Chereads / Mr. Juan is Mine / Chapter 11 - Akhirnya bisa Bertemu

Chapter 11 - Akhirnya bisa Bertemu

Dalam hati gadis itu ia sangat gugup pergi menemui pria itu, ia dan Juan belum lama saling kenal. Clara takut ketika dirinya masuk ke ruangannya laki-laki itu malah mengusirnya.

Akhirnya, mereka sampai di depan ruangan Juan. Debaran jantung Clara semakin kencang karena akhirnya ia akan bertemu dengan pria yang dicarinya. Oke, gue harus tenang. Tujuan gue ke sini untuk minta maaf sama kelakuan gue tadi setelah itu gue bakalan pulang,  kata Clara dalam hati.

Sebenarnya ia tidak mempunyai rencana apa-apa untuk bertemu dengan pria itu. Pencarian Juan ini kejadian sangat mendadak ia tidak sengaja melakukan hal yang menyinggung laki-laki itu dan membuatnya ingin meminta maaf secepatnya. Rencana gadis itu adalah menemukan Juan, setelahnya ia belum memikirkannya kembali.

"Ini dia ruangannya," ucap Maggie ketika mereka berdua berhenti di sebuah ruangan. Wanita itu membuka pintu ruangan kemudian mempersilakan gadis itu untuk masuk ke sana. Clara pun melangkahkan kakinya masuk ke dalam ruangan tersebut, di dalam sana nampak Juan sedang duduk di meja kerjanya dan fokus pada layar komputer. Pria itu sepertinya tidak menyadari kehadirannya, dia sangat fokus pada apa yang dikerjakannya sekarang.

"Pak Juan, ada seseorang yang mencari Bapak," ucap Maggie pada pria itu.

Clara ingin menghentikan wanita itu yang memanggil Juan, tapi telat.

Duuh, gimana kalau gue ganggu kerjaan dia? Pikir Clara dalam hati.

Ia merasa tidak enak jika harus bicara dengan Juan tapi mengganggu pekerjaannya, ia lebih baik menunggu pria itu memiliki waktu senggang untuk bertemu dengannya.

Lagian, dirinya juga siapa? Kepercayaan diri Clara tiba-tiba saja menghilang. Gadis itu ingin pergi dari ruangan ini, namun tidak bisa. Ia seperti terjebak di ruangan ini dan tidak bisa keluar, lagipula Juan juga sudah menoleh ke arah mereka. Tidak ada jalan untuknya kabur.

Juan yang tadinya fokus pada pekerjaan pun menoleh ke arah sumber suara. Di sana ada Maggie sekretarisnya bersama dengan gadis asing. Wanita itu mengatakan ada yang ingin bertemu dengannya, mungkin gadis itulah orangnya. Tapi jam segini ia tidak memiliki jadwal untuk bertemu dengan siapa pun, kerabat atau saudaranya pun tidak mengatakan akan berkunjung ke kantor.

"Siapa itu?" tanya Juan menanyakan siapa yang ingin bertemu dengannya. Maggie pun menuntun gadis asing itu untuk mendekat. Juan melebarkan matanya, kenapa bisa dia ada di sini? Bukankah dia seharusnya tidak tahu di mana ruangan saya? Kata laki-laki itu dalam hati.  Juan tidak menginginkan gadis itu ada di sini, akan sangat bahaya jika dia ada di sini.

Pria itu sudah membaca kabar berita di mana dirinya dirumorkan telah memiliki seorang kekasih. Jika Clara ada di sini, akan ketahuan jika gadis itu lah orang yang dimaksud Juan sebagai kekasihnya. Padahal dia adalah gadis yang dipilihnya secara acak, tapi kenap keduanya bisa bertemu seperti ini?

"Maggie, kamu bisa keluar dulu sebentar," ucap pria itu pada sekretarisnya.

Maggie mengangguk dan langsung melangkahkan kakinya keluar ruangan.

Namun, tidak semudah itu. Wanita itu berdiri di depan ruangan dan menempelkan telinganya di pintu.

Bukan Maggie jika ia tidak mengetahui segala sesuatu tentang Juan. Jika pria itu menyuruhnya pergi ketika sedang menemui seseorang, itu berarti ada sesuatu yang disembunyikan dari pria itu.

