Chereads / Black Parade, The Dancing Plague / Chapter 2 - Bagian I - Absolute Law

Chapter 2 - Bagian I - Absolute Law

***

Kisah terlupakan ini adalah hal yang selalu disembunyikan dunia selama berabad-abad lamanya. Karena kerahasiannya nama-nama orang dan tempat dalam kisah ini akan kita rahasiakan, dan untuk mempermudah kita dalam mengenali pelakon dan tempatnya, saya sebagai penulis akan mengganti setiap nama orang maupun tempat dengan nama karangan saya sendiri, sehingga keasliannya tetap menjadi rahasia.

Kita mulai dari suatu negeri Mawar Merah liar, yang bernama negeri Aretamus D Aratu, terjadi sekitar abat ke18 yang sangat kelam dan hitam sehingga abad ini sering terlupakan bahkan hilang dari sejarah.

Sama sekali tidak ada keadilan di negeri ini kecuali bagi sang raja dan pegawai kerajaan yang selalu tertawa diantara tembok ratapan para warga yg menangis.

Lebih tepatnya kisah ini berawal dari suatu kota kecil dibagian barat negeri, yaitu kota Nolohopis, kota ini adalah kota paling barat dan juga kota paling korup dan kumuh diantara kota kota lainnya.

Sementara itu, di sudut kota di antara gang-gang gelap dan sempit merupakan tempat tinggal paling aman bagi beberapa orang jalanan, begitu juga bagi wanita muda yang sangat spesial bagi kisah kita ini, namanya Saroh, dia berusia sekitar 20 tahunan mungkin lebih, kita sangat sulit memastikannya karena dia berpenampilan sedikit menyeramkan dengan rambut panjang diselimuti tanah yang telah mengering sehingga wajahnya tertutupi oleh rambutnya itu.

Tidak aneh karena yang dia tau air hanya untuk di minum, dia sama sekali tidak tau jikalau air itu bisa membersihkan badan, begitu pula dengan seperempat penduduk kota Nolohopis yang jorok yang juga berfikiran sama dengan dia.

Jika kamu beruntung bisa menyingkirkan gulungan rambut berbau itu dari wajahnya, maka kamu akan mengetahui alasan mengapa dia selalu menutupi wajahnya, tidak seburuk yang kamu pikirkan, wajah gadis ini cukup mudah untuk dikenali karena wajahnya dipenuhi luka goresan dan bekas lukanya cukup dalam, besar kemungkinanya hal itu disebapkan oleh masa lalunya bersama orang tuanya yang gila, yaitu ayahnya yang bernama Kittiran, dia adalah pria yang cukup tampan kecuali saat dia tersenyum.

Kittiran bekerja di pabrik besi di tengah kota,dia adalah pria tinggi dan besar penuh dengan otot namun sayang nya tidak dengan otak, dia selalu dijauhi orang-orang dan rekan kerjanya. Tidak, bahkan tidak ada satu orangpun yang bekerja di sana mau mengakuinya sebagai rekan.

Dia bekerja di bagian peleburan besi, hal ini bukan tanpa alasan melainkan dia adalah satu-satunya pekerja yang tidak pernah mengeluh kepanasan atau kelelahan bahkan dia sama sekali tidak pernah menghiraukan keringat yang telah memenuhi seluruh tubuhnya, tidak pernah mengelapnya sehingga membuat orang-orang disekitarnya tidak tahan satu menit saja berada di sampingnya, lebih tepatnya dia terlahir untuk pekerjaan ini.

Kittiran akan selalu datang tepat waktu dan pulang tepat waktu tanpa istirahat sedikitpun kecuali jam makan, padahal upah yang di berikan kepadanya sama sekali tidak sepadan bahkan tidak pantas di sebut sebagai upah, lebih tepatnya disebut sumbangan rasa kasihan kepada peminta-minta.

Namun walaupun begitu dia tidak pernah peduli, bukan karena dia mencintai pekerjaannya namun karena dia tidak tau melakukan hal lain kecuali pekerjaan ini, hal ini dikarenakan kebiasaan yang terus-menerus berulang sehingga menjadi suatu sistem pikiran yang menjadi pola pikir dan kebutuhan yang telah terstuktur dan menjadi suatu kecanduan dan keyakinan.

