Chereads / Kesempatan Hidup Kedua Peri Keras Kepala / Chapter 14 - Penjahat Menggugat Korban

Chapter 14 - Penjahat Menggugat Korban

Saat Liu Shuying akan menghubungi Ye Wanwan. Tiba-tiba Ye Wanwan muncul di pintu masuk.

Kemudian Ye Wanwan pun berjalan masuk sambil menundukkan kepalanya, suaranya terdengar serak karena telah menangis, "Nenek Wen, Ibu, Ruanruan."

Mendengar Ye Wanwan memanggilnya, diam-diam Wen Ruan mencibir dalam hatinya.

Liu Shuying mengajari Wen Ruan untuk tidak perlu berperilaku seperti putri keluarga kaya dan hidup sembrono. Karena hal itulah, Wen Ruan tumbuh menjadi gadis manis, polos, yang konyol dan bodoh. Sedangkan putrinya sendiri selalu diajarakan dengan hal-hal yang baik, sehingga Ye Wanwan tumbuh menjadi gadis yang anggun dan lembut di mata orang luar.

Dulu Wen Ruan menganggap Ye Wanwan seperti saudaranya sendiri, ia bahkan rela berbagi barang-barang mewah dengannya. Saat itu ia tidak pernah tahu bahwa ternyata hati seorang Ye Wanwan begitu serakah.

"Baru saja pulang langsung menangis, memangnya ingin kamu tunjukkan kepada siapa?" Di hadapan Ye Wanwan, Nyonya Besar Wen tidak merasa kasihan meskipun melihat Ye Wanwan menangis.

Bagaimana mungkin Nyonya Besar Wen tidak merasa kesal saat mengetahui si kecil yang selalu ia manja itu telah dianiaya oleh wanita dan putrinya dengan kejam!

Ye Wanwan mengangkat jari putihnya, lalu dengan lembut menyeka air mata yang mengalir di wajahnya. Ia tampak bersalah dan mencoba untuk bersabar, "Nenek Wen, aku juga tidak tahu mungkin aku telah menyinggung Ruanruan. Dia meninggalkanku di gerbang sekolah dan tidak membiarkanku naik mobil untuk pulang."

Nyonya Besar Wen memeluk Wen Ruan dan tidak tahan melihat tindakan Ye Wanwan yang hanya berpura-pura, "Itu mobil yang aku berikan pada cucuku. Dia ingin mengajak siapapun, itu terserah dia. Memangnya itu masalah yang besar? Apakah kamu pantas menuntut cucu kecilku seperti ini?"

Mendengar jawaban dari Nyonya Besar Wen, ekspresi wajah Ye Wanwan dan Liu Shuying tampak sedikit berubah. Dalam keluarga Wen, yang paling tidak disukai Liu Shuying adalah Nyonya Besar Wen. Karena ia merasa bahwa Nyonya Besar Wen selalu bersikap tidak adil kepadanya dan putrinya.

"Nyonya, kamu tidak boleh berkata seperti itu. Wanwan dan Ruanruan pergi dan pulang sekolah bersama. Jinzhang sendiri yang berjanji pada kami."

Nyonya Besar Wen mengerutkan keningnya. Ketika ia baru saja akan mengatakan sesuatu, tiba-tiba Wen Jinzhang turun dari ruang kerja yang ada di lantai dua.

Saat ini umur Wen Jinzhang kurang dari empat puluh tahun. Ia memiliki tubuh yang tinggi dan kurus, sikapnya lembut dan elegan. Ia memiliki aura yang cerdas dan elegan.

"Ruanruan dan Wan Wan sudah pulang."

Wen Ruan mengalihkan pandangannya ke arah Wen Jinzhang. Hidungnya mulai berair dan matanya tampak memerah, "Ayah."

Ye Wanwan memandang Wen Ruan seolah Ruanruan akan menangis. Ia pikir Wen Ruan akan membalasnya. Sehingga ia pun dengan sengaja meneteskan air matanya lebih dulu daripada Wen Ruan, "Paman Wen."

Meskipun Ye Wanwan bukan anak kandung Wen Jinzhang, namun Ye Wanwan memiliki prestasi akademik yang bagus sejak kecil, selalu memperlakukan orang dengan sopan, tidak sombong dan tidak manja. Karena itulah Wen Jinzhang sangat menyukai dan menyayanginya.

Tentu saja Wen Jinzhang juga menyayangi Wen Ruan, namun baginya Wen Ruang bukanlah anak yang patuh dan selalu membuatnya kecewa.

"Ada apa? Kenapa kedua anak ini menangis?"

Liu Shuying berjalan mendekati Wen Jinzhang, kemudian ia meraih tangannya dan berbisik, "Itu bukan masalah besar. Ruanruan tidak menunggu Wanwan kembali sepulang sekolah. Wanwan menanyakan sedikit pertanyaan pada Ruanruan, dan langsung menangis."

"Wanwan, apakah kamu tidak akan meminta maaf pada Ruanruan? Mobil itu adalah pemberian Nyonya tua Wen untuk Ruanruan. Ruanruan berhak untuk melarangmu naik mobil itu atau tidak!"

Saat melihat Liu Shuying tersenyum, Wen Ruan merasa seolah Liu Shuying sedang menyembunyikan pisau yang tajam di balik senyumannya itu. Apa yang ia katakan itu jelas bahwa ia secara terang-terangan melindunginya, namun secara diam-diam ia memfitnahnya. Wen Ruan sedikit menurunkan bulu matanya yang tebal dan lentik, Tatapan matanya tampak sangat dingin.

Wen Jinzhang adalah orang yang selalu mementingkan keadilan. Ia telah menerima Liu Shuying dan anak perempuannya Ye Wanwan untuk tinggal di rumahnya. Jadi tentu saja, ia menganggap mereka sebagai keluarga. 

Ketika Wen Ruan tidak mengajak Ye Wanwan pulang dengan mobil bersama-sama, Wen Jinzhang merasa bahwa ini adalah bentuk ketidaktaatan Wen Ruan pada Ayahnya.

"Ruanruan, apakah kamu membuat masalah lagi? Kamu yang sudah membuat masalah ini. Jadi, kamu yang harus meminta maaf, bukan Wanwan!"

Nyonya Besar Wen memeluk Wen Ruan dengan erat sambil menatap Wen Jinzhang dengan tatapan yang penuh amarah, "Sebelum Ruanruan menjelaskan, kamu sudah memarahinya. Begitukah caramu menjadi seorang Ayah?"

Wen Jinzhang mengerutkan keningnya, "Ibu, anak itu tidak bisa terlalu dimanjakan. Lihat sudah jadi apa dia karena selama ini terlalu dimanja."