"Ih, Dimas kok kamu kasar sama aku, Kenapa sih, Kenapa harus narik tangan aku? sakit tau nggak coba lihat merah kan!!" ucap Sinta dengan nada marah kepada Dimas.
"Aku tidak bermaksud untuk menyakitimu Sinta, aku cuman ingin memanggilmu, aku ingin berbicara denganmu sebelum kamu pulang itu saja kok," ucap Dimas kepada Lisa.
"Kamu merasa aku mengganggu kamu ya?" tanya Dimas kepada Lisa.
"Sebenarnya aku tidak menganggap kamu mengganggu aku tapi kan ada waktunya sekarang mau pulang, tapi kenapa harus ditahan sih sakit pergelangan tanganku sampai merah gini gimana sih kamu Dimas," ucap Sinta kepada Dimas.
"Ya sudah aku minta maaf gitu aja marah, baru saja kenal kamu sudah marah-marah terus," ucap Dimas kepada Sinta.
"Aku sudah aku mau pulang dulu aku sudah ditungguin sama Bapak sama Ibuku Aku ingin membantu mereka buat tahu sama tempe bye," ucap Sinta kepada Dimas.
Sinta pun beranjak pulang ke rumahnya, dan setelah menempuh perjalanan beberapa menit dari kampus ke rumahnya akhirnya dia sampai ke rumahnya.
"Assalamualaikum," ucap Lisa ketika masuk ke dalam rumahnya.
"Waalaikumsalam alhamdulillah sudah pulang cepat ganti baju dan membantu Ibu sama Bapak membungkus, karena lagi banyak orderan ini Sin," ucap Ibunya kepada Sinta.
"Oke siap tunggu sejenak ya Bu," ucapnya.
Sinta mengganti pakaiannya dan menggunakan pakaian kerja.
Semakin hari usaha Bapak dan Ibu Sinta semakin sukses dan banyak diminati oleh orang-orang karena tahu dan tempe adalah makanan yang sering dibeli oleh orang dan dibutuhkan.
"Ayo aku sudah siap," ucap Sinta kepada Ibunya.
"Ayo ayo ayo ke mana ini sudah sini Kamu duduk dan kamu bantu Ibu sama Bapak untuk bungkus tempe ini, karena buruhnya Bapak lagi kerja semua jadi itung-itung kamu bantu lah bantu menyalurkan tenaga oke," ucap Ibu itu.
Sinta pun membantu Ibunya membungkus tempe Alhamdulillah.
"Ya Bu sekarang usaha Ibu sama Bapak sudah mulai maju dan tidak seperti dulu lagi," kata Bapak dan Ibunya.
"Iya, alhamdulillah ini banyak penghasilan dan kita banyak mendapatkan keuntungan, sedangkan buruh-buruh ini saja sepertinya kurang, Sinta kalau ada teman kamu yang nganggur atau lagi tidak kerja kamu boleh kok memasukkan dia untuk bekerja di sini," ucap Ibunya kepada Sinta.
"Iya sebenarnya banyak yang nganggur teman Sinta yang belum mendapatkan pekerjaan yang tidak kuliah itu banyak Bu, jadi pengangguran jadi pengennya Sinta tuh membantu mereka untuk cari uang Bu gitu," ucap Sinta kepada Ibunya.
"Nah itu bagus itu nak karena Bapak juga butuh buruh untuk membantu membungkus dan mengelola tahu dan tempe boleh tuh jadi burunya Bapak,l ujar Ibunya itu kepada Sinta.
"Nah iya boleh itu Bapak sekitar 5 orang lah butuhnya untuk pekerjaan buruh ini," ucap Bapaknya ke Sinta.
"Oh iya Pak Bu nanti Sinta kasih tau sama teman-teman yang mau cari kerjaan supaya mereka terbantu juga ekonominya," ucap Sinta kepada Ibu dan Bapaknya.
Sinta adalah anak yang baik anak yang ingin membantu orang tua dan juga teman-temannya. Setelah selesai Sinta membantu orang tuanya dia bergegas membeli kue di pasar dekat rumahnya.
Tiba-tiba dia bertemu teman sewaktu dia SMA.
"Eh Sinta ya, ih sumpah kamu berubah banget telah kamu kuliah," ucap temannya itu.
"Alhamdulillah iya berubah sih nggak cuman kan memang bertambah umur jadi kelihatan berbeda hehe," ucap Sinta kepada temannya itu.
"Oh iya gimana usaha orang tua kamu lancar-lancar kann," tanya temannya itu kepada Sinta.