Negeri ini sangat suram, bahkan sama sekali tidak ada percakapan antara manusia disini, setiap pemberitahuannya saja hanya ditandai dengan bunyi lonceng raksasa di puncak tower bangunan pabrik yang sangat keras, bising, dan menyakiti telinga.

Sangat jarang ada pemberitahuan maupun perbincangan diantara pekerja pabrik ataupun seisi penduduk kota, tidak ada perbincangan antara suami istri, orang tua dengan anaknya, antara saudara dengan teman, maupun antara pria dengan wanita, mereka hanya berbicara seperlunya saja.

Tidak sedikit orang yang memilih berkomunikasi dengan gerakan tubuh mereka masing-masing sehingga tidak asing jika banyak orang yang lupa bahkan tidak tau lagi caranya berbicara, umumnya anak-anak akan lebih dahulu tahu berbagai macam jenis kejahatan di bandingkan tahu caranya berbicara, sehingga tidak ada suara riang anak-anak yang bermain, tidak ada suara perbincangan hangat orang tua di pasar dan kedai minuman, dan juga tidak ada suara kicau burung maupun suara kucing dan anjing yang ramah di halaman rumah, yang ada hanya suara langkah kaki para pekerja dan suara-suara bising dari besi-besi dan mesin dari pabrik di sekitar kota.

Fakta nya yang paling sering terdengar di kota ini adalah suara orang-orang meraung, menangis, dan menjerit karena tidak ada kesatria pemberani pembela kebenaran dan keadilan di kota ini, yang ada hanya kumpulan penjahatnya saja.

Semua hal di atas terjadi karena peraturan konyol dari keluarga kerajaan Aretamus D Aratu yang bijaksana, yang pertama kali dikeluarkan oleh sang raja ke 16 yang bernama Raja Ilmar F Renca yang agung.

Sebenarnya dulu kerajaan ini adalah kerajaan yang biasa-biasa saja namun sangat perduli terhadap keadilan bagi rakyatnya, dan sangat menjungjung tinggi seni musik karena musik dapat menyatukan perasaan dari semua kalangan di negeri ini.

Tidak ada pertikaian dan perang, yang ada hanya suara para ibu yang menyanyikan senandung cinta di pagi hari sembari menyusui bayinya, suara anak-anak bermain tebakan lagu di siang hari, suara gelas dan botol minuman di temani nyanyian dan tarian para lelaki di kedai minuman melepas lelah pada sore hari, dan di malam hari akan terdengar lantunan pujian-pujian dari rumah-rumah orang kaya dan para tetua kota. Hari-hari yang sangat indah dan menyenangkan hingga pada akhirnya surga ini menjadi neraka jahanam karena naiknya raja baru di atas tahta.

Raja ke 16 sang Raja Ilmar F Renca yang agung mengakhiri cerita indah ini, di bawah kepemimpinannya kerajaan Aretamus menjadi sangat kaya, megah, dan berlimang harta.

Bangunan-bangunanya semakin di perbesar dan diperindah, setiap dinding dihiasi emas dan batu-batu permata, patung-patung perak dan perunggu, keramik terbaik dari penjuru negeri, serta lukisan-lukisan maupun karikatur-karikatur bergambar mawar terindah yang dipatri di setiap kaca maupun jendela kerajaan, sepertinya Raja Ilmar adalah orang yang sangat mencintai seni.

Namun kenapa dia membenci musik? sedangkan musik adalah seni paling kuat dalam menyampaikan perasaan senimannya dan musik adalah sarana yang dapat menyatukan perasaan pendengarnya, mungkin ada banyak alasan di balik kebencianya yang kita tidak tau.

Di setiap sudut kerajaan selalu dijaga ketat setiap detiknya oleh para penjaga kerajaan dan anjing-anjing terlatih kerajaan, setiap bagian yang hilang harus di bayar dengan nyawa.

Walapun kerajaan mengalami perubahan yang luar biasa, semua hal itu berbanding terbalik dengan para penduduknya, karena selain adanya larangan terhadap musik dan komunikasi, setiap orang diluar kerajaan dipaksa untuk selalu bekerja dengan upah kecil dan setiap kekayaan yang dimiliki penduduk tujuh puluh persennya harus diberikan kepada kerajaan setiap tiga bulan sekali, karena itulah kerajaan semakin kaya sedangkan penduduk semakin menderita.

