Chapter 5 - funf

"Ada pengemudi gila.." Kata si supir.

Ocha yang sudah mendapatkan kembali ikannya langsung mengangkatnya dan melihat plastik tempat ikanya bocor. Ocha mengerut kening tidak senang dia pun menoleh ke arah depan melihat sepasang kekasih masih bertengkar "Sebenarnya apa yang terjadi?"

Di mobil sedan putih pria tampan yang mengemudi berkata dengan datar pada gadis yang duduk di sampingnya, gadis itu berpakaian seksi. "Keluar!"

Gadis seksi itu sepertinya juga marah, dia melepaskan semua perhiasannya dan menatap cowok yang duduk di sampingnya, dan berkata "Aku sudah melepas semua barang pemberian dari cowok-cowok itu. tidak ada alasan untuk mu cemburu sekarang. kenapa kau sangat marah.."

Cowok tampan itu memakai kemeja putih lengannya di lipat hingga setengah lengan. Bibir tipisnya tersenyum sinis, mata tajamnya tertutup kaca mata hitam. Dengan nada datar dia berkata " Apa kau pikir aku cemburu pada pria lain dan itulah mengapa aku menyuruhmu keluar dari mobilku? Aku hanya memberikan kesempatan padamu untuk pergi. Keluar!" katanya lagi.

"Kenzie.. jangan seperti ini.. aku benar-benar menyukaimu.." kata gadis itu dengan wajah memelas.

Senyum mengejek tidak lepas dari wajah Kenzie "Suka? Aku beri kau waktu sepuluh detik untuk memperlihatkan air mata patah hati. Untuk membuktikan seberapa besar kau menyukaiku. Aku dengar itu, ketika seorang gadis sedang sedih dia akan menangis. Cobalah biarkan aku tahu seberapa besar kau terluka.."

Gadis berpakaian seksi itu terlihat tersinggung dan berteriak did epan wajah Kenzie "Apa kau bercanda! Aku tidak akan keluar!" katanya keras kepala.

Supir bus yang melihat pertengkaran itu segera turun dari bus dan menghampiri sedan putih yang melintang jalan di depannya "Hei! Anak muda! Jika kalian ingin bicara tentang cinta, di rumah saja! Jangan mempermalukan diri kalian sendiri di sini, jika kau tidak pergi aku akan menelepon polisi untuk menyelesaikan ini.."

Pria muda bernama Kenzie dengan santai melemparkan ponselnya pada supir bus dan berkata dengan sombong "Cepat panggil, biarkan polisi menangkapku itu lebih baik dari pada punya perempuan yang tidak mau pergi dari mobilku.."

Si sopir yang merasa tersinggung pun tidak mau kalah "Kau sendiri yang bilang ya? Aku akan panggil polisi sekarang."

Ocha yang melihat pertengkaran yang tidak berakhir semakin tidak sabar karena air dalam plastik untuk kelangsungan hidup ikannya semakin menipis. Ocha pun ikut turun dari bus sambil menenteng kantong ikannya yang sudah bocor. Dia berlari ke sisi gadis yang duduk di dalam mobil dan berkata cemas "Tuan muda dan Nona muda.."

Gadis di dalam mobil sedikit terkejut ketika bocoran air dari dalam plastik ikan milik Ocha mengenainya "Ah! Apa itu! pergilah!" katanya ketus sambil menghapus jejak air yang ada di bajunya. Kenzie yang melihat Ocha membawa ikan dalam kantong plastik sedikit tertarik. Gadis itu cantik tapi dia tidak peduli pada penampilannya yang kacau, dia hanya peduli pada ikannya yang sepertinya mulai kekurangan air, sudut bibir Kenzie naik ke atas.

"Maaf! Aku tidak sengaja mendnegar percakapan kalian. tapi bisakah kalian berhenti dan menyingkirkan mobil sehingga busnya bisa maju dan kalian bisa melanjutkan obrolannya lagi.." kata Ocha sedikit kesusahan sambil menutup lubang yang bocor pada plastik ikannya.

Kenzie yang melihat itu tidak bisa menahan senyumnya lagi dia benar-benar tertarik pada gadis tomboy yang membawa ikan itu. dengan senyum lebar dia pun berkata "Maaf.. dia yang ingin mengorol. Aku tidak!" Kenzie menatap gadis seksi yang duduk di sampingnya "Aku tidak menginginkan mobil ini, ambillah.." katanya dengan santai lalu keluar dari mobil "Ambillah sebagai biaya putus.."Kenzie menatap Ocha yang sedang berusaha menutup air yang terus keluar dari plastik "Sekarang mobil ini miliknya, jika kau ingin bicara. Bicaralah dengannya.."

