Chereads / Kesempatan Hidup Kedua Peri Keras Kepala / Chapter 32 - Apakah Dia Sedang Pamer?

Chapter 32 - Apakah Dia Sedang Pamer?

Ling Fei'er selalu memperhatikan Huo Hannian sejak ia hari pertama kali masuk ke kelas 3-10.

Huo Hannian memiliki wajah yang tampan. Matanya yang sipit dan jernih. Hidungnya mancung, bentuk bibirnya sempurna, lehernya yang bersih, dan garis wajahnya dingin dan tegas. Jika dibandingkan dengan Huo Jingxiu, Huo Hannian terlihat lebih bersih dan tampan, dan ia termasuk pria seleranya!

Huo Hannian tidak terlalu suka berbicara dengan orang lain. Ia yang selalu menyendiri sehingga membuatnya terlihat misterius.

Kelas 3-10 adalah kelas paling buruk di satu angkatan kelas tiga, dan merupakan kelas yang paling suka membuat masalah. Dulu, siswa pindahan sudah pasti akan ditindas oleh mereka dari kelas 3- 10.

Namun, setelah Huo Hannian masuk ke kelas 3-10, selain Wen Ruan yang suka mencari gara-gara dengan Huo Hannian, Shen Boyu dan Ming Kai yang tingkahnya seperti setan malah menjadi temannya!

Ling Fei'er sering sekali melihat mereka bertiga pergi ke warnet atau ruang biliar bersama. Di antara mereka bertiga, Huo Hannian yang memiliki badan yang tinggi dan kurus, sehingga terlihat paling menonjol di antara mereka bertiga.

Ling Fei'er menggigit lipatan bibir bawahnya dan berkata dengan lembut, "Keluarkan buku pekerjaan rumahmu, apa kamu mau aku bantu menuliskannya untukmu?"

Huo Hannian paling kesal jika diganggu saat bermain game. Ia melihat gadis yang tidak sering kali muncul di depan mejanya, kemudian ia pun mengerutkan alisnya yang ramping dengan ekspresi wajahnya tampak suram. Ketika ia baru saja hendak mengatakan sesuatu, tiba-tiba terdengar suara yang lembut, "Aku juga tidak mengerjakannya. Apakah perwakilan kelas mau membantuku mengerjakannya juga?"

Saat itu juga, kebetulan Wen Ruan masuk ke kelas dengan menggendong tas sekolah di punggungnya.

Wen Ruan yang tidak memakai riasan di wajahnya, ia tidak mengganti rok sekolahnya, dan memakai seragam sesuai dengan peraturan yang ada di sekolah. Wajah Wen Ruan yang cantik itu seolah memiliki dampak dan ancaman yang besar bagi Ling Fei'er!

Dua hari yang lalu, Ling Feier juga mendengar bahwa para siswa di kelas berbisik dan mengatakan bahwa meskipun Wen Ruan memiliki temperamen yang buruk, namun Wen Ruan seperti peri kecil Ben Xian.

Wen Ruan memiliki kulit yang putih, lembut, bersih, dan juga halus. Ia sangat sempurna, bahkan hampir tidak ada cacat sedikit pun.

Setelah Wen Ruan masuk ke dalam ruang kelas, pemuda yang biasa bermain game itu bersandar di sandaran kursi. Ia memegang ponsel di satu tangan dan meletakkan tangan lainnya dengan malas di belakang kursi. Karena tindakannya ini, kemeja putih yang ia kenakan itu menempel ketat di tubuhnya yang tinggi dengan dada yang bidang dan otot yang kuat.

Ling Fei'er samar-samar melihat otot-otot Huo Hannian, telinganya yang tertutup rambut itu pun seketika langsung berubah menjadi merah.

"Huo Hannian, apakah kamu mau aku menuliskannya untukmu?" Ling Fei'er mengabaikan Wen Ruan, kemudian dengan suaranya yang rendah ia bertanya kembali pada pemuda yang bersikap dingin dengan ekspresi wajahnya yang muram itu.

Wen Ruan meletakkan tas sekolahnya dan melihat Huo Hannian. Ia melihat jakunnya yang menonjol hingga dadanya yang bidang. Saat melihat itu semua, tanpa sadar alis Wen Ruan tampak sedikit berkerut.

Apa Huo Hannian sedang pamer di depan Ling Fei'er? Dalam hati Wen Ruan merasa tidak puas, tetapi ia harus mengakuinya.

Setiap gerakan yang dilakukan Huo Hannian seolah mampu memikat orang lain yang melihatnya. Pantas saja Ye Wanwan dan Ling Fei'er selalu mengejar-ngejar Huo Hannian!

Saat itu Wen Ruan sedang duduk di kursi, ia memandang Ling Fei'er dan berkata sambil senyum dengan manis, "Perwakilan kelas, bukankah kamu melanggar kedisiplinan untuk alasan pribadi? Sayangnya, Huo Hannian sepertinya tidak mengerti perasaanmu!"

Ling Fei'er melihat bahwa Huo Hannian tenggelam dalam permainan lagi dan tidak memperhatikannya, raut wajahnya pun menunjukkan kegelisahan.

Saat melihat wajah Wen Ruan yang lembut, Ling Fei'er berkata sambil tersenyum, "Apakah kamu masih membutuhkanku untuk membantumu mengerjakan tugasmu? Kamu pasti bisa meraih peringkat tiga besar di kelas paralel, kan? Pekerjaan rumah bahasa Inggris seharusnya tidak sulit bagimu!"

Ketika Ling Feier berkata seperti itu, beberapa anak laki-laki yang ada di belakangnya tersenyum aneh.

Saat itu Shen Chuan yang baru datang langsung menatap Wen Ruan yang sedang mengerutkan keningnya. Kemudian ia memberikan isyarat kepada Wen Ruan untuk melihat ponselnya.

Semalaman Wen Ruan mempelajari kembali pelajaran yang sudah ia pelajari di sekolah. Ia meletakkan ponselnya di laci, sehingga ia tidak tahu tentang postingan di forum.

Shen Chuan melihat Wen Ruan sambil mengedipkan matanya, kemudian ia menyerahkan ponselnya kepada Wen Ruan.

Saat melihat postingan terpanas di forum, Wen Ruan pun tidak bisa menahan tawa. Matanya yang jernih seperti mata rusa itu memandang Ling Fei'er sembari berkata, "Kamu yang membuat postingan itu, kan?"

...