Kata memaafkan itu memang mudah diucapkan namun terkadang sulit untuk dilakukan.
**
Pagi ini semua murid dikelas Nisa tengah mengerjakan tugas dari Bu Mila karna hari ini Bu Mila masuk terlambat dikarenakan ada rapat dadakan dengan kepala sekolah.
"Eh Sa yang no 20 jawaban nya A bukan?" Tanya Karin yang tak paham sama soalnya.
"Iya Rin" balas Nisa.
"Oh oke" seru Karin lagi. Tak lama kemudian Bu Mila masuk ke dalam kelas.
"Assalamualaikum anak-anak" sapa Bu Mila.
"Waalaikumussalam Bu" balas mereka serempak.
"Maaf ya ibu baru masuk soalnya tadi ada rapat dadakan dengan kepala sekolah alhasil ibu harus ngasih tugas dulu sama kalian" ujar Bu Mila.
"Iya Bu gak papa" balas Karin.
"Gimana udah mengerjakan semua kan? Kalau udah untuk ketua kelas nya bisa mengumpulkan tugas teman-teman nya dan bawa kedepan" pinta Bu Mila.
"Maaf Bu tapi Adit hari ini tidak berangkat sekolah" ujar Karin mengangkat tangan nya.
"Kenapa kok dia gak berangkat sekolah ada yang tau?" Tanya Bu Mila.
"Maaf Bu kayaknya dia Alfa karena tidak ada suratnya juga dan teman-teman yang lainnya juga pada tidak tau kenapa hari ini dia gak berangkat" balas indah.
"Yaudah kalau begitu besok kalau dia berangkat baru kita tanya kenapa hari ini dia gak berangkat" seru Bu Mila.
"Baik Bu" balas indah.
"Kalau begitu untuk wakil kelas silahkan kamu kumpulan tuga teman-teman kamu setelah itu bawa kedepan" pinta Bu Mila.
"Iya Bu" balas Nisa lalu beranjak dari tempat duduknya setelah itu mengumpulkan tugas teman-teman nya dan membawanya ke depan.
"Ini Bu" seru Nisa lalu menyerahkan tugasnya.
"Baik Nisa terimakasih ya" balas Bu Mila menerima nya. Lalu Nisa pun hanya menganggukkan kepalanya setelah itu kembali ke tempat duduknya.
"Baik anak-anak untuk sekarang kita lanjut ke bab selanjutnya silahkan kalian siapkan buku kalian" pinta Bu Mila.
"Baik Bu" balas mereka serempak lalu mereka menyiapkan bukunya masing-masing setelah itu mencatat apa yang dikatakan oleh Bu Mila.
***
Saat ini Adit tengah berada ditempat tongkrongan nya yang biasa ia gunakan bersama teman-teman nya. Hari ini dia memilih untuk bolos dari sekolah karena pikiran serta emosinya yang belum stabil dan dia juga lagi gak mood untuk bertemu orang lain termasuk dengan Karin cewek yang suka membuat emosinya naik.
"Kenapa hidup gue jadi begini sih aaghhhh" kesal Adit lalu mengobrak Abrik barang yang ada disana.
"Kenapa sih kalian pada gila sama harta dan rela mengorbankan anak nya sendiri apa gue gak penting bagi kalian hah" seru Adit yang emosinya semakin meluap.
"Gue juga gak mau jadi begini tapi kalian lah yang membuat gue jadi gini sekarang gue harus gimana hah" teriak Adit lalu menendang meja didepannya. Doni yang berada diluar mendengar suara gebrakan akhirnya memutuskan untuk melihat. Setelah Doni masuk kedalam diapun dikagetkan dengan kondisi Adit yang acak-acakan dan tempat yang sudah berantakan.
"Dit sabar Lo kenapa? Sini cerita sama gue Lo ada masalah apa?" Ujar doni yang mencoba menenangkan Adit.
"Minggir Lo Don gue benci kehidupan gue" bentak Adit lalu menendang kursi yang ad disampingnya.
"Dit hentikan! Kontrol emosi Lo jangan gara-gara emosi lo itu nanti bisa membuat diri Lo terluka sekarang Lo tenang duduk dulu" bentak Doni lalu menyuruh Adit untuk duduk.
"Nih Lo minum dulu" seru doni memberikan botol air mineral. Lalu adit pun menerima nya dan meminumnya.
