Dulu, Wen Ruan benar-benar sangat sombong, ia hanya mementingkan dirinya sendiri, hanya mau bermain-main dan bermalas-malasan. Jika dibandingkan dengan Ye Wanwan, ia sangat jauh berbeda dalam semua aspek.
Namun hal ini tidak diajarkan oleh Nyonya Besar Wen. Wanita tua itu selalu menekankan bahwa Wen Ruan adalah anak orang kaya yang tidak dibesarkan dengan benar, dan selama ini Wen Ruan dibesarkan oleh Liu Shuying.
Nyonya Besar Wen menyentuh kepala Wen Ruan sambil menatapnya dengan penuh kasih sayang, "Si kecilku yang manja, katakan dengan berani dan jangan gugup, kenapa kamu tidak mengajaknya pulang dengan mobil?"
Sebelumnya Wen Ruan selalu bersabar ketika ia dianiaya seperti ini. Ia bersandar diam-diam dipeluk Nyonya Besar Wen. Dengan matanya jernih di bawah bulu matanya yang panjang, ia menatap Ye Wanwan dengan takut-takut sambil menggigit bibirnya. "Aku tidak tahu harus mengatakannya atau tidak?"
Ye Wanwan sedikit mengerutkan alisnya, "Ruanruan, kenapa kamu merasa bersalah? Bukankah aku meneleponmu ketika kamu sudah dalam perjalanan pulang Paman Zhong? Ponselmu mati, jadi aku menghubungi Paman Zhong. Setelah Paman Zhong mengangkatnya, kamu langsung menutupnya tanpa bicara apa-apa!"
"Selama ini hubungan kita selalu baik-baik saja. Aku tidak tahu apa mungkin aku telah menyinggungmu?" Tanya Ye Wanwan sambil menundukkan kepalanya dan air mata jatuh seperti mutiara yang pecah.
Liu Shuying berpura-pura marah sambil menatap Ye Wanwan, "Kamu menangis saat terjadi sesuatu. Sudah kubilang, Ruanruan adalah cucu kesayangan Nyonya Wen. Aku menyuruhmu menjaga perasaannya. Jika kamu tidak berpikir dengan hati-hati, berarti itu salahmu!"
Ck, ck, lancar sekali Liu Shuying berbicara! Batin Wen Ruan.
Selama ini yang Wen Jinzhang tahu adalah Wen Ruan memang bukanlah anak yang penurut. Bahkan para pelayan yang ada di rumah juga takut padanya dan selalu melayaninya dengan hati-hati.
"Wanwan, Paman Wen yang mengizinkanmu tinggal di sini. Dia tidak boleh menganggapmu sebagai pelayannya. Seperti yang aku katakan, kamu dan Ruanruan akan menjadi putri keluarga Wen di masa depan."
"Paman, aku tidak pantas mendapatkannyaβ¦"
Sebelum Ye Wanwan selesai berbicara, Wen Ruan menangis lebih keras dari Ye Wanwan, "Ayah, aku tidak memperlakukan orang lain dengan baik, tapi aku tidak pernah memperlakukan Bibi dan Kak Wanwan sebagai orang lain!"
"Sebenarnya, aku tidak ingin mengatakannya. Tapi ini demi melindungi Kak Wanwan, kami masih kelas tiga, jadi tidak boleh berpacaran dulu."
Nyonya Wen mengeluarkan sapu tangannya dan dengan susah payah menyeka air mata Wen Ruan yang terus mengalir, "Sayangku, berhentilah menangis."
Wen Ruan terlihat lembut, polos dan menawan. Penampilannya yang menangis lebih menyedihkan daripada Ye Wanwan. Wen Jinzhang menatap wajah Wen Ruan dengan sedikit tidak tenang, "Berpacaran?"
"Sepulang sekolah, aku melihat Kak Wanwan memberikan sebuah coklat ke teman sekelas kami. Itu adalah 'Hanya Cokelat Cinta', harganya puluhan ribu dolar per kotak. Jika itu hubungan biasa, Kak Wanwan tidak mungkin akan memberikan cokelat itu kepadanya. Aku tidak berani mengganggu mereka, jadi aku minta Paman Zhong untuk mengantarku pulang terlebih dahulu."
"Ayah, aku sudah besar dan selama ini tidak ada yang memberiku coklat yang mahal! Aku pikir orang yang sangat menyukainya akan rela memberikannya!"
Selain Wen Ruan, ekspresi beberapa orang yang ada di ruang tamu seketika langsung berubah.
Liu Shuying menatap Ye Wanwan sambil menundukkan kepalanya dan mengerutkan keningnya. Hal itu jelas menunjukkan bahwa ia tidak setuju dengan Wen Jinzhang, tentang Ye Wanwan yang berpacaran. Kemudian dengan buru-buru ia pun berkata, "Begini, Jinzhang, coklat itu dibawa kembali dari luar negeri oleh temanku dan meminta Wanwan memberikannya kepada teman sekelasnya. Bukankah aku sudah memberitahumu beberapa waktu lalu kalau Wanwan dianggap sebagai bunga sekolah? Beberapa remaja nakal mengganggunya. Teman sekelas itulah yang membantunya."
Wen Jinzhang pun mengangguk, "Memang begitu adanya."
Dalam hati Wen Ruan merasa semakin kesal. Si Anjing Huo membantumu mengurus anak-anak nakal itu? Tanya Wen Ruan dalam hati.
Wen Ruan menahan kekecewaan di dalam hatinya, ia mengedipkan matanya yang jernih dan bersih tanpa kotoran itu sembari berkata, "Tetapi Bibi, itu adalah 'Cokelat Cinta' yang isi di dalamnya ada sebelas. Cokelat itu menyiratkan makna cinta sepenuh hati untuk kekasih!"