Chereads / Cinta Diawal Usia / Chapter 9 - 8. Undangan Bunda

Chapter 9 - 8. Undangan Bunda

Suara adzan maghrib pun berkumandang, mendengar panggilan sholat Azizah pun segera mengambil air wudhu dan mendirikan sholat.

Sedangkan dirumah Radit, Radit dengan semangat 45 nya bercerita tentang Azizah pada Ibunya. "Bunda mau tau nggk Radit lagi deket sama siapa.??" Tanya Radit dengan bersemangat pada sang Bunda. "Emmt, siapa ya yang mau deket sama anak Bunda yang nyebelin ini." Goda sang Bunda. Radit yang mendengar Bundanya seperti itupun langsung merubah ekspresinya menjadi cemberut. "Emang siapa sayank? Yang lagi deket sama kamu?" tanya sang Bunda. "Namanya Azizah Khafidz Sakura Bun, dia itu baik, lembut, pinter, ceria juga. Pokoknya mendekati kriteria sempurna." Jelas Radit. "Kayaknya kamu suka banget ya sama dia nak, kamu sampek berubah drastic. Yang dulunya cueg, dingin bahkan nggk kesentuh." Jelas sang Bunda. "Aku suka banget sama dia Bun, selain baik dia juga udah buat hari aku lebih berwarna. Dia satu-satunya wanita yang bikin aku takut kehilangan, sering bikin aku senyum-senyum sendiri gegara bayangin senyum dia yang maaniiisss banget." Senyum Radit tak luntur sedikit pun saat mengucapkan kalimat itu. "Bunda mau kenalan sama dia, besok pulang sekolah kamu ajak dia kesini ya." Ucap sang Bunda. "Siap Bunda, besok aku ajak dia kesini. Sekarang aku kekamar dulu ya, mau ngabarin dia buat besok." Ucap Radit seraya berlari kekamarnya.

Saat dikamarnya, Radit pun langsung mengambil handphone nya untuk memberi kabar pada Azizah bahwa esok hari sang Bunda ingin bertemu.

Via Chat :

"Besok sepulang sekolah mampir kerumah aku dulu ya, Bunda aku mau ketemu kamu." Tulis Radit.

"Bentar aku tanya Ayah sama Ibuku dulu ya." Balas Azizah.

"Oke, aku tungguin." Pesan dari Radit hanya dibaca oleh Azizah.

Pov Azizah :

Mendapat kabar dari Radit, Azizah pun langsung menemui kedua orang tuanya dan meminta izin. "Yah, Bu.. Radit bilang kalau Bundanya mau ketemu aku. Rencananya besok sepulang sekolah aku mau mampir kerumah Radit, apa boleh.?" Tanya Azizah pada kedua orang tuanya. "Mau kenalan ya ceritanya.?" Sahut sang Ayah menatap sang putri. "Hehee, iya Yah. Bolehkan.?" Melas Azizah. "Boleh, tapi pulangnya jangan kemalaman. Sebelum maghrib kamu harus ada dirumah." Jelas sang Ayah sedangkan sang Ibu hanya menyetujui apa keputusan suaminya. "Ibu nurut sama Ayah kamu aja." Sahut sang Ibu. Mendengar jawaban dari orang tuanya pun Azizah merasa sangat senang dan langsung memeluk keduanya. "Makasih ya, Ayahh sama Ibu baik banget." Ucap Azizah dipelukan keduanya. Azizah pun segera menuju kekamarnya dan mengabari Radit.

Via Chat :

"Dit.. aku udah diizinin buat kerumah kamu, pokoknya sebelum maghrib aku udah harus dirumah." Tulis Azizah pada nomor Radit.

"Oke Zah, besok pulang sekolah kamu ikut aku kerumah. Cuma sebentar kok, sebelum maghrib pasti udah aku anterin pulang." Balas Radit.

"Yaudah, kamu lanjut belajarnya karena aku juga mau lanjut belajar. See you." Balas Azizah.

"See you." Balas Radit yang hanya dibaca oleh Azizah.

Mereka pun sama-sama sibuk melanjutkan belajarnya, hingga suara adzan Isya' terdengar. Azizah pun beranjak dari meja belajarnya dan mendirikan sholat, setelah itu ia keluar kamar untuk makan malam. Dimeja makan sudah ada kedua orang tuanya yang sedang menantikannya. "Akhirnya kamu keluar kamar juga, sini nak Ayah udah laper dari tadi nunggu kamu lama banget." Ucap sang Ayah. "Siap Ayaah." Balas Azizah seraya duduk dikursi makannya.

