Chereads / LYTLM (S1) : When Our Love Began / Chapter 26 - Chapter 26

Chapter 26 - Chapter 26

Xiaozhan menggeliat di dalam selimutnya. Dengan perlahan menyibaknya dan duduk sambil mengucek matanya.

"Hoaammm"

Xiaozhan menguap lalu meregangkan otot-ototnya. Turun dari ranjang, merapikannya dan membuka gorden. Ia berjalan keluar, mengamati sekeliling.

Sepi.

Ya, mungkin Yibo belum bangun atau sudah pergi? Xiaozhan berjalan menuruni tangga dan melihat ke arah ruang makan.

"Sepertinya aku lapar" batin Xiaozhan lalu melangkah ke sana.

Ia melihat ada satu gelas cairan merah pekat dengan bau anyir namun sedap dicium oleh Xiaozhan.

"Apa ini untukku?" gumam Xiaozhan memutar-mutar gelas itu.

"Kau bisa meminumnya."

Mendengar suara itu, Xiaozhan menoleh ke belakang. Yibo berjalan ke sana dengan santai.

"Untukku? Lalu apa kau tak lapar?" tanya Xiaozhan heran.

"Hn. Aku sudah sarapan sebelum kau bangun tadi." ucap Yibo ia berjalan menuju sofa ruang keluarga, duduk di sana dengan beberapa kertas di tangannya.

"Hm...terimakasih." ucap Xiaozhan kemudian menenggak habis minuman itu.

Xiaozhan berjalan ke tempat Yibo dan duduk di depannya.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Xiaozhan penasaran.

"Membaca beberapa surat dari perusahaan." jawab Yibo tanpa melirik ke arah Xiaozhan.

"Perusahaan? Bukannya kau masih sekolah?" Tanya Xiaozhan bingung. Memang benar kan yang ia katakan?

"Hn. Hanya membantu melakukan beberapa pekerjaan kecil. Aku belum turun tangan langsung ke sana." jawabnya masih fokus pada kegiatannya.

"Woah... Kau bisa membagi waktumu dengan baik." kagum Xiaozhan masih menatap Yibo.

"Hn." Yibo bergumam.

"Hm..Yibo.." Xiaozhan menjeda ucapannya. membuat Yibo menatap Xiaozhan, menunggu apa yang ingin ia katakan.

"Apa...aku bisa pulang ke rumah Mama sekarang?" tanya Xiaozhan ragu. Ia menunduk dan memainkan jemarinya.

"Masih terlalu berbahaya untuk pergi sendiri. Aku akan mengantarmu nanti. Hari ini aku ingin mengajarkan sesuatu padamu." ucap Yibo ambigu, menatap sekilas Xiaozhan.

"E-eh? Mengajarkan apa?" tanya Xiaozhan bingung, memiringkan sedikit kepalanya ke kanan.

"Hn. Ikuti saja aku. Kita akan keluar rumah hari ini." ucapnya sambil beranjak dari sana.

"E-eh tunggu! Aku kan belum mandi." Xiaozhan menggaruk pipinya malu atas pernyataannya.

"Aku akan menunggu. Cepat!" ucap Yibo bisa dibilang sebuah perintah.

"H-haoma." setelahnya Xiaozhan langsung lari ke kamar mandi yang ada di kamarnya. Dan mandi dengan kecepatan cahaya. Ya, ia tak mau membuat Yibo menunggu. Entah darimana dan sejak kapan, tapi ia bisa merasakan aura di sekitar Yibo yang kurang bersahabat.

Xiaozhan memakai sweater biru langit, celana jins coklat, dan sepatu merah-hitam. Dia rasa memang cuaca sedikit dingin hari ini. Setelah selesai dengan semua ritualnya, Xiaozhan turun dan menghampiri Yibo yang ternyata sedang menunggunya di ruang tamu.

"Ayo pergi sekarang!" sadar akan kehadiran Xiaozhan, Yibo berucap dan beranjak berjalan menuju pintu keluar.

Xiaozhan hanya mengikuti setiap langkah Yibo. Ia tak tahu kenapa ia mau pergi dengannya, yang ia tahu ia senang karena bisa keluar rumah. Walau tak tahu apa yang akan mereka lakukan. Sampai di luar rumah, ada beberapa anak buah Yibo yang menyapanya.

"King, apa perlu kami temani?" bungkuk hormat salah satu anak buah Yibo.

"Tidak perlu. Aku akan pergi sebentar." ucap Yibo sambil mengangkat sebelah tangannya dan menggerakkannya sekali ke samping pertanda jika ia tidak ingin dikawal.

"Baik, king." ucapnya lalu pergi ke tempat dimana ia sebelumnya dan mempersilahkan mereka keluar.

Mereka pergi berjalan kaki. What?! Iya-iya kan mereka bisa ngilang, jadi jalan bentar terus ngilang deh ke tempat yang mereka inginkan. So easy kan?

Yibo dan Xiaozhan sampai di sebuah taman yang cukup ramai. Yibo mengamati sekeliling dan menunggu bagaimana respon Xiaozhan atas keadaannya sekarang. Bisa Yibo lihat jika dahi Xiaozhan mulai mengkerut dengan telinganya sedikit bergerak-gerak. Yibo tersenyum tipis, sangat tipis jadi tak kan ada yang sadar jika mereka tak mengamatinya dengan benar-benar teliti.

"Uuh, aku pusing. Kenapa semua suara ini masuk ke telingaku?" ucap Xiaozhan yang bisa didengar ada nada merengek di sana. Ia mengusap-usap kedua cuping telinganya. Bisa ia lihat jika keadaan di sekelilingnya seolah melambat sekarang. Satu lagi senyum tipis terbit di bibir Yibo.

"Kau lihat di sana." Xiaozhan melirik kemana arah tunjuk Yibo. Yibo menunjuk beberapa kumpulan gadis yang sedang membicarakan sesuatu.

"Kau bisa mendengar apa yang mereka bicarakan?" tambah Yibo lagi.

Xiaozhan mengangguk. Dia tahu jika para gadis itu sedang membicarakan kekasih mereka. Betapa kesalnya mereka karena kekasih mereka tak mau menemani mereka dan malah bermain sendiri.

"Dan di sana." Yibo menunjuk satu arah lagi dan Xiaozhan menatapnya.

Ada sepasang kekasih yang sedang berargumen di sana. Masalah selingkuhan. Ya, kenapa harus berantem di taman segala?

"Jadi bisa kau ketahui apa pelajaran yang kau dapat?" Yibo memandang Xiaozhan sekarang menanti jawabannya.

"O-um...aku...bisa mendengar mereka walau mereka berbisik sekalipun?" Xiaozhan menggesek-gesek ujung hidungnya dengan jari telunjuknya.

"Hn. Karena telinga kita, para vampir, sangat jeli dan tajam." ucapnya bangga.

Xiaozhan hanya menganggukan kepalanya tanda mengerti dan membenarkannya.