"Siapa yang gila? Aku hanya tidak tega, tadi, di depan pintu gerbang sekolah taman kanak-kanak, ada anak kecil yang sedang meringis kesakitan. Jadi, aku membawanya pulang. Sekarang, dia sedang tidur. Kau tidak perlu khawatir," jelas Narendra dengan berbohong. Jika dirinya tidak berbohong, mungkin nanti Cello yang akan kena marah dari ibunya. Narendra tidak ingin itu terjadi.
"Hah, kau pasti berbohong!" Nastya jelas tidak percaya dengan alasan Narendra. "Paling-paling, nanti siang, kau yang akan menjemput anakku di sekolah kan, lalu mengantarnya pulang kari."
"Alasan itu sungguh mudah ditebak!" cibir Nastya dengan penuh keyakinan.
Namun, detik berikutnya, ucapan Narendra membuatnya terkejut.
"Kau memang tidak akan percaya jika tidak melihatnya sendiri. Sekarang, buka kameramu, kita lakukan panggilan video."
"Apa? Panggilan video?"
""Iya! Kenapa? Takut?"
"Si-siapa yang takut?"