Ocha yang terkejut berteriak memanggil Kenzie "Hei! Tuan muda! Kau tidak bisa pergi masalahnya belum terselesaikan.." kata Ocha sambil menahan lengan Kenzie.

Kenzie melongok melihat tangan kanannya yang di pegang erat oleh Ocha. Mereka saling pandang Ocha pun menatap tangannya yang dengan berani memegang tangan tuan muda kaya itu. sadar akan tindakannya Ocha segera melepaskan tangannya. Ocha menunjuk pada mobil sedan "Lihat mobil itu. mobilnya berhenti tepat di tengah-tengah jalan. silahkan pindahkan mobil Tuan, sehingga semuanya bisa pulan ke rumah.."

Semua penumpang di bus keluar, begitu pula gadis seksi yang duduk di sedan mewah juga ikut keluar, gadis seksi itu berlari mendekati Kenzie dan ingin marah tapi tidak jadi. Kenzie menatap Ocha dan berkata dengan nada datar "Nona, apa kau tahu kalau kau bisa menyebabkan masalah? Contohnya, seorang laki-laki bisa saja tertarik dengannya.." Ocha merengut dan mundur. Tepat saat itu cewek seksi menarik lengan Arista.

"Eh! Kami adalah pasangan kenapa kau ikut campur!"katanya protes.

Ocha merasa jengah dengan pasangan kekasih itu "Aku tidak ingin menganggu. Aku hanya ingin membawa ikan ku pulang secepat. Bahkan anak TK pun tahu kita tidak boleh menghentikan mobil di tengah jalan. kalian berdua seperti sudah lulus kuliah.."

Kedua pasangan kekasih itu terdiam bahkan si cewek seksi terlihat malu. Dua orang ibu-ibu pun mendekati Ocha dan berkata "Nona, jangan banyak bicara dengannya. Untuk laki-laki seperti itu berikan saja satu tamparan keras.."

Kenzie langsung menoleh ke arah ibu-ibu itu dan berkata "Diamlah!" Kenzie mendekati Ocha dan berkata "Nona, kau sangat berani. Aku suka itu, tapi kau membuatku kehilangan muka. Oleh karena itu kau harus mengembalikan harga diriku.." katanya masih dengan senyum tipis di bibirnya dan semakin mendekati Ocha. Dan berbisik di telinganya "Bagaimana dengan sebuah akhir yang bahagia?" tanyanya seperti meminta pendapat tapi kenyataannya tidak.

Ocha sedikit gugup "Lalu, apa yang kau inginkan?"

Kenzie tersenyum lebar dan berbisik "Masuk ke dalam mobil!" Ocha melongok melihat Kenzie sudah beralan ke arah mobil mengabaikan cewek seksi dan berkata "Mudah jika ingin pergi dari sini, aku mengizinkanmu membawa pergi mobil ini.." kata Kenzie membuka pintu mobil mewah miliknya.

"Tapi aku tidak bisa menyetir mobil.."Kata Ocha singkat.

"Aku akan mengajarimu.." kata Kenzie santai dan benar-benar mengabaikan banyak pasang mata yang menatapnya. Tanpa pilihan Ocha pun masuk ke dalam mobil dan duduk di balik kemudi. Kenzie menutup pintu mobil lalu menyerahkan kunci mobilnya pada Ocha. Meskipun bingung Ocha tetap mengambil kunci mobilnya. Kenzie berdiri dan berkata "Kaki kiri untuk menginjak rem, kaki kanan untuk menginjak gas, nyalakan mesin."

Ocha mengikuti perintah Kenzie, dan mencari-cari lubang kunci, ketika dia menemukannya Ocha memutar kunci dan mobil seketika menyala.

Ibu-ibu yang tadi memberi saran pada Ocha untuk memberinya tamparan keras di pipi mulai khawatir "Situasi apa ini? apakah dia bisa menyetir.?"

Ibu-ibu satunya lagi menjawab "Tidak tahu.."

Ocha yang sudah duduk di balik kemudia menatap Kenzie jengkel "Lalu."

"Dan langkah selanjutnya sangat penting!" kata Kenzie. Berdiri di samping mobilnya sambil berkacak pinggang, "Kau tidak boleh ragu, kau harus melanjutkannya sampai akhir." Ocha mengangguk patuh. Kenzie sudah melepaskan kaca mata hitamnya membuat mata hitam tajamnya semakin terlihat jelas dan mempesona. "Lepaskan kopling."