Mereka bertiga pun makan dengan tenang tanpa ada satupun yang bersuara. Setelah selesai makan, Azizah berniat membantu Ibunya untuk membersihkan meja makan namun Ayahnya memanggil. "Nak..kamu kesini dulu." panggil sang Ayah. "Iya Yah.." jawab Azizah. Azizah pun mendekati Ayahnya dan duduk bersandingan, bercanda gurau, melepas rindu. Setelah sang Ibu selesai membersihkan meja makan, ia pun ikut bergabung dengan suami dan anak tersayank nya.

Jam dinding sudah menunjuk pukul 20.21. "Ayah, Azizah kekamar ya udah ngantuk." pamit Azizah pada Ayahnya. "Yaudah sana tidur, besok juga sekolah." jawab Ayahnya. Azizah langsung pergi masuk kamar dan merebahkan badannya. "Besok gimana ya, kok aku khawatir kalo Bundanya Radit nggk suka sama aku." monolog Azizah dengan nada khawatir. "Ayoo Zah... semangat. Pasti Bundanya Radit suka sama kamu, pokoknya kamu harus sopan." sambungnya lagi. Lalu Azizah menuju kamar mandinya untuk mencuci muka, dan setelahnya ia langsung tertidur pulas.

Pov Radit :

Sedangkan disisi lain Radit masih terjaga membayangkan bagaimana pertemua sang Bunda dengan Azizah. "Pastinya Bunda suka banget sama Azizah, aku aja yang anaknya udah kesemsem apalagi Bunda." monolognya. Lalu Radit mengeluarkan handphone nya dari saku celananya, membuka galeri untuk melihat foto Azizah. Radit pun senyum-senyum sendiri dibuatnya. "Loe tu seharusnya disurga bukan dibumi, baru kali ini ada bidadari dimuka bumi ini." ucap Radit sambil tersenyum melihat foto Azizah yang sedang tersenyum. Karena merasa lelah Radit memutuskan untuk merebahkan badannya dan tetap menatap foto Azizah. Perlahan rasa kantuk pun tiba, membuat Radit perlahan menutup matanya untuk tidur dan tak lupa ia juga memeluk ponselnya yang mempelihatkan wajah Azizah.

Matahari pun muncul, sinarnya mulai memasuki jendela kamar Azizah yang lupa tak tertutup tirai tadi malam. "Euugghh, silau banget udah pagi apa ya?" monolog Azizah sambil mengucek kedua matanya yang masih ngantuk. "Ouh baru jam 5.30." ucapnya santai. "Hah...jam 5.30.? aku telah subuh lagi donk, iihhh ini pasti karena aku mikirin hari ini tadi malam." monolognya. Azizah pun langsung masuk kekamar mandinya untuk melakukan ritual mandinya, setelah selesai dengan ritual mandinya akhirnya Azizah keluar dari kamar mandinya. Ia masih menggunakan baju santainya karena ini masih pagi untuk ia bersiap-siap kesekolah, lalu ia memutuskan untuk merapikan tempat tidurnya dan pergi ke dapur untuk memasak. "Pasti Ibu belum masak, aku aja deh yang masak. Lagi pula masih pagi buat aku untuk siap-siap sekolah." monolognya. Azizah pun mulai mengupas bawang merah dan putih, lalu membersihkan kangkung dan juga tak lupa untuk mengiris semua bumbu untuk membuat tumis kangkung. Selesai membuat tumis kangkung, Azizah pun mengambil tempe untuk digoreng. Setelah semua siap maka Azizah menyiapkannya dimeja makan, sedangkan jam dinding sudah menunjukkan jam 6.05. Azizah pun masuk kamar untuk bersiap-siap karena takut sebentar lagi akan segera dijemput Radit.

Saat Azizah sudah masuk kamar, barulah sang Ibu keluar kamar untuk memasak, dan betpa terkejutnya ia melihat bahwa sudah ada masakan rerhidang dimeja makan. "Ini siapa ya yang masak, apa Azizah ya. Tapi kok tumben, yaudah deh bagus kalo dia udah bisa masak." monolog sang Ibu.