Li Qiao mengangguk kecil mendengar kata-kata pengawal itu. Dia menaruh gelas anggur yang ada di tangannya, mengangkat dagunya, dan melihat ke arah pintu keluar bar ini. Kemudian dia berkata, "Pimpin jalannya."
Pengawal itu pun menjawab, "Silakan!"
...
Pada pukul satu dini hari, tempat parkir di tempat hiburan Nan Yang ini masih dipenuhi dengan mobil-mobil mewah.
Di mana-mana terlihat pria dan wanita yang sedang bercinta. Kota yang tidak pernah tidur ini adalah tempat persemaian.
Li Qiao mengikuti pengawal itu sampai di gerbang luar tempat hiburan Nan Yang. Saat malam hari, konvoi mobil mewah dengan logo grup Yanhuang diparkir di lantai bawah lobi.
Pengawal membawa Li Qiao ke kendaraan terdekat yang ada di tengah, membuka pintu belakang, memberi isyarat: "Nona Li, silakan naik."
Li Qiao melihat kendaraan yang pintunya terbuka, dan ternyata ada Shang Yu di dalamnya. Lampu kuning yang redup menyinari area di sekitarnya, seperti cahaya berlapis emas yang sangat menyilaukan.
Sebuah dokumen diletakkan di atas kakinya. Di bawah tatapan Li Qiao, dia membolak-balik dokumen tersebut dan membuat sketsa.
Pada saat Shang Yu membuka halaman ketiga, ujung bolpoinnya berhenti sebentar. Dia berkata dengan suara rendah yang sedikit serak, "Apakah kamu datang sendiri?"
Li Qiao menjawab dengan tenang, "Iya, sendirian."
Tang Yiting, yang sedang bermain biliar di aula biliar privat, hanya bingung dan bertanya-tanya.
"Naiklah, aku akan mengantarmu kembali ke rumah."
Li Qiao memasukkan salah satu tangannya ke dalam saku, sedangkan tangan yang lainnya memutar kalungnya yang bergoyang. Dia tersenyum tipis dan berkata, "Tetapi aku yang menyetir!"
Shang Yu tidak berkata apa-apa, namun perlahan-lahan ia menoleh ke arah gadis yang sedang berhenti di luar mobilnya itu.
Sepasang matanya tampak sangat dalam, seperti jurang yang tak bisa dilihat kedalamannya. Tak ada yang tahu bagaimana perasaannya.
Tetapi, alisnya justru menunjukkan ekspresi kelelahan. Meskipun ekspresi Shang Yu tampak dingin, namun Li Qiao merasa bahwa malam ini pria itu terlihat sangat kelelahan.
Entah kenapa, hati Li Qiao melunak setelah melihatnya.
Li Qiao menjulurkan ujung lidahnya, dan tanpa ragu-ragu lagi, dai mencondongkan badannya dan masuk ke dalam mobil tersebut. Dalam penglihatan pria itu, Li Qiao menutup pintu dengan lembut, mengangkat alisnya, dan kemudian berkata, "Kalau begitu, mohon bantuannya, Tuan Yan. Aku hampir lupa bahwa aku baru saja minum alkohol."
Pria itu melihat Li Qiao lekat-lekat, namun beberapa saat kemudian, dia mengalihkan pandangannya, lalu memberi perintah dengan suara yang rendah, "Ayo pergi."
...
Sekarang mereka sudah mencapai setengah perjalanan dari tempat hiburan Nan Yang ke rumah Li. Suasana di dalam mobil Shang Yu sangat tenang. Yang terdengar hanya suara goresan pena Shang Yu, yang sedang menulis di atas dokumen.
Li Qiao duduk di sampingnya dengan posisi yang sama, serta warna baju yang sama. Gadis itu masih berpikir. Dia bersandar di pintu mobil dan memulai pembicaraan, "Tuan Yan, aku punya pertanyaan?"
Pria itu berhenti menggoreskan penanya lagi. "Tanyakan saja."
Sangat acuh tak acuh!
Li Qiao mengerucutkan bibirnya dengan acuh tak acuh pula, lalu dia mengarahkan pandangannya ke garis wajah pria itu. "Aku ingin tahu tentang pernikahanku dengan Shang Lu. Sebenarnya bagaimana itu bisa terjadi!"
Shang Yu meliriknya dengan pandangan mata yang tenang. "Ayahmu tidak memberitahumu?"
"Iya, ayahku tidak pernah memberitahu. Aku hanya tahu bahwa sejak aku masih ada di dalam kandungan ibuku, perjodohan ini sudah ditetapkan. Shang Lu lebih tua tiga tahun dariku, apakah kamu tidak merasa kalau perjodohan ini agak aneh?
Pandangan Li Qiao terlihat sedikit licik, dan senyuman di mulutnya juga seolah mengejek.
Tanpa melihat Li Qiao, Shang Yu hanya berkata, "Jika kamu mau membatalkan rencana pernikahan itu, untuk apa kamu repot-repot mencari tahu asal-usulnya?"
"Yah, masuk akal!" Li Qiao mengangguk dengan serius dan menatap wajah Shang Yu yang acuh tak acuh. Dia bertanya dengan penasaran, "Lalu kenapa bukan aku dan kamu yang menikah?"
Sopir di bangku depan hampir saja mengompol saat mendengar pertanyaan Li Qiao barusan!
Keberanian gadis itu sangat besar. Berani-beraninya dia membuat masalah dengan Tuan Yan!
Karena sopir tersebut tidak menstabilkan setir, kendaraan itu sedikit bergoyang.
Shang Yu pun menaikkan alisnya, melihat ke kaca spion, dan memberi peringatan, "Lihat jalannya baik-baik!"
"Maaf, Tuan. Saya tidak akan mengulanginya lagi!"
Li Qiao melirik tatapan Shang Yu yang sedikit tidak senang, juga melihat sopir yang sedang ketakutan. Apakah barusan dia menanyakan pertanyaan yang mematikan? Mengapa sampai membuat sopir ketakutan seperti ini?