"Sebenarnya Lo ada apa sih kok Lo sampe ngamuk kayak gini biasanya kan Lo orangnya santai dalam hadapi masalah Lo apa ini ada hubungannya dengan cewek yang kemarin?" Ujar doni hati-hati takut membuat Adit emosi kembali.
"Bukan Don tapi ini tentang keluarga gue" balas Adit dingin.
"Ada apa lagi sih? Lo berantem sama bokap Lo?" Tanya Doni yang gak habis pikir.
"Gue kabur dari rumah" balas Adit lagi.
"Kok bisa? Gimana ceritanya?" Tanya Doni penasaran.
"Gue semalam berantem hebat sama bokap gue tapi beruntung nya semalam masih ada Bi Wati yang nolongin gue terus tadi pagi gue berantem lagi sama dia, dia ngusir gue dari rumah yaudah gue cabut dari sana" jelas Adit lalu meminum kembali airnya.
"Terus nyokap Lo gimana?" Seru Adit yang masih penasaran.
"Tadi dia sempat menahan gue agar tidak pergi tapi keputusan gue udah bulat lagian bokap gue aja udah ngusir gue yakali gue masih tetap disana yang ada dia besar kepala dia tadi juga bilang kalau dia nyesel punya anak seperti gue" balas Adit.
" Btw Lo emang mau sampe kapan kabur dari rumah Lo?" Tanya Doni.
"Gue juga belum tau mungkin sekarang saatnya gue berusaha untuk belajar hidup mandiri diluar sana tanpa merepotkan kedua orang tua gue dan gue akan buktikan kepada mereka semua kalau gue juga bisa sukses tanpa mereka biar bokap gue menyesal telah menyia-nyiakan gue dan telah menghina gue" tegas Adit penuh dendam.
"Lo yakin dengan keputusan Lo itu? Lo gak kasian sama nyokap Lo? Pasti sekarang dia lagi sedih mikirin Lo secara kan Lo itu anak satu-satunya" seru Doni.
"Kalau boleh gue jujur gue sebenernya juga gak tega sama dia walaupun didepan dia gue terlihat sangat membencinya tapi dari hati gue yang paling dalam gue sangat menyayangi nya dan merindukan kehadiran dia tapi gue enggan untuk bilang itu rasa kecewa gue terhadap dia membukakan segala mereka berdua terlalu mementingkan pekerjaan nya dibandingkan gue anak kandungnya sendiri" ujar Adit dengan rasa kecewa yang amat besar.
"Iya sit gue juga tau itu tapi tidak ada salahnya jika Lo mau maafin mereka toh kalau dilihat mama kamu juga udah menyesal" seru Doni mencoba memberi pemahaman kepada Adit agar mau memaafkan kesalahan kedua orang tua nya.
"Tapi maaf untuk saat ini gue belum bisa untuk menerima mereka kembali hati gue terlalu sakit untuk mengingat kembali masa-masa itu masa dimana mereka lebih mementingkan pekerjaan dibanding harus mengantarkan gue kerumah sakit" ujar Adit yang masih keras kepala.
"Yaudah kalau itu emang keputusan Lo gue harap Lo secepatnya bisa memaafkan mereka dan Lo bisa balik lagi seperti dulu sama mereka sekarang lebih baik Lo tenangin diri Lo dulu dan kontrol emosi lo kalau Lo ada apa-apa Lo bisa bilang sama gue, btw Lo ntar malam mau tidur dimana?" Seru Doni pada Adit.
"Terimakasih bro, kalau soal itu Gampang lah nanti gue bisa tidur disini kalau gak nginep di apartemen" balas Adit.
"Lo tidur dirumah gue aja dit toh udah lama juga Lo gak main kerumah gue kan sekalian buat Nemani gue dari pada Lo harus tidur disini sendiri kan " seru doni.
"Yaudah deh" balas Adit.
"Oh iya jadi hari ini Lo bolos sekolah terusan?" Tanya Doni.
"Iya la Lo ngapain disini Lo juga bolos?" Seru Adit.
"Wkwkkw Yoi habisnya mapel hari ini bikin gue pusing jadi malas gue kalau harus ikut pelajaran" balas Doni.
"Emm gue bosen disini gimana kalau kita pergi aja" ajak Adit.
"Mau kemana emangnya?" Tanya Doni.
"Motoran aja keliling Jakarta" balas Adit.
"Emm oke gas" seru doni. Lalu mereka pun keluar dari markas mereka kemudian pergi dari sana.