Chereads / Batalnya Perjodohan / Chapter 7 - Nona Li, Tuan Yan Mengundang Anda 

Chapter 7 - Nona Li, Tuan Yan Mengundang Anda 

Li Qiao menapakkan satu kakinya di tanah, memutar kursi bar dan melihat ke belakang. 

Saat ini, pria itu masih berteriak sambil mengumpat. Matanya merah seperti darah, dan kondisinya tampak sedikit kacau. Dia tampak seperti orang gila.

Pintu kayu di sana ditendang sampai terbuka, bahkan hingga membuat penghenti pintunya patah dan panel pintu runtuh.

Pandangan Li Qiao samar-samar tertuju ke bagian dalam ruangan melalui celah berukuran setengah meter. Terlihat sosok yang dia kenal di sana.

Shang Yu duduk di atas sofa di kamar privat sambil menekuk salah satu lengannya ke belakang sofa, dan tangannya yang lain memegang rokok di bibirnya.

Dengan posisi duduk seperti itu, dia tampak malas, liar dan sulit diatur.

Kemunculan dan teriakan pria itu sepertinya tidak mempengaruhi Shang Yu. Dia tidak bereaksi sama sekali

Kabut putih menyebar ke segala arah, mengaburkan wajahnya yang tampan. Li Qiao tidak terlalu jelas melihatnya, namun ada rasa penasaran yang tidak tertahankan.

"Orang itu, apakah dia benar-benar Shang Shaoyan?"

Wen Shi masih memegang alat pengocok di tangannya. Dia dan Li Qiao melihat ke arah ruangan pribadi itu sambil bergumam.

Di Kota Nan Yang yang besar ini, seharusnya tidak ada orang yang tidak mengetahui Shang Shaoyan.

Grup Yan Huang miliknya mencakup banyak industri, seperti semikonduktor, kedokteran, teknologi, industri militer, perbankan, dan kecerdasan buatan.

Tata letak industri grup ini juga hampir mendukung perkembangan ekonomi seluruh Kota Nan Yang.

Pria seperti itu memang mampu menyandang gelar 'Pemimpin Nan Yang'.

Sepertinya Li Qiao tidak mendengar perkataan Wen Shi. Dia melihat rokok yang ada di tangan Shang Yu, dan pandangan matanya mengikuti gerakan bibir tipisnya.

Bibir Shang Yu sangat tipis, dengan warna merah muda yang samar. Garis bibirnya terlihat sangat jelas ketika dia sedang menghisap rokok. Ketika sedang menghembuskan asap rokok, dia menyipitkan matanya dengan sombong dan gagah.

Li Qiao melihatnya dengan serius, hingga matanya terasa panas. Ketika pria itu membungkuk dan menjepit rokoknya, dia mengangkat alisnya dan sedikit menoleh. Pandangan mereka pun saling bertemu.

Pesta yang tampak samar-samar, bar yang indah dan tenang... Saat ini ketika mata mereka saling bertatapan, beberapa perasaan yang tidak diketahui muncul di depan mereka seperti not musik.

Shang Yu melihat Li Qiao!

Li Qiao tetap menatap matanya, tanpa menghindar atau merasa malu karena tertangkap basah menatap Shang Yu. 

Shang Yu melihat ke belakang dengan ekspresi yang dalam. Di detik berikutnya, dia menapakkan kakinya yang tumpang tindih ke lantai, lalu bangkit berdiri dan berjalan keluar dari ruang pribadi.

Dari awal hingga akhir, dia bahkan belum melihat pria yang mengamuk dan mencarinya itu. Sosoknya yang tinggi dan berkaki panjang langsung menghilang ke pintu keluar bar dalam sekejap mata.

Saat ini, dua pria keluar dari ruang pribadi. Salah satu dari mereka mengangkat tangannya dan menepuk bahu pria yang mengamuk itu, kemudian dia menghela napas. "Saudaraku, keberanian itu sangat terpuji!"

Satu orang yang lain juga menatap pria yang mengamuk itu dengan sorot mata dingin, dan berkata dengan nada mengejek, "Apakah kamu tidak ingin tahu keberadaan kakak laki-laki tertuamu? Ayo pergi, kita keluar dan bicara!"

Pertunjukan ini tampaknya telah berakhir.

Banyak orang di dalam bar melihat ke arah di mana Shang Yu pergi.

Pria dengan wajah yang paling tampan itu adalah Shang Shaoyan yang misterius?

Kurang dari satu menit, pria yang tadi mengamuk itu dibawa pergi, dan suasana di bar tampaknya kembali tenang seperti semula.

Li Qiao membuka mulutnya, kemudian berbalik badan menghadap ke arah bar dan menyeruput Mojito. Rasa alkoholnya sangat ringan, ada juga rasa asam, seperti tatapan mata Shang Yu yang tak bisa dijelaskan.

Saat ini, terdengar suara langkah besar yang semakin mendekat dari belakang Li Qiao. Di bawah bayang-bayang tudungnya, Li Qiao mendengar sebuah kalimat, "Nona Li, Tuan Yan mengundang Anda."

Li Qiao memegang gelas anggurnya dan melihat ke belakang dengan malas. Oh, seorang pengawal rupanya. Dia pernah melihat pengawal itu di taman saat sore hari.

Tidak dapat disangkal bahwa malam ini pandangan pengawal itu pada mata Li Qiao terasa sedikit berbeda, dengan sedikit rasa was-was dan bertanya-tanya. Wajar saja, setelah sekian lama pengawal itu bersama Tuan Yan, Li Qiao adalah gadis pertama yang ingin ditemui Tuan Yan.