Ketika Wen Ruan masih belum pergi jauh dari sana, tiba-tiba bel kelas berbunyi dan wali kelas pun datang. Wali kelas yang melihat Wen Ruan pun memaksa Wen Ruan untuk masuk ke dalam kelas.
Saat pelajaran tengah berlangsung, Wen Ruan hanya melamun dan tidak fokus mengikuti pelajaran.
Wen Ruan diam-diam memikirkan, tindakan apa yang akan dilakukan oleh asisten kepala sekolah kepada Huo Hannian dan Qin Fang jika tahu bahwa mereka berdua sedang bertengkar.
...
Asisten Kepala Sekolah memberikan hukuman yang keras untuk Huo Hannian dan Qin Fang. Karena mereka berdua sudah melakukan kesalahan besar, Asisten Kepala Sekolah itu pun meminta mereka untuk menulis ulasan permintaan maaf sebanyak 1000 kata, lalu membacanya di depan semua guru dan siswa pada upacara pengibaran bendera Senin depan. Ia juga menghukum mereka dengan menyuruh mereka berlari 20 putaran mengitari lapangan.
Setelah pelajaran selesai, Wen Ruan baru tahu bahwa Huo Hannian dan Qin Fang sedang berlari di lapangan untuk menjalankan hukuman yang diberikan oleh Asisten Kepala Sekolah. Saat melihat kedua orang itu berlari di lapangan, Wen Ruan dan Shen Chuan pun langsung bergegas menghampiri mereka.
Karena sudah beberapa kali berlari mengelilingi lapangan, seluruh tubuh Huo Hannian dan Qin Fang tampak bercucuran keringat, bahkan seragam sekolah yang mereka kenakan tampak basah kuyup.
"Da Chuan, pergi dan beli dua botol air." Akibat dari pertengkaran itu, kini tubuh Qin Fang terluka lebih serius daripada Huo Hannian. Hidung dan sudut mulutnya tampak sedikit robek. Namun Huo Hannian hanya mengalami sedikit luka di dahinya.
Setelah berlari mengelilingi lapangan sebanyak sepuluh putaran, Qin Fang melihat Huo Hannian yang masih tampak begitu energik dan seolah tidak merasa kelelahan sedikit pun. Sebelumnya tatapan mata Qin Fang tampak jijik saat melihat Huo Hannian, namun kini tatapan matanya tampak sangat arogan seperti monster menyeramkan.
Aku saja merasa sangat lelah, bahkan rasanya seperti mau ambruk, tapi kenapa Huo Hannian masih bertenaga?
Orang aneh macam apa Huo Hannian itu? Batin Qin Fang.
"Siapa namamu? Huo Nian, bukan? Aku hanya menumpahkan susu ke wajahmu, kenapa kamu malah memukulku sampai berdarah?" Tanya Qin Fang sambil mengejar Huo Hannian dengan terengah-engah.
Sialan, penampilan pria yang berkeringat ini sangat tampan. Menurut Qin Fang, pemuda ini jauh lebih tampan dan menawan daripada Huo Jingxiu yang ada di kelas 3-1!
Qin Fang menggelengkan kepalanya, dan dalam benaknya ia bertanya. Apa yang sedang ia pikirkan?
Aku adalah bos di angkatanku! Batin Qin Fang mengingatkan dirinya sendiri.
Huo Hannian memandang Qin Fang dan berkata dengan suaranya yang dingin, "Kamu memanggilku apa?"
Qin Fang merasa sangat terganggu oleh tatapan mata Huo Hannian yang suram ini.
"Jangan terlalu serius."
"Namaku Kak Nian."
Qin Fang pun menimpali, "Sialan..."
Saat Huo Hannian melihatnya dengan tatapan dingin, Qin Fang pun memanggil Huo Hannian dengan suara pelan seperti nyamuk, "Kak Nian."
"Aku tidak mendengarmu."