Di kota besar dan kecil terjadi penjarahan dan perang saudara terjadi dimana-mana, kota menjadi gelap dan suram sangat menakutkan.

Hingga setelah beberapa tahun kepemimpinannya, setelah berbagai keotoriteran yang dia lakukan dan kejadian-kejadian menyedihkan yang dia alami, akhirnya Raja Ilmar mengeluarkan hukum tertulis pertamanya, yang kuasa aturan itu adalah mutlak dan hukum baru ini adalah akhir bagi keadilan di negeri ini.

Hukum mutlak ini di torehkan di atas suatu kertas yang dilapisi emas menjadi suatu pesan yang di tulis langsung oleh sang raja dan di gandakan menjadi banyak oleh pelukis-pelukis dan seniman terbaik kerajaan dibawah kuasa penasehat kerajaan.

Penasehat kerajaan saat ini adalah Sir.Anthoni F Renca, dia adalah satu-satunya paman Raja Ilmar yang masih hidup.

Berbanding terbalik dengan Sang Raja, Sir.Anthoni adalah orang yang baik dan adil, dia sangat menentang keras kepemimpinan Raja Ilmar keponakannya, apalagi dengan hukum tertulis baru yang akan di tetapkan membuat Sir.Anthoni semakin khawatir akan masa depan negerinya sehingga dia sering dengan sengaja menunda-nunda penggandaan pesan dengan harapan hukum baru ini dapat di gagalkan dengan cara apapun.

Sampai pada malam hari ketika Sir.Anthoni sedang menulis pesan kepada seseorang, dengan tiba-tiba pengawal Raja Ilmar mengetuk pintu ruangan pribadinya sembari mengatakan Sang Raja ingin berbicara secara empat mata dengan Penasehat kerajaan.

Seperti telah mengetahui apa yang akan terjadi, Sir.Anthoni dengan buru-buru menggulung dan mengikatkan surat yang dia tulis ke kaki burung pembawa pesan yang telah dia latih selama berbulan-bulan terakhir, setelah dia melepaskan burung itu terbang, akhirnya dia terduduk kembali di kursinya dan mengijinkan Raja Ilmar masuk.

Lepas beberapa menit ketegangan antara mereka berdua, akhirnya dengan sangat terpaksa dibawah kuasa penasehat kerajaan akhirnya pesan raja pun di gandakan sebanyak-banyaknya dan di sebarkan kepada seluruh penjuru negeri, baik kota maupun pedesaan agar hukum ini segera di taati dan tidak ada satu orangpun yang dapat menantang kemutlakannya.

Kira-kira begini isi pesan tersebut:

"Matahari bangkit kalian membuta,

Dia tenggelam Aku tetap terang.

Lihat seorang malaikat kecil dalam lukisan

Gunung yang tinggi ,

Mahkota berkilau tertancap,

Kupaksa, merobek, cucuran darah

Tak perduli, sekarang aku tuannya.

Kujual malaikat kecil jiwaku,

Mawar tertancap di hatinya,

Tak perduli air mata menjijikkan ini,

Kalian membuta mataku terbuka.

Kujual malaikat kecil laguku,

Mawar tertancap di hatinya,

Sekarang kumiliki segalanya.

Terkutuk lagumu,

Terkutuk musikmu,

Terkutuk kutukanmu,

Biarkan tetap hening seperti hatiku."

Demikianlah pesan raja yang selanjutnya dengan sangat terburu-buru pesan tersebut segera di kirimkan dan diperintahkan agar segera di bacakan oleh seluruh bupati maupun pemimpin-pemimpin kota karena waktu pemeriksaan kekayaan penduduk setiap tiga bulan akan dilaksanakan besok pagi.

Keesokan harinya yaitu di gedung-gedung tinggi kota yang dulunya adalah pengadilan kota yang telah berganti menjadi gudang penyimpanan hasil rampasan pesan tersebut pun di bacakan dan dituntut agar mutlak untuk dilakukan dan ditaati.

