"Oooh, rahasia yaaa ..." Clara menganggukkan kepalanya pelan mendengar ucapan wanita itu.
"Tapi, bukankah itu sudah bukan jadi rahasia lagi?" kata Clara memulai rencananya.
"Eh?" wanita itu terkejut dengan apa yang di katakan oleh Clara. Kenapa dia bilang begitu? Apa dia sedang menjebak gue? Pikir Maggie dalam hati.
Ya, Clara sedang menjebak wanita itu untuk mengatakan semuanya. Kemudian ia akan membuat dirinya bertemu dengan Juan. Dengan begitu, dirinya bisa meminta maaf pada pria itu dan naskahnya akan aman untuk terbit di perusahaan ini.
"Yaaa ... karena saya bukan karyawan sini dan saya tidak membutuhkan banyak informasi tentang Pak Juan, bisa saja kan saya mengatakan pada Media kalau sumber gosip itu dari Kakak? Bagaimana ya reaksi Pak Juan kalau Pak Juan tahu kalau yang menyebarkan gosip tentangnya itu adalah Sekretarisnya sendiri?" ucap Clara.
"Heh, kenapa kamu bersikap seperti kamu mau menjatuhkan saya?" tanya Meggie yang tahu rencana gadis itu. Ia ingin gadis itu terus terang padanya, wanita itu pun berkata, "To the point aja apa yang kamu mau sampai-sampai mengancam saya seperti ini?"
"Oh nggak, nggak. Saya gak bermaksud untuk mengancam Kakak kok," kata Clara membual.
"Saya cuma ingin tahu, bisa gak ya saya bertemu dengan Pak Juan hari ini."
"Saya dengar kalau ingin bertemu dengan pria itu harus membuat janji dengannya dahulu."
"Apa dia sangat sibuk ya hari ini? Padahal ada yang ingin saya bicarakan dengan pria itu," ucap gadis itu memberitahu tujuannya secara tidak langsung.Meggie heran dengan dirinya sendiri. Kenapa ia bisa mengabulkan permintaan gadis yang baru saja ditemuinya ini?
Meggie dan Clara masuk ke dalam lift, kemudian wanita itu memencet nomor 20 sebagai lantai tempat di mana ruangan Juan berada. Keduanya menunggu beberapa saat hingga lift sampai di lantai tujuan, mereka tidak saling berbicara satu sama lain.
Di dalam hati Meggie, ia heran kenapa dirinya sangat takut kepada gadis itu. Padahal dia adalah gadis biasa yang mengetahui rahasianya sebagai sumber dari segala berita gosip yang ada di media. Gadis itu bukanlah karyawan, jadi kenapa ia takut dan mengabulkan permintaan gadis itu untuk bertemu dengan Juan? Dirinya merasa ditipu oleh gadis itu.
Setelah lift sudah berada di lantai tujuan mereka pun keluar dari lift.
"Ruangan Pak Juan ada di sebelah sana," ucap Meggie pada gadis itu.
Clara mengangguk pelan mengikuti langkah wanita tersebut.
Dalam hati gadis itu ia sangat gugup pergi menemui pria itu, ia dan Juan belum lama saling kenal. Clara takut ketika dirinya masuk ke ruangannya laki-laki itu malah mengusirnya.
Akhirnya, mereka sampai di depan ruangan Juan. Debaran jantung Clara semakin kencang karena akhirnya ia akan bertemu dengan pria yang dicarinya. Oke, gue harus tenang. Tujuan gue ke sini untuk minta maaf sama kelakuan gue tadi setelah itu gue bakalan pulang, kata Clara dalam hati.
Sebenarnya ia tidak mempunyai rencana apa-apa untuk bertemu dengan pria itu. Pencarian Juan ini kejadian sangat mendadak ia tidak sengaja melakukan hal yang menyinggung laki-laki itu dan membuatnya ingin meminta maaf secepatnya. Rencana gadis itu adalah menemukan Juan, setelahnya ia belum memikirkannya kembali.