"Iya Alhamdulillah lancar kok," ucapnya.
"Oh iya kamu sekarang kerja di mana?" tanya Sinta kepada temannya itu.
"Aku tuh sebenarnya kerjanya cuman angkat-angkat barang saja karena memang belum punya kerjaan tetap, begitu Sin," ucap temannya itu kepada Sinta.
"Eh iya ada lowongan pekerjaan nih sama Bapak Aku lagi mencari buruh buat di pabriknya gitu dan gajinya lumayan kok siapa tahu kamu berminat kamu bisa hubungi aku aja, ini nomor WA aku aku catat di HP kamu ya," ucap Sinta kepada temannya itu.
Setelah memberi Setelah membeli keperluan dapur Sinta pergi pulang ke rumahnya, sesampai di rumahnya Sinta menaruh barang yang telah dibelinya di dapur.
"Eh, Sinta sudah pulang gimana ada nggak yang dibeli sayur-sayur semua yang Ibu suruh tadi dibeli semua? Oh iya tadi Ibu lupa lo bilang ke rumah kamu kalau harus beli cabe rawit karena cabe di rumah sudah habis," ucap Ibunya kepada Sinta yang sedang menaruh sayuran itu di meja dapur.
"Ibu lupa bilang kalau harus beli cabe rawit ya aku nggak beli lah Bu," ucap Sinta kepada Ibunya.
"Lah terus kalau tidak beli cabe rawit kita mau masak hambar memangnya kamu mau? kan kamu sukanya makan pedis," ujar Ibunya itu kepada Sinta.
"Ya sudah aku mau minum dulu Bu setelah itu aku pergi ke pasar lagi untuk membeli cabe rawit ya, aku sih tidak mau makan dengan makanan yang hambar hahaha," ucap Sinta kepada Ibunya itu.
Setelah Sinta makan dan tidak lama kemudian Sinta kembali lagi ke pasar untuk membeli cabe rawit titipan dari Ibunya itu.
" Ye ku ke pasar dua kali nih bolak-balik gara-gara Ibu lupa bilang sama aku kalau harus beli cabe rawit," gumam Sinta dengan pelan sambil jalan ke arah Pasar menggunakan motor.
Sampainya di pasar Sinta memarkirkan motornya di tempat parkiran motor dan dia bergegas untuk membeli cabe rawit yang ibunya suruh itu dan setelah beberapa menit kemudian Sinta Telah membeli cabe rawit itu dan Sinta bergegas untuk pulang ke rumah.
Sesampainya di rumah, Sinta membantu Ibunya untuk memasak karena Sinta merasa kasihan dengan Ibunya jika harus memasak sendiri.
Tiba-tiba terdengar suara klakson dari luar dan Sinta pun bergegas untuk keluar rumah dan melihat siapakah yang datang, setelah Sinta keluar rumah Sinta melihat mobil Feri yang terparkir di depan rumahnya itu.
"Ini bukannya mobilnya Feri kenapa sudah markir di depan rumah aku, positif thinking aja mungkin Bapak Heri yang membawa mobilnya," gumam Sinta.
Beberapa menit kemudian terlihatlah Pak Heri keluar dari mobil yang parkir di depan rumah Sinta itu.
"Sinta Bapak kamu ada di rumah nak? tanya Bapak Heri kepada Sinta.
"Oh iya Pak ada silakan duduk dulu nanti Sinta panggilkan," jawab Sinta kepada Pak Heri.
Sinta bergegas untuk memanggil Bapaknya karena ada tamu yang datang.
"Pak di depan ada pak Heri yang bertamu, Bapak siap-siap saja dulu untuk menemui Pak Heri nanti ini yang membungkus aku saja," ucap Sinta kepada Bapaknya itu.
Bapak Sinta bergegas untuk menemui pak Heri yang menunggunya di teras rumah nya itu.
"Hei cepet banget ya sudah sampai sini lagi kamu Pak Heri gimana-gimana perusahaannya yang kemarin kamu bicarakan dengan aku," ucap Bapak Sinta kepada Pak Heri.
"Iya ini tadi sebenarnya mau meeting sama klien cuman pas aja lewat disini jadi ya mampir lah sekali-kali kan, mampir di rumah kamu lagi kan ya memang sudah lama kita tidak bertemu, baru kemarin singgah di sini ya singgah lagi lah kalau memang sempat," ucap Pak Heri kepada Bapak Sinta.
"Iya ya sudah kalau gitu kita ngobrol dulu ya biar enak kita sambil ngopi," ujar Bapak Sinta.
Bersambung