Dokter Kavin segera membuka dompet, lalu mengambil uang lima lembar berwarna merah, lalu diberikan pada pria itu.
Setelah menerima uang dari Dokter Kavin, orang itu segera memberikan kunci kamar. "Ini, kamar nomor 23 ada di lantai dua."
"Baik! Terima kasih!" Dokter Kavin segera mengambilnya.
Ia segera membawa Nastya naik ke lantai dua. Ketika menaiki tangga dan suasana sudah sepi, Nastya menegurnya, "Mengapa harus memesan kamar segala? Kita datang ke tempat ini untuk mencari Rasty, bukan untuk menginap."
"Ssstt, diamlah! Nanti kita bisa bicarakan ini di dalam kamar.
Ketika mereka sudah sampai di lantai dua, sudah terlihat kamar nomor 23. Dokter Kavin segera memasukkan kunci dan membukanya. Setelah itu mereka berdua segera masuk.
Tidak ingin membuat Nastya salah paham, Dokter Kavin segera menjelaskan.
"Tadi, di bawah, Rastya tida ada, kan? Jadi, aku sengaja memesan kamar. Siapa tahu kakakmu ada di antara kamar-kamar ini."
