Jangan kau membangunkan singa yang lagi tidur jika dirimu tidak mau dalam bahaya.
**
Seperti biasanya Nisa dan Karin saat ini tengah duduk berdua didalam kelas, mereka sedang berbincang-bincang kecil sembari menunggu bel masuk sudah berbunyi.
"Sa baju aku kayaknya kegedean deh coba kamu lihat nih" seru Karin sembari memperlihatkan baju olahraga nya karena pagi ini mereka ada jadwal mapel olahraga.
"Nggak kok Rin menurut aku itu pas lagian kalau terlalu ketat juga kan gak boleh aurat Rin" balas Nisa.
"Iya sih tapi ini terlalu kegedean Sa menurut aku" ujar Karin yang masih sibuk dengan baju olahraga nya.
"Ya terserah kamu sih kalau mau dikecilin" balas Nisa.
"Ntar deh kalau udah dicuci bajunya aku akan kecilin sedikit dipenjahit biar gak kegedean banget" seru Karin.
"Iya deh" balas Nisa lalu beralih menatap ponselnya.
Tak lama kemudian bel masuk berbunyi semua murid yang ada diluar kelas segera berhamburan masuk namun tidak dengan Adit yang malah bersantai jalannya dan lebih parahnya lagi dia sekarang tidak menggunakan baju olahraga.
"Eh tuh anak kok gak pakai baju olahraga sih bukannya habis ini mapelnya olahraga ya?" Bisik Karin pada Nisa.
" Mungkin dia lupa biarkan saja" balas Nisa yang tau mau ambil pusing.
"Selamat pagi anak-anak perkenalkan nama pak Indro saya disini mengajar sebagai guru olahraga dan materi pada pagi hari ini yaitu basket dan setelah ini kita menuju ke lapangan basket disana akan bapak jelaskan materinya sembari dengan praktek nya. Oh ya tu yang belakang sendiri kok gak pake baju olahraga?" Seru pak Indro. Adit yang merasa dirinya yang tanya sontak dia menjawab tanpa ada rasa bersalah.
"Malas pake nya tadi pak kegedean masih bau lagi" ujar Adit dengan PD nya.
"Loh apa kemarin kamu gak mengumpulkan ukuran untuk seragam nya?" Tanya pak Indro.
"Ya saya mengumpulkan sih pak tapi tetap aja kegedean malas jadinya kalah harus Makai" balas Adit.
"Ya gak bisa gitu kan itu kamu yang udah nulis size nya sendiri lagian coba Lihat teman-teman kamu baju nya juga ada yang kebesaran tapi mereka tetap memakannya, kamu bapak hukum karna tidak memakai baju olahraga! Dan untuk yang lainnya sekarang kalian Menuju ke lapangan basket nanti bapak susul kecuali kamu yang belakang sendiri", seru pak Indro lalu mereka semua segera bergegas menuju ke lapangan basket. Sementara pak Indro menghampiri Adit.
"Kamu sekarang ikut saya!" Perintah pak Indro.
"Mau kemana sih pak?" Tanya Adit.
"Kamu akan saya hukum" tegas pak Indro.
"Yaelah saya kan disini mau Sekolah mau menuntut ilmu kenapa harus dihukum Mulu sih" kesal Adit.
"Ya karna kamu melanggar peraturan coba kamu itu disiplin pasti gak akan dihukum sekarang ikut saya ke lapangan basket cepetan " tegas pak indro.
"Kalau cuman disuruh ke lapangan basket kenapa gak bareng sama yang lain pake diomelin dulu Napa sih" kesal Adit Lalu Adit beranjak dari tempat duduknya setelah itu berjalan mendahului pak Indro dan pak indro pun mengikuti nya dari belakang. Sesampainya dilapangan semua murid tadi sudah menunggu pak Indro.
"Oke anak-anak sekarang kita akan belajar mendribell bola basket bapak akan contohkan dulu" seru pak indro lalu mengambil bola basket dan mencontoh kan gerakan mendribell bola.
"Perhatikan saya ya," ucap pak Indro sembari memberikan contoh yang benar dalam mendribble bola basket. dan seluruh murid-murid pun memperhatikan dengan seksama karena mereka ingin segera bisa. setelah selesai memberikan contoh pak Indro pun akhirnya berhenti sejenak.
Kalian paham kan?" Ujar pak Indro.
"Paham pak" balas mereka serempak.
"Oke kalau gitu sekarang giliran kalian coba satu persatu dulu setelah itu nanti bapak akan mengambil nilai nya" seru pak Indro lalu memberikan bola yang ada ditangannya kepada salah satu murid nya. Lalu mereka semua belajar mendribell bola secara bergantian. Sedangkan pak Indro menghampiri Adit yang tengah duduk disamping lapangan.
