Wen Ruan mengulurkan tangan yang satunya di belakang punggung Huo Hannian. Dan tangan Wen Ruan yang satunya lagi membawa tas obat.
"Dahimu terluka."
Huo Hannian menatap Wen Ruan yang seperti mata rusa itu kini tampak berkaca-kaca, kemudian dengan kesal ia mengerutkan keningnya, "Sakit apanya? Apa kamu menganggapku sebagai Huo Jingxiu?"
Wen Ruan merasa bahwa sikap Huo Hannian begitu garang padanya, namun ia justru tersenyum saat melihatnya seperti ini.
"Kamu selalu menyebut nama Huo Jingxiu. Apakah kamu cemburu padaku?"
"Persetan!" Umpat Huo Hannian dengan kesal, setelah itu ia pun langsung berbalik dan bergegas untuk pergi.
Tidak lama kemudian, Wen Ruan pun menyusulnya dan berusaha untuk menghentikannya, "Jangan menyebut Huo Jingxiu lagi, tolong berhentilah sebentar dan menunduklah."
Namun Huo Hannian hanya berdiri dan tidak bergerak. Ia memiliki tinggi badan 188 cm, tinggi badannya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Wen Ruan. Aura terlihat begitu kejam dan dingin. Dibutuhkan mental yang kuat untuk bisa melihat tatapan matanya yang tajam itu.
Wen Ruan menggigit bibir bawahnya, dan dengan suaranya terdengar sedikit melunak ia kembali bertanya pada Huo Hannian, "Mau, ya?"
Tatapan mata Wen Ruan begitu murni dan jernih, ia menatap wajah Huo Hannian yang tampan dengan auranya yang dingin. Suaranya terdengar begitu lembut, manis dan hangat, seperti hangatnya matahari sore yang melelehkan marshmallow di udara dengan sedikit aroma manis.
Detak jantung Huo Hannian terasa berdetak lebih lambat daripada sebelumnya, dan kini ia semakin merasa semakin tidak sabar. Tiba-tiba ia membuka matanya lebar-lebar dan melotot pada Wen Ruan, "Kamu menyuruhku jongkok?"
Wen Ruan mengulurkan tangan kecilnya dan dengan lembut menarik lengan baju Huo Hannian. Tangan Wen Ruan yang putih, lembut, dan ramping itu terlihat begitu kecil, jika dibandingkan dengan tangan Huo Hannian yang besar.
Huo Hannian dengan pelan membungkukkan tubuhnya dengan tinggi dengan sikapnya yang dingin.
Di bawah sinar matahari keemasan yang menyinari tubuh mereka. Pemuda yang berbadan tinggi dan ramping itu terlihat begitu tampan, namun sikapnya sangat dingin. Gadis yang bertubuh ramping dengan kulitnya yang putih itu, terlihat begitu manis. Penampilannya yang menggemaskan ini seolah mampu membuat hati orang lain langsung terpesona saat melihatnya. Jika dilihat dari kejauhan, mereka berdua seperti gambaran indah yang dilukis oleh seorang pelukis.
Ye Wanwan mengetahui bahwa Huo Hannian dihukum berlari oleh Asisten Kepala Sekolah, sehingga ia berinisiatif membeli minuman untuknya. Tanpa diduga, ia melihat pemandangan yang begitu indah ini.
Wen Ruan mengeluarkan plester, lalu menempelkannya di dahi Huo Hannian. Huo Hannian sengaja membungkukkan pinggangnya, supaya Wen Ruan bisa dengan mudah menempelkan plester di dahinya yang terluka.
Tiba-tiba tangan Ye Wanwan yang sedang memegang botol minuman itu menggenggam botolnya semakin erat. Ye Wanwan seperti sedang memikirkan sesuatu, kemudian dengan cepat ia pun mengeluarkan ponselnya untuk memotret mereka Huo Hannian yang sedang bersama dengan Wen Ruan.
Ye Wanwan sengaja mendaftarkan email baru untuk mengirim foto-foto itu kepada Ling Fei'er yang ada di kelas 3-10.