Clara bukanlah karyawan di perusahaan tersebut, dia juga bukan kerabat dari Direktur Perusahaan itu. Jika Juan ingin bicara berdua dengannya dan menyuruh Maggie keluar ruangan itu tandanya ada sesuatu yang terjadi di antara keduanya dan wanita itu tidak akan melewatkan hal penting ini.

"Sebentar lagi, saya akan mempunyai bahan gosip baru. Satu hari dua gosip, sepertinya ini akan menarik," kata Maggie masih menempelkan telinganya di pintu. Ini adalah hal yang biasa dilakukan oleh laki-laki itu, jika ada pegawai lain yang lewat dan melihatnya itu sudah menjadi suatu hal yang biasa di pandangan mata mereka. Tidak ada satu pun yang menegurnya. Lagi pula, gosip itu akan tersebar juga ke mereka, jadi tidak ada satu pun yang mau menghentikan Maggie untuk menguping pembicaraan Juan dengan tamunya.

*****

"Kamu ngapain ke sin—" Baru saja Juan ingin bicara dengan gadis itu namun Clara membekap mulutnya.

"Pak Juan jangan kencang-kencang," kata Clara membekap mulut pria itu. Ia tahu Maggie belum pergi.

Setelah mendengar cerita dari Maggie, ia tahu wanita itu berada di depan pintu dan menguping.

Oleh karena itu Clara membekap mulut Juan dan melarangnya untuk bicara. "Suara Pak Juan kedengaran sampai keluar ruangan, kalau ada yang dengar bisa bahaya," ucap gadis itu berbisik.

Juan menganggukkan kepalanya tanda pria itu mengerti apa yang dikatakan oleh gadis itu. Mengetahui itu Clara pun melepaskan tangannya, duanya pun berbicara dengan nada pelan agar suara mereka tidak terdengar sampai ke luar ruangan seperti yang dikatakan oleh gadis itu.

"Kenapa kamu ada di sini?" tanya Juan mengulang pertanyaannya. Laki-laki itu heran dengan kedatangan Clara di ruangannya, ia tidak percaya gadis itu ada di sini. Meskipun keduanya bertemu di lift beberapa jam yang lalu, tetap saja ia terkejut dengan kehadiran gadis itu di ruangnnya. "Kenapa kamu bisa tahu ruangan saya?" tanya laki-laki itu lagi

"Saya tahu karena saya tanya sama Kak Maggie," kata Clara menjelaskan kenapa dirinya bisa tahu ruangan pria tersebut. Juan pun tambah panik, laki-laki itu menatap gadis itu serta pintu masuk ruangannya takut seseorang masuk ke dalam dan melihat dirinya sedang bersama dengan seorang perempuan. Bicara dengannya di tempat ini sangatlah tidak aman dan mengundang bahaya.

Karena laki-laki yang ia cari sudah ada di depan matanya, Clara pun langsung mengaakan tujuannya datang ke tempat ini. Gadis itu membungkukkan tubuhnya dan tingkah laku itu membuat Dika kebingungan.  "Pak Juan, saya datang ke sini mau minta maaf sama Pak Juan," ucap gadis itu meminta maaf pada Juan. "Saya minta maaf kalau selama kita bertemu  saya melakukan sesuatu yang tidak sopan terhadap Bapak."

Juan menatap gadis itu aneh. Kenapa nih anak? Datang-datang minta maaf sama gue?

Idalam hati laki-laki itu heran dengan apa yang dilakukan oleh Clara di hadapnnya.

Gadis itu tiba-tiba saja meminta maaf pada dirinya, memangnya dia melakukan apa?

"Kenapa kamu minta maaf sama saya dengan tiba-tiba begini?" tanya Juan menanyakan alasa gadis itu meminta maaf padanya.

Clara menghela napas panjang kemudian menghembuskan secara perlahan. Ia melakukan semua ini agar naskahnya lolos dalam penerbit yang dimiliki oleh laki-laki ini. Gadis itu mengangkat kepalanya dan berdiri di hadapan laki-laki tersebut dan berkata, "yaaa ... saya merasa punya salah aja sama Pak Juan ... kemarin."