"Ngapain kamu malah disini?" Tanya pak Indro pada Adit.
"Disana panas pak" balas Adit cuek.
"Kamu laki atau perempuan sih sama panas aja takut sekarang sebagai hukumannya kamu keliling lapangan basket sebanyak 20 kali" seru pak Indro.
"Saya gak mau pak Capek" balas Adit yang hendak pergi. Namun suara pak Indro berhasil menghentikan langkahnya.
"Kalau kamu gak mau saya akan laporkan kamu ke BK biar kamu diskor dan orang tua kamu disuruh ke sini" seru pak Indro lalu Adit tetap mengabaikan nya.
"Silahkan pak kalau sampai orang tua saya datang kesini baguslah tapi itu gak mungkin" balas Adit lalu pergi. Dan pernyataan Adit membuat pak Indro bertanya-tanya maksud yang dikatakan Adit itu apa? Apa orang tuanya dia sudah meninggal jika pun ia berarti dirinya tadi salah bicara sehingga membuat Adit teringat kembali dengan orang tua nya atau karna orang tuanya Adit sibuk? Ah pak Indro pun jadi pusing dibuatnya dia pun memilih untuk menghampiri murid yang lainnya.
***
Saat ini Adit memilih untuk pergi ke kelasnya dia memilih untuk tidur dikelas karena mengingat ucapan pak Indro yang mengingat kepada orang tuanya yang gak pernah pulang dan hanya sibuk kerjaannya membuat dia menjadi gak mood.
"Mending gue tidur aja dari pada mikirin hal-hal yang penting" seru Adit lalu dia menenggelamkan wajahnya di tangannya.
Jam olahraga telah selesai saatnya murid-murid yang ada dilapangan segera kembali ke kelasnya untuk mengambil baju ganti.
"Eh dia kok malah enak-enakan tidur disini sih" seru Karin yang baru masuk kedalam kelas.
"Ihh biarkan saja Napa sih Rin" balas Nisa. Namun Karin malah usil dan mengganggu tidurnya Adit.
"Woy bangun ini dah siang" teriak Karin ditelinga Adit sehingga membuat Adit terbangun dari tidurnya.
"Apaan sih Lo ganggu aja orang tidur" kesal Adit yang merasa tidurnya terganggu.
"Ini itu sekolah buat belajar bukan buat tidur kalau mau tidur pulang sana" ujar Karin.
"Suka-suka gue lah disini gue juga bayar kenapa Lo yang sewot lagian ngapain Lo pake masuk lagi sih kemarin kalau gak ada Lo damai-damai aja dan juga kalau jadi cewek tuh yang anggun kayak temen Lo itu bukan malah kek singa kesurupan" seru Adit.
"Maksud Lo apa ngatain gue singa kesurupan hah? Pake banding-bandingin gue sama temen gue lagi Lo gak pernah diajarin sopan santun ya sama orang tua Lo?" Kesal Kayla sembari memegang kerah baju Adit. Adit yang oranag tua nya disebut diapun menjadi murka.
"Jangan bawa-bawa orang tua gue paham" bentak Adit sembari menggebrak meja alhasil membuat yang lainnya menjadi ketakutan begitu pun dengan Nisa dan Karin.
"Rin udah Napa sih" seru Nisa yang berusaha memisahkan mereka namun tidak digagas oleh Karin.
"Bisa juga ya Lo marah emang kenyataannya kan Lo itu gak diajarin sopan santun sama orang tua Lo jadinya Lo seenak jidatnya sama orang lain" balas Karin walaupun sebenarnya dia udah ketakutan namun dia sembunyikan.
"Lo benar-benar udah bikin gue emosi kalau Lo cowok udah mati ditangan gue" kesal Adit yang menahan emosinya.
"Apa? Coba aja kalau berani sini" ejek Karin dan itu membuat Adit benar-benar murka sehingga dia melayangkan tangan nya ke wajah Karin namun sebelum mendarat di wajah Karin tiba-tiba Nisa yang berada disamping karin muncul didepan Adit alhasil Nisa pun yang terkena pukulan Adit dan Nisa terdampar pingsan. Karin yang mengetahui Nisa pingsan diapun terkejut.
"Sa bangun Sa" seru Karin mencoba membangunkan Nisa namun sia-sia.
"Heh Lo lihat gara-gara Lo teman gue jadi pingsan pokonya Lo harus tanggung jawab" tegas Karin pada Adit.
"Bukan salah gue Lo duluan yang mulai" balas Adit lalu pergi meninggalkan kelas.
"awas aja kalau sampai teman gue kenapa-napa awas aja Lo" teriak Karin.
"Nisa bangun dong eh Lo pada tolongin Napa malah pada lihatin" ujar Karin pada teman-teman sekelasnya lalu mereka pun segera membawa Nisa ke UKS.