...
Huo Hannian tidak kembali ke kelas saat pelajaran di sore hari. Ia sengaja pulang terlebih dahulu untuk mandi.
Huo Hannian berdiri di depan wastafel dan melihat ke cermin. Mata gelapnya tetap tertuju pada plester dengan pola Hello Kitty yang ada di dahinya.
Alis hitamnya yang tebal itu tampak sedikit berkerut, kemudian ia menarik plester itu dari dahinya dengan penuh kebencian. Tapi setelah beberapa detik kemudian, ia menempelkannya lagi.
Saat malam harinya, Qin Fang mengundang Huo Hannian untuk makan malam. Hidangan makan malam yang disiapkan sangat banyak, bahkan sampai memenuhi dua meja makan yang besar.
Qin Fang juga memahami bahwa di antara orang kuat, pasti akan ada yang paling kuat. Dan ternyata tinjuan Huo Hannian lebih kuat darinya. Berdasarkan aturan yang ada, maka kedudukan sebagai seorang 'Bos' harus dilepaskan.
"Ayo ayo, ini Bos baru kita di masa depan. Semuanya panggil dia Kak Nian."
Para murid lain Yang lain satu demi satu mulai berdiri dan memandang Huo Hannian yang tidak mengatakan sepatah kata pun sejak ia datang ke dalam ruangan. Dengan erat ia mengerucutkan bibir tipisnya dengan ekspresinya yang datar dan sikapnya yang dingin. Sekilas ia memang terlihat sangat maskulin dan tidak mudah diprovokasi, namun di dahinya terdapat plester luka dengan motif Hello Kitty yang tidak sesuai dengan identitasnya.
Beberapa siswa yang ada di sana, sebenarnya dalam hati mereka ingin tertawa, namun tidak ada satu pun dari mereka yang berani tertawa.
Huo Hannian mengambil gelas yang diberikan oleh Qin Fang kepadanya, ia sedikit mengangkat kepalanya, kemudian meminum segelas air tersebut hanya dalam satu tegukan.
Buah jakunnya tampak terangkat itu memperlihatkan wajahnya yang dingin dan sempurna.
...
Setelah belajar mandiri pada malam hari, Wen Ruan tidak langsung kembali ke vila keluarga Wen. Ia justru menyuruh Paman Zhong untuk mengantarkannya ke area perumahan Jinyuan.
Sejak Liu Shuying dan Ye Wanwan diusir dari vila keluarga Wen, ayahnya Wen Ruan sering tidak pulang ke rumah.
Dua hari yang lalu ayahnya Wen Ruan pergi ke Vila Jinyuan saat malam hari, dan kemarin malam ayahnya malah tidak pulang sama sekali.
Liu Shuying benar-benar memiliki trik yang cukup ampuh untuk membuat Ayahnya Wen Ruan tidak bisa terlepas dari genggamannya.
Setelah naik mobil menuju Vila Jinyuan, Wen Ruan naik lift dan menuju ke lantai paling atas. Hanya ada satu apartemen di lantai paling atas. Beberapa tahun yang lalu Ayahnya Wen Ruan membeli apartemen tersebut, namun tidak lama setelah membeli, apartemen tersebut di pindah tangankan untuk Liu Shuying.
Setelah sampai di depan vila tersebut, Wen Ruan membunyikan bel pintu beberapa kali, namun tidak ada yang membukakan pintu untuknya. Kemudian Wen Ruan mengeluarkan ponselnya dan bersiap untuk mengirim Wechat kepada ayahnya, tetapi saat membuka Wechat tiba-tiba Ye Wanwan melihat ada seseorang yang mengunggah sesuatu di lingkaran pertemanannya.
Aku Ye Wanwan, [Paman Wen sangat baik padaku dan ibuku. Tapi sayangnya, aku takut menjadi gemuk!]
Foto itu adalah foto Ye Wanwan yang sedang makan malam di restoran seafood kelas atas.