Qin Fang meremas tangannya dengan erat. Ia merasa semakin kesal, namun ia harus meningkatkan suaranya, "Kak Nian."
"Masih ingin mengejar Wen Ruan?"
"Mengejar apanya?" Qin Fang merasa bahwa dirinya hanya melemparkan susu saja, tapi statusnya sebagai ketua geng di angkatannya, kini sudah lenyap begitu saja!
Bagi Huo Hannia, Wen Ruan adalah bencana!
Saat mendengar Qin Fang memanggil namanya, Huo Hannian pun menarik sudut bibirnya dan ia pun tersenyum.
...
Wen Ruan menyuruh Shen Chuan untuk memberikan air kepada mereka, kini ia baru tahu bahwa Huo Hannian tidak ingin melihatnya lagi. Meski demikian, Huo Hannian juga tidak menolak pemberian air itu.
Setelah memasuki jam pelajaran ke tiga, Huo Hannian dan Qin Fang menyelesaikan hukumannya yang berlari memutari lapangan sebanyak 20 kali putaran. Pakaian mereka tampak basah kuyup karena keringat.
Saat itu Wen Ruan sedang berdiri di pintu keluar lapangan, bulu matanya yang tebal dan panjang itu tampak sedikit menggantung. Serta bibirnya yang berwarna merah muda itu tertutup rapat. Tampak ada sedikit kegelisahan dan rasa bersalah dalam ekspresinya.
Ketika Qin Fang pertama kali lewat di depan Wen Ruan. Ia menatap Wen Ruan, dan langsung bergegas kabur.
Sebenarnya Qin Fang tidak ingin mencari gara-gara dengan si pembuat bencana ini, sehingga kini ia hanya bisa bersembunyi dan menghindarinya.
Ketika Huo Hannian lewat di depan Wen Ruan, ia bahkan sama sekali tidak memandang Wen Ruan. Tiba-tiba Wen Ruan mengulurkan tangannya yang kecil dan putih itu, kemudian ia dengan lembut menarik lengan bajunya.
Jika Huo Hannian kembali menarik lengan bajunya dan menghindari tangan Wen Ruan, maka Wen Ruan sudah bersiap-siap untuk kembali menarik tangannya. Tapi ternyata Huo Hannian hanya berdiri dalam diam bahkan tanpa bergerak sedikit pun.
"Apa yang sedang kamu lakukan?" Wen Ruan mengangkat kelopak matanya sehingga bulu matanya yang panjang itu tampak sedikit bergetar. Matanya yang jernih seperti mata rusa itu kini tampak berbinar, ia berusaha untuk tetap tersenyum, "Benar-benar bukan aku yang melaporkan ini kepada Asisten Kepala Sekolah."
"Siapa juga yang peduli kamu benar-benar melaporkannya atau tidak?" Huo Hannian pun menarik kembali lengan baju yang ditarik oleh Wen Ruan.
Wen Ruan merasa bahwa raut wajah Huo Hannian saat ini tampak tidak bersahabat. Giginya yang putih itu menggigit lipatan bibirnya yang tipis, ia tidak berani mengatakan apa-apa.
Huo Hannian memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya, kemudian ia berjalan beberapa langkah ke depan. Tapi, tidak lama kemudian ia pun berbalik untuk menatap gadis yang kini sikapnya sangat berbeda dari sebelumnya itu.
Ketika Wen Ruan melihat Huo Hannian yang sedang menatapnya, ia pun tersenyum, bibirnya yang tipis dan berwarna merah muda itu pun menunjukkan senyum yang cerah.
Huo Hannian yang melihat Wen Ruan tersenyum seperti ini pun hanya bisa mengumpat di dalam hati. Setelah itu, dengan langkah kaki yang lebar, ia berjalan menghampiri Wen Ruan. Setelah ia tepat berada di depan Wen Ruan, ia langsung bicara dengan suaranya yang dingin, "Ada apa, katakan!"