Suara langkah kaki Bayu menggema di kelas yang sudah kosong karena memang sudah jam pulang sekolah. Suara riuh dari lapangan sekolah pun perlahan menjadi sunyi. Triiiingg suara notifikasi ponsel Bayu berbunyi menandakan ada pesan yang masuk.
"Kita udah pada pulang Putri juga udah pulang tadi kayaknya dia liat si Alex tapi nggak tahu kalo si Alex liat Putri atau nggak" begitu bunyi isi pesan tersebut. Melihat pesan yang dikirimkan Eric tersebut membuat Bayu sedikit merasa lega terlihat dari wajahnya yang terlihat sedikit cerah. Dengan langkah yang berat Bayu berjalan meninggalkan kelas menuju ke arah parkiran. Terlihat hanya tersisa motornya yang masih belum meninggalkan tempat parkir,sekolah pun juga sudah sepi. Bayu menyalakan motornya dan mengendarainya meninggalkan sekolah,baru juga samapi gerbang sekolah terlihat wajah-wajah yang tak asing berjejer di sebrang jalan menyambut Bayu dengan senyum liciknya. Pria di tengah melambaikan tangannya pada Bayu mengisyaratkan untuk pergi mengikuti mereka. Mereka pun menyalakan motornya kemudian pergi satu per satu. Bayu memperhatikan mereka dengan tatapan tajam yang tak pernah di perlihatkan sebelumnya,membuat siapapun yang melihatnya merasa aneh sekaligus takut padanya. Pemilik sorot mata yang menyeramkan itu pun mengikuti orang-orang yang terlihat licik.
Jalanan sepi dan gersang tak terlihat ada warga di sekitar tempat tersebut. Yang ada hanya bangunan tua tapi bangunan tua itu lebih terlihat seperti kafe karena walau terlihat tua tapi tempat itu cukup estetik. Dengan kursi dan meja yang terlihat terawat disertai lampu yang berkedap kedip seperti kafe pada umumnya. Yang tidak bagus hanya orang-orang yang berada di sana menunggu Bayu,mereka bahkan rela menunggu Bayu di depan gerbang sekolah padahal cuaca cukup terik. Mereka adalah 'teman lama' Bayu yaitu Ilham,Rangga,David,Gilang dan yang terlicik Alex.
"Wahh... liat nih wajah ganteng yang bikin tempat ini rame akhirnya muncul juga" dengan senyum liciknya serta tepuk tangan yang meriah Alex menyambut Bayu
"Jangan banyak bacot mau lo apa ?" Seraya melepaskan helm fullfacenya Bayu langsung bertanya inti dari pertemuan mereka. Selain Alex dan teman-temannya yang tadi menunggu di gerbang ternyata di tempat itu ada sekumpulan gadis-gadis yang terlihat seperti gadis nakal.
"Wesss kalem dong,lo emang nggak mau nostalgia dulu di tempat ini gimana juga lo kan pernah disini" Alex berbasa basi lalu di kursi yang terbuat dari ban bekas mobil.
"Ini bukan tempat gue lagi" jawab Bayu menyunggingkan senyum yang menggoda bagi para gadis yang