Chereads / Kesempatan Hidup Kedua Peri Keras Kepala / Chapter 1 - Musuh Memberikan Seluruh Hidupnya

Kesempatan Hidup Kedua Peri Keras Kepala

Sweets Flood
  • --
    chs / week
  • --
    1 RATINGS
  • 86.3k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Musuh Memberikan Seluruh Hidupnya

Wen Ruan mati saat baru berusia 22 tahun. Wajahnya hancur, kakinya patah, dan ia dipenjara di ruang bawah tanah selama setahun. Wen Ruan disiksa hari demi hari, ia mati dengan keadaan kurus dan sudah tidak bisa dikenali lagi.

Wen Ruan dibuang ke hutan belantara dan meninggal dalam damai, tidak ada seorang pun yang menemukannya, meskipun tidak berhenti mencarinya siang dan malam.

Seorang pria yang mengenakan jas hitam datang dari hutan yang gelap, ia seperti sebuah meteor yang menerangi langit malam.

Wajah pria itu tersembunyi di balik bayangan hitam di malam hari. Wen Ruan tidak bisa melihatnya dengan jelas, tetapi aura pria tersebut tampak sombong dan menakutkan.

Pria itu berjongkok dengan melipat salah satu kakinya yang ramping. Kemudian pria itu berlutut di depan jasad yang mulai membusuk, tangannya yang ramping dan jari-jarinya yang panjang membelai lembut tiap inci wajah dari jasad yang sudah tidak berbentuk itu.

Jiwa Wen Ruan mendekati pria itu, lalu ia melihat pria itu perlahan mendongakkan kepalanya dan mulai memperlihatkan wajahnya.

Wajah pria ini sangat tampan dan tidak terlihat ada kekurangan sedikit pun. Fitur wajahnya dalam dan tegas, wajahnya yang tampan itu terlihat sangat alami.

Wen Ruan memandang pria itu dengan tidak percaya. Pria itu adalah Huo Hannian!

Musuh bebuyutan Wen Ruan di kelas tiga di sekolah menengah. Wen Ruan sama sekali tidak menyangka bahwa Huo Hannian akan datang untuk mengambil jasadnya.

Ketidaktahuan Wen Ruan pada saat itu menyebabkan dirinya menderita kerugian yang tidak bisa dihapuskan. Ia mengira Huo Hannian sangat membencinya!

Mata sipit pria yang berada di dalam kegelapan itu menatap wajah Wen Ruan yang membengkak dan mulai membusuk dalam waktu yang cukup lama. Beberapa saat kemudian pria itu mengulurkan lengannya yang panjang dan menggendong jasad Wen Ruan yang ada di depannya.

Huo Hannian membawa jasad Wen Ruan ke sebuah pulau yang terdengar kicauan burung dan aroma bunga yang wangi. Pulau ini merupakan resor favorit Wen Ruan, yaitu pulau Yun Meng.

Baru-baru ini pulau tersebut dibeli secara pribadi dan tidak lagi dibuka untuk umum. Ketika datang ke sini lagi, Wen Ruan merasa tidak ada kegembiraan seperti dulu. Di depan sebuah vila mewah, penuh dengan bunga lili dan bunga matahari yang ia sukai saat ia hidup dulu.

Pria yang bertubuh tinggi dan ramping ini menggendong jasad Wen Ruan yang bahkan jiwanya sendiri tidak ingin melihat jasadnya lagi. Jadi jiwanya langsung masuk ke dalam vila.

Wen Ruan merasa ragu-ragu sejenak. Namun setelah itu ia pun mengikuti pria tersebut dari belakang.

Sebuah berita diputar di layar LCD lebar di ruang tamu.

[Pada tanggal 20 Juni 2020 pukul 10.00 pagi, Gereja St. Peter meledak. Mempelai pria Huo Jingxiu dan mempelai wanita Ye Wanwan terbunuh di tempat. Setelah penyelidikan, polisi menetapkan tersangka yaitu Huo Hannian, pemimpin baru keluarga Sporn terkaya di dunia...]

[Berdasarkan bukti yang ada, Tuan Muda ini menderita depresi berat. Temperamennya sangat keras, paranoid, dan mudah tersinggung...]

Seluruh jiwa Wen Ruan bergetar saat ia mendengar bahwa Huo Jingxiu dan He Wanwan terbunuh dalam ledakan tersebut. Ujung jari-jarinya menekan telapak tangannya, dan kebencian yang menumpuk di dadanya segera tersingkirkan karena kegembiraannya membuncah setelah mendengar berita ini!

Pria dan wanita yang menghancurkan keluarga dan menyiksa Wen Ruan hidup-hidup akhirnya mendapat pembalasan!

Mereka berdua seharusnya mati lebih awal!

Tapi, apa benar tersangkanya adalah Huo Hannian? Batin Wen Ruan.

Wen Ruan mendengar sesuatu datang dari ruang bawah tanah. Kemudian ia berjalan menuju ruang bawah tanah.

Saat itu Huo Hannian melepas mantel hitamnya dan mengenakan kemeja hitam yang rapi dan elegan. Dua kancing kerah ia biarkan terbuka. Lalu ia membungkuk untuk menggantikan pakaian dan menyisir rambut Wen Ruan yang ada di dalam peti mati kristal.

Karena gerakan dan Huo Hannian sedang membungkuk, kemeja bagian belakangnya terlihat lebih ketat, garis tubuhnya yang dingin, halus, perawakannya yang tinggi, dan tegak itu terlihat dengan jelas.

Setelah lulus dari sekolah menengah, Wen Ruan tidak pernah bertemu Huo Hannian lagi.

Wen Ruan melihat jari-jari Huo Hannian yang ramping dan bersih. Kemudian pria itu perlahan ia mengikat rambut Wen Ruan yang berwarna kuning itu, seketika matanya memerah dan bibirnya bergetar. Kemudian Wen Ruan berkata pada Huo Hannian, "Kenapa kamu tidak mencabik-cabikku saja saat aku memperlakukanmu seperti itu padamu waktu itu?"

Pria itu sama sekali tidak bisa mendengar suara Wen Ruan.

Huo Hannian mengurus jasad Wen Ruan dengan baik, kemudian ia mengeluarkan vas porselen biru, wajahnya yang terlihat halus itu, tatapannya terlihat tajam, dan ekspresinya dingin.

Wen Ruan mencium bau cairan di dalam botol porselen yang sangat beracun. Seketika tatapan matanya menunjukkan kepanikan dan rasa tidak percaya, "Huo Hannian, apa yang kamu lakukan?"

"Sebenarnya hal apa yang membuatku pantas membalaskan dendammu? Dan ingin bersama denganmu di atas sana?"

"Huo Hannian, jangan diminum. Kamu mendengarku tidak?"

Tidak peduli bagaimana Wen Ruan berteriak, suaranya sama sekali tidak bisa menghentikan tindakan Huo Hannian!

Pria itu meminum cairan yang ada di dalam botol porselen dan tubuhnya yang ramping dan kurus itu perlahan ia mulai berbaring .

Mata sipit yang gelap seperti jurang itu memandang jasad Wen Ruan. Telapak tangannya yang besar itu memegang tangan Wen Ruan yang busuk. Bibir tipisnya mendekat ke daun telinga Wen Ruan, suaranya begitu rendah dan tenang, "Hei, aku telah memenuhi janjiku."

Persetan dengan janji. Kapan aku dan Huo Hannian membuat janji? Batin Wen Ruan.

Melihat darah yang perlahan mengalir keluar dari sudut mulut pria itu, Wen Ruan merasa seolah ada sesuatu yang meledak di dalam benaknya. Hatinya terasa dipelintir, ia pun berteriak seperti binatang yang terperangkap, "Huo Hannian!"

---

Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan. 

Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya. 

Terimakasih atas pengertian Anda.