Tepat pada sore hari setelah seluruh penjuru negeri telah menerima pesan raja dan seisi negeri menjadi diam dan sepi, seorang pelayan wanita yang membawakan makan malam tiba-tiba meraung dan berteriak histeris karena ketakutan, di depannya sedang terduduk jasad seorang pria di kursi penasehat kerajaan, pria itu duduk dengan posisi yang gagah serta seperti menentang sesuatu dari pandangan matanya, entah apa itu. Ya dan kamu benar, dia adalah jasad seorang penasehat kerajaan bernama Sir.Anthoni F Renca yang tubuhnya telah membeku oleh penghianatan.

Pada tubuhnya tepatnya hatinya telah tertancap sebuah pisau kecil tipis namun panjang, dan pada ujung gagang pisau tersebut terukir bunga mawar yang indah namun menakutkan karena telah di penuhi bercak darah.

Malam itu adalah malam purnama yang dingin, malam-malam terakhir penasehat sampai dia telah tertidur nyenyak di pemakamannya bersama para pahlawan dan raja-raja terdahulu.

Pemakaman itu dihadiri oleh seluruh pegawai dan pengawal kerajaan dan para orang-orang kaya yang dekat dengan raja, begitu pula dengan Raja Ilmar sebagai satu-satunya keluarga kerajaan dengan garis keturunan yang asli.

Sebenarnya dulu sang raja memiliki seorang istri yang sangat cantik yang menjadi simbol kesuburan dan keindahan bagi negerinya dan seorang putri manis yang masih kecil, namun setelah putri mereka meninggal karena sebuah penyakit aneh yang di rahasiakan, sang ratu yang tidak sanggup menerima kenyataan pun mengakhiri hidupnya sendiri dengan cara yang indah, di tengah taman mawar merah liar kerajaan yang selalu diterangi ratusan lilin, dia mengakhiri hidupnya dengan cara meminum racun mematikan dan terbaring di atas ranjang yang telah di hiasi oleh bunga-bunga terbaik dari seluruh penjuru negeri.

Namun secara bersamaan hal itu juga menjadi hari paling kelam bagi kerajaan, karena cara bunuh diri sang ratu menjadi inspirasi bagi ratusan wanita di seluruh penjuru negeri untuk mengakhiri hidupnya, wanita-wanita itu mengakhiri hidup mereka dengan cara dan pola yang hampir sama, sehingga setiap harinya banyak sekali tubuh wanita yang telah terbaring kaku tak bernyawa di atas taman-taman bunga pada saat itu, banyak laki-laki dan orang tua yang memusnahkan dan menghancurkan taman-taman maupun bunga-bunga yang mereka lihat karena mereka takut kekasih atau putri yang mereka cintai akan mengakhiri dirinya sendiri karena bunga itu.

Akibat tragedi tersebut, sehingga kejadian itu di ingat oleh orang-orang sebagai hari pemakaman bunga, dimana setiap tahunnya pada bulan meninggalnya ratu setiap orang di negeri ini harus menggunakan pakaian serba hitam dan sepatu merah sebagai bukti ikut sertanya mereka akan duka kehilangan sang ratu.

Kehilangan wanita-wanita yang di sayanginya ini juga lah yang menjadi faktor besar bagi kehidupan sang Raja Ilmar kedepannya.

Kita kembali lagi kemalam pemakaman sang penasehat, dimalam itu tidak ada doa maupun nyanyian dan tangisan, semua orang takut kepada Raja yang membuat mereka hanya bisa menahan tangis dan sesak di dada sembari menunduk dan menatap ke arah makam sang penasehat yang mereka sayangi.

Tepat sebelum tanah di jatuhkan ke atas peti, Raja Ilmar duduk bersilang di atas tanah di samping makam pamannya sembari melemparkan setangkai bunga mawar merah ke atas peti lalu menghapus air matanya serta mempersilahkan para petugas pemakaman untuk menjatuhkan tanah, sehingga Sang Raja juga menjadi satu-satunya orang yang menagis di atas pemakaman sang penasehat.

Begutulah sedikit dari banyaknya kisah awal sang Raja dan hukumnya yang melarang adanya musik dan kegembiraan di negeri ini.

***