"Ini dia ruangannya," ucap Maggie ketika mereka berdua berhenti di sebuah ruangan. Wanita itu membuka pintu ruangan kemudian mempersilakan gadis itu untuk masuk ke sana. Clara pun melangkahkan kakinya masuk ke dalam ruangan tersebut, di dalam sana nampak Juan sedang duduk di meja kerjanya dan fokus pada layar komputer. Pria itu sepertinya tidak menyadari kehadirannya, dia sangat fokus pada apa yang dikerjakannya sekarang.
"Pak Juan, ada seseorang yang mencari Bapak," ucap Maggie pada pria itu.
Clara ingin menghentikan wanita itu yang memanggil Juan, tapi telat.
Duuh, gimana kalau gue ganggu kerjaan dia? Pikir Clara dalam hati.
Ia merasa tidak enak jika harus bicara dengan Juan tapi mengganggu pekerjaannya, ia lebih baik menunggu pria itu memiliki waktu senggang untuk bertemu dengannya.
Lagian, dirinya juga siapa? Kepercayaan diri Clara tiba-tiba saja menghilang. Gadis itu ingin pergi dari ruangan ini, namun tidak bisa. Ia seperti terjebak di ruangan ini dan tidak bisa keluar, lagipula Juan juga sudah menoleh ke arah mereka. Tidak ada jalan untuknya kabur.
"Oooh, rahasia yaaa ..." Clara menganggukkan kepalanya pelan mendengar ucapan wanita itu.
"Tapi, bukankah itu sudah bukan jadi rahasia lagi?" kata Clara memulai rencananya.
"Eh?" wanita itu terkejut dengan apa yang di katakan oleh Clara. Kenapa dia bilang begitu? Apa dia sedang menjebak gue? Pikir Maggie dalam hati.
Ya, Clara sedang menjebak wanita itu untuk mengatakan semuanya. Kemudian ia akan membuat dirinya bertemu dengan Juan. Dengan begitu, dirinya bisa meminta maaf pada pria itu dan naskahnya akan aman untuk terbit di perusahaan ini.
"Yaaa ... karena saya bukan karyawan sini dan saya tidak membutuhkan banyak informasi tentang Pak Juan, bisa saja kan saya mengatakan pada Media kalau sumber gosip itu dari Kakak? Bagaimana ya reaksi Pak Juan kalau Pak Juan tahu kalau yang menyebarkan gosip tentangnya itu adalah Sekretarisnya sendiri?" ucap Clara.
"Heh, kenapa kamu bersikap seperti kamu mau menjatuhkan saya?" tanya Meggie yang tahu rencana gadis itu. Ia ingin gadis itu terus terang padanya, wanita itu pun berkata, "To the point aja apa yang kamu mau sampai-sampai mengancam saya seperti ini?"
"Oh nggak, nggak. Saya gak bermaksud untuk mengancam Kakak kok," kata Clara membual.
"Saya cuma ingin tahu, bisa gak ya saya bertemu dengan Pak Juan hari ini."
"Saya dengar kalau ingin bertemu dengan pria itu harus membuat janji dengannya dahulu."
"Apa dia sangat sibuk ya hari ini? Padahal ada yang ingin saya bicarakan dengan pria itu," ucap gadis itu memberitahu tujuannya secara tidak langsung.Meggie heran dengan dirinya sendiri. Kenapa ia bisa mengabulkan permintaan gadis yang baru saja ditemuinya ini?
Meggie dan Clara masuk ke dalam lift, kemudian wanita itu memencet nomor 20 sebagai lantai tempat di mana ruangan Juan berada. Keduanya menunggu beberapa saat hingga lift sampai di lantai tujuan, mereka tidak saling berbicara satu sama lain.
Di dalam hati Meggie, ia heran kenapa dirinya sangat takut kepada gadis itu. Padahal dia adalah gadis biasa yang mengetahui rahasianya sebagai sumber dari segala berita gosip yang ada di media. Gadis itu bukanlah karyawan, jadi kenapa ia takut dan mengabulkan permintaan gadis itu untuk bertemu dengan Juan? Dirinya merasa ditipu oleh gadis itu.
Setelah lift sudah berada di lantai tujuan mereka pun keluar dari lift.
"Ruangan Pak Juan ada di sebelah sana," ucap Meggie pada gadis itu.
Clara mengangguk pelan mengikuti langkah wanita tersebut.