Chereads / Kesempatan Hidup Kedua Peri Keras Kepala / Chapter 25 - Tahu Apa Itu Ditindas?

Chapter 25 - Tahu Apa Itu Ditindas?

Jika kamu ingin berteman denganku, maka kita bisa berteman. Buat apa menyebutkan Huo Jingxiu di depanku! Batin Wen Ruan kesal.

Tanpa sadar Wen Ruan melirik Huo Hannian. Saat itu Huo Hannian sedang mengenakan earphone dan menundukkan kepalanya untuk bermain game tanpa memandang Wen Ruan.

Bagus! Batin Huo Hannian. Baginya Wen Ruan adalah orang yang sangat polos. Setelah perang dingin selama tiga hari, kini Huo Hannian sama sekali tidak ingin meredakan permusuhan antara dirinya dengan Wen Ruan.

Dasar kejam!

Wen Ruan melihat ke arah Qin Fang yang bertubuh tinggi dengan sikapnya yang tegas dan sangat maskulin. Kemudian ia pun menghela napas panjang dan berusaha untuk tetap tenang.

Sejujurnya, ini adalah pertama kalinya ada orang yang berinisiatif mendekati Wen Ruan sejak ia berada di sekolah ini. Namun, karena hati Wen Ruan sudah sangat sering disakiti, sehingga ia tidak ingin lagi memikirkan tentang cinta.

"Qin Fang, aku hanya ingin fokus lulus tes untuk masuk ke perguruan tinggi. Aku tidak ingin berteman dengan anak laki-laki di kelas lain. Lebih baik kamu fokus pada gadis lain saja!"

Qin Fang melihat wajah Wen Ruan yang imut, putih, dan manis itu. Kemudian ia meletakkan susu dan biskuit di atas mejanya sembari berkata, "Wen Ruan, tidak ada yang berani menolakku!"

Seketika Wen Ruan pun terdiam setelah mendengar Qin Fang berkata seperti itu kepadanya.

Qin Fang, apakah kamu pikir kamu adalah Presiden yang mendominasi? Batin Wen Ruan terkejut.

Wen Ruan mengambil susu dan biskuit yang diletakkan di atas mejanya itu, dan langsung mengembalikannya kepada Qin Fang. Tatapan matanya tampak tajam, dan ia berkata, "Qin Fang, aku ulangi sekali lagi, aku tidak tertarik berteman denganmu!"

Mereka berdua saling mendorong untuk menolak sebotol susu tersebut, karena dorongan mereka cukup kuat, sehingga botoh susu itu pun pecah. Seketika susu yang ada di dalam botol tersebut menyembur ke arah Huo Hannian yang sedang bermain game.

Noda susu itu pun membasahi seluruh wajah Huo Hannian dan menetes dari rambut ke dahi.

Seketika suasana di sekitar tiba-tiba menjadi dingin dan tegang. Para siswa lain yang menyaksikan kejadian ini tidak ada berani mengambil napas saat ekspresi wajah Huo Hannian berubah menjadi muram.

Yang satu adalah pengganggu kelas dan sedang membuktikan kekuatannya dengan tinjunya. Dan yang satu lagi adalah siswa pindahan yang baru ada di sini kurang dari sebulan dengan temperamen yang kesepian dan suram. Sepertinya tidak ada satu pun dari mereka yang mudah untuk diprovokasi.

Ketika Wen Ruan melihat susu yang menyembur ke wajah Huo Hannian, ia dengan cepat mengeluarkan tisu. Namun ketika ia baru saja mengulurkan tangannya, dan belum sampai menyentuh wajah Huo Hannian. Tiba-tiba Wen Ruan melihat Huo Hannian melempar ponselnya ke atas meja.

Suara bantingan tersebut cukup keras, sehingga membuat suasana semakin tegang dan kaku.

Alis Qin Fang naik saat ia melihat tatapan Huo Hannian yang tampak muram dan acuh tak acuh. Tetapi sebagai seorang senior, ia tidak ingin ada siapapun yang bisa merendahkannya, "Aku tidak bermaksud begitu. Kenapa? Kamu ingin mencari gara-gara denganku?"

Tidak ada satu orang pun yang berani memprovokasi Qin Fang, karena ia adalah orang yang sangat kuat.

Dengan cepat Wen Ruan pun bangkit dan berdiri di depan Huo Hannian sambil menatap Qin Fang dengan tatapannya yang tajam, "Jangan menindas temanku Huo Hannian, dia tidak bersalah!"

Ketika Wen Ruan berbicara seperti itu, ekspresi wajah Huo Hannian seketika langsung berubah menjadi lebih suram daripada sebelumnya.

Kemudian Huo Hannian mengulurkan tangannya untuk mendorong Wen Ruan supaya menjauh darinya. Lalu ia sedikit mengangkat kepalanya sambil mengarahkan kepala ke arah luar, "Selesaikan di luar."

Di antara anak laki-laki terkadang hanya membutuhkan satu pandangan untuk mengetahui maksud satu sama lain!

"Ayo, jika kamu bisa mengalahkanku hari ini, kamu akan menjadi bosku di masa depan!"

Huo Hannian hanya berdengus ringan sebagai jawaban. Meskipun Huo Hannian tidak mengatakan apa-apa, namun matanya dan dengusannya yang dingin itu terasa sangat arogan dan nakal!

Ekspresi wajah Qin Fang tampak sangat ketakutan, bahkan saat ia mengepalkan tangannya otot-otot tangannya sampai berbunyi. Hal ini menunjukkan ia sudah siap untuk bertarung.

Entah akan hidup atau mati. Lihat saja seberapa kuat tinjuan Qin Fang nanti!

Wen Ruan melihat bahwa Huo Hannian benar-benar ingin melayani ajakan Qin Fang untuk menyelesaikannya di luar. Sehingga ia pun bergegas maju dan ingin menghentikan Huo Hannian. Namun Huo Hannian tiba-tiba berbalik dan menatapnya dengan tatapan yang dingin, "Apakah kamu tahu apa itu menindas?"

Wen Ruan tidak mengerti apa maksud Huo Hannian berkata seperti itu kepadanya.

Huo Hannian menarik sudut bibirnya dan ia pun tersenyum sembari berkata, "Tindakan yang kamu lakukan itu yang dinamakan menindas."

Wen Ruan tercengang di tempat setelah mendengar Huo Hannian berkata seperti itu.

"Qin Fang harus bisa mengalahkanku terlebih dahulu, jika menang baru bisa menindasku."

Tanpa menunggu respon dari Wen Ruan, Huo Hannian langsung pergi dengan langkah kaki yang cepat.

Setelah Huo Hannian pergi, Wen Ruan mengerutkan keningnya. Apa maksud ucapan Huo Hannian barusan?

Apakah aku benar-benar menindas Huo Hannian?

...