tersenyum menanggapinya. Mereka pun makan berdua dan Radit selalu menyuapi Azizah dengan tulus, perlakuan Radit yang sangat romantis itupun membuat Azizah merasa beruntung karena sudah mendapatkan Radit.

Tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang sedang memperhatikan mereka. "Loe nggk dengerin ancaman gue, jadi liat aja balesan gue." Batin Nela. Ya, orang yang tengah memperhatikan mereka adalah Nela. Uhukk..uhuukkk, Azizah tersedak makanan dan meminta air pada Radit dan sialnya Radit lupa membawa air minum. "Bentar ya, aku kekantin mau beli air sebentar dan jangan kemana-mana." Titah Radit. "Iyaa, udah cepetan sana." Jawab Azizah. Dan Radit pun segera berlari keluar kelas menuju kantin guna membeli air minum untuk Azizah. Ditempat lain, Azizah yang sedang menunggu Radit pun kaget karena didatangi Nela. "Loe butuh air kan,? Nih aku kasih air yang banyak." Ucap Nela dan mengguyur kepala Azizah dengan air dingin. Hal itu membuat Azizah menggigil karena kedinginan, melihat Azizah menderita seperti itu Nela malah tersenyum puas. "Ini akibatnya kalo loe udah nggk mengindahkan ancaman gue, ini baru awalnya loe liat aja nanti." Ucap Nela. Nela pun meninggalkan kelas dan Azizah yang masih menangis ketakutan. Setelah kepergian Nela, menit berikutnya Radit berlari masuk kekelas dan membukakan botol air minum untuk Azizah. "Ini minum dulu." Radit yang belum melihat keadaan Azizah pun menyodorkan minumannya. "Lhoh, kok kamu basah kuyup kayak gini Zah.? Siapa yang berani lakuin ini kekamu.?" Tanya Radit dengan nada khawatir. "Hiks…hiks.. Nela yang lakuin semua ini, katanya ini baru awal." Ucap Azizah terisak. Karena geram mendengar ucapan Azizah, Radit pun ingin melangkah keluar untuk mencari Nela tapi ditahan oleh Azizah. "Udah biarin aja." Ujar Azizah. "Yaudah kamu ganti baju dulu, aku anter ketempat ganti. Lumayan disana kan ada seragam yang disiapin buat hal darurat." Ucap Radit dan diangguki oleh Azizah.

Skip>>

Setelah mengganti pakaiannya, Radit mengajak Azizah pergi ketaman belakang sekolah. Setibanya mereka disana, mereka berdua lebih memilih duduk dihamparan rumput hijau dibawah pohon yang rindang. Radit pun tidur dipangkuan Azizah, dan memulai perbincangan. "Harusnya tadi itu kamu biarin aku bales Nela, berani banget dia bikin kamu menggigil kayak gitu." Kesal Radit. "Nggk usah difikirin, udah jadi resiko aku juga karena masih mertahanin kamu." Ucap Azizah sambil mengelus kepala Radit dengan lembut. "Kamu masih kedinginan?" tanya Radit. "Sedikit kok." Singkat Azizah. Mendengar itupun Radit bangkit dan duduk didepan Azizah. "Sini aku peluk biar nggk dingin lagi." Ucap Radit. Azizah pun langsung memeluk Radit, disandarkan kepalanya didada bidang Radit. Radit pun memeluk erat tubuh mungil Azizah dan sesekali mencium keningnya. Tanpa disadari bel masuk kembali berbunyi, namun karena mereka masih sibuk berdua mereka pun tidak mendengar bunyi bel masuk. Mereka pun melanjutkan perbincangan mereka hingga bel pulang terdengar. "Eh udah bel masuk, masuk yuk." Ucap Azizah. Mereka pun berjalan menuju kelasnya, namun merasa aneh ternyata bel tadi bukan bel masuk tapi bel pulang. "Lhoh, bel masuk kok malah pada pulang?" tanya Azizah. "Azizah, Radit… kalian darimana aja 3 jam pelajaran akhir nggk masuk kelas" tanya Reno pada keduanya. "Lhah gue kira baru bel masuk, taunya udah pulang aja." Ucap Radit. "Yaudah gue duluan, bye." Ucap Reno. Mereka berdua pun masuk kekelas dan mengambil tas mereka.

Skip>>

Diperjalanan pun Azizah tetap setia memeluk tubuh Radit, hal itupun membuat Radit tersenyum dan sesekali mengusap lembut tangan Azizah. "Kita jalan-jalan bentar ya.?" Tawar Radit. "Emmt, boleh. Tapi bentar aja ya keburu sore." Jawab Azizah. Radit pun mengendarai motornya menuju taman, Radit mengajak Azizah untuk duduk ditaman berdua. "Enak kali ya kalo kita udah sah, mau berdua mesra-mesraan juga nggk papa." Ucap Radit. Azizah hanya mengangguk mendengar ucapan Radit. "Yank… kiss donk." Ucap Radit membuat Azizah membelalakkan kedua matanya. "Apaan sih, inget ini tempat umum tauk." Celetuk Azizah. "Nggk akan ada yang liat, sepi juga." Ucap Radit. "Nggk ad…" belum sempat Azizah menjawab Radit langsung menarik tengkuk leher Azizah dan melumat bibir mungil Azizah yang membuatnya candu. Azizah mendorong tubuh Radit sekuatnya, dan Radit pun terjungkal ke tanah.