Jika dilihat dari warna kulit, fitur wajah, dan latar belakang keluarga Ye Wanwan saat ini tampaknya ia memang lebih rendah daripada Wen Ruan.
Setelah Wen Ruan tidak memakai riasan yang tebal di wajahnya, kulitnya yang asli terlihat sangat putih dan berkilau, seolah seperti bisa mengeluarkan air dari tubuhnya. Fitur wajahnya sangat indah, dan postur tubuhnya juga sangat bagus. Julukan yang 'peri kecil' memang sangat pantas untuknya.
Sebenarnya wajah Ye Wanwan juga tidak buruk. Hanya saja ia merasa tertindas jika berdiri bersama Wen Ruan. Saat ini raut wajah Ye Wanwan tampak sedikit dingin daripada sebelumnya.
Selama ini, Ye Wanwan tidak melihat Wen Ruan dengan jelas. Selama ini ia pikir bahwa dirinya 100 kali lebih baik daripada Wen Ruan!
"Ruanruan, aku tidak berniat untuk membandingkan hal ini denganmu. Taoi faktanya, bagi kami pada tahap ini, pencapaian adalah yang paling penting..."
Ucapan Ye Wanwan langsung membuat Ling Fei'er teringat kembali saat ia ditolak oleh Wen Ruan dan tidak tahu harus berkata apa.
Tatapan mata Ling Fei'er menunjukkan penghinaan, "Wen Ruan, aku tahu kamu pasti iri dengan penampilan si jenius Ye yang lebih baik darimu, selain itu Ibunya juga mendapatkan cinta dari Ayahmu. Di mata semua orang, si jenius Ye dan Huo Jingxiu adalah pasangan yang jenius, sedangkan kamu justru terlihat seperti badut. Setelah mengejar-ngejar Huo Jingxiu selama lebih dari dua tahun, dia masih saja menolakmu sebagai pacar!"
Jika bisa, saat ini Wen Ruan tidak ingin melihat Ling Fei'er lagi. Jelas-jelas Ling Feier adalah bunga kelas 3-10, tapi ia telah menjadi anjing bagi Ye Wanwan.
Wen Ruan menunjukkan senyuman lembut di wajahnya, "Jika hasil ujian bulanan keluar, bagaimana jika hasil yang aku dapatkan justru lebih baik daripada Ye Wanwan?"
Ling Fei'er tertawa sinis, "Jika nilai yang kamu dapatkan lebih baik daripada si jenius Ye, aku akan mengunggah permintaan maaf kepadamu dengan nama asliku di forum dan memanggilmu sebagai Nona! Tapi, jika yang kamu dapatkan tidak bisa melampaui nilai si jenius Ye, kamu yang harus mengunggah pernyataan di sosial media dan mengakui bahwa kamu adalah orang bodoh!"
Wen Ruan memandang Ling Fei'er dengan hati mencibir. Pikiran Ling Fei'er begitu licik meskipun saat ini ia masih sangat muda. Alis Wen Ruan tampak sedikit berkerut, dan sepertinya ia sedang berpikir, "Oke, terserah kamu saja."
Saat melihat ekspresi Wen Ruan yang seperti ini, Ling Fei'er mengira bahwa Wen Ruan merasa bersalah dan takut. Tetapi saat ini sudah terlambat bagi Wen Ruan untuk menyesal, karena sudah begitu banyak orang yang melihatnya!
Shen Chuan hanya diam dan tidak mengatakan sepatah kata pun. Dengan temperamen Wen Ruan yang seperti ini, ia yakin bahwa Wen Ruan tidak akan menderita. Namun ia hanya sedikit gugup ketika mendengar taruhan Wen Ruan dan Ling Fei'er.
Apakah Kak Ruan terlalu percaya diri? Apa Kak Ruan bisa belajar benar-benar menjadi si jenius dalam waktu singkat setelah menjadi murid tidak teladan? Batin Shen Chuan.
Ponsel Shen Chuan yang ada di dalam saku celana seragam sekolah tiba-tiba bergetar, dengan cepat Shen Chuan pun langsung mengeluarkannya dan melihatnya.
Shen Chuan menetapkan forum sekolah sebagai fokus khusus, sehingga akan muncul pemberitahuan setiap kali ada postingan baru di forum sekolah.
Saat melihat konten terbaru yang diunggah di forum, Shen Chuan tiba-tiba membelalakkan matanya. Setelah itu ia langsung menunjukkan ponselnya kepada Wen Ruan.
Melihat posting baru tersebut, mata Wen Ruan yang jernih seperti mata rusa itu tampak sedikit terkejut. Tanpa diduga, kemarin malam ada seseorang mengunggah sebuah status dengan menyembunyikan identitasnya saat membalas komentar.
Dari unggah baru tersebut, semua alamat IP yang digunakan biasanya selalu sesuai dengan nama siswa dan alamat rumah.
Dengan kata lain, dengan melihat siapa yang mengirim posting dan siapa yang meninggalkan pesan untuk mengejek Wen Ruan. Maka identitas orang tersebut akan langsung bisa diketahui dalam sekejap.
Wen Ruan mengembalikan ponsel itu kepada Shen Chuan. Kemudian ia mengangkat kelopak matanya yang seperti mata rusa itu, matanya tampak cerah. Ia menatap Ye Wanwan sambil senyum dengan manis, "Apa pendapat Kakak Wanwan tentang postingan pengungkapan tadi malam?"
Saat mengingat kembali tentang posting tersebut, Ye Wanwan memikirkan semua jenis pesan yang ada di kolom komentar, semua komentar yang ada di sana berisi kalimat ejekan yang membenci Wen Ruan. Dalam hati ia merasa bangga, namun ia tidak menunjukkan ekspresinya itu di wajahnya, "Ruanruan, tidak peduli apa yang orang lain katakan tentangmu, aku tetap akan mendukung dan percaya padamu. Aku sangat marah ketika aku melihat postingan itu tadi malam! Awalnya, aku ingin membalas komentar yang membencimu, tetapi aku takut malah membuat kebencian untukmu, karena itulah aku tidak menjawab. Kamu tidak marah padaku, kan?"
"Kakak Wanwan tidak memfitnahku di forum, kan?" Wen Ruan tanya balik kepada Ye Wanwan.
Kemudian Ye Wanwan menjawab, "Aku marah ketika mereka mengatakan itu tentangmu. Bagaimana mungkin aku bisa memfitnahmu? Ruanruan, aku akan selalu berada di pihakmu."
Entah Wen Ruan ingin tertawa atau tidak, namun ia menoleh ke arah Ling Fei'er dan bertanya, "Kamu benar-benar tidak mengirim postingan itu, kan?"
Ling Fei'er tiba-tiba mendengus dengan penuh amarah, "Tentu saja itu bukan aku. Kamu sendiri suka membual, tapi tidak tahu seberapa banyak yang bergosip tentangmu. Ada banyak orang yang tidak menyukaimu di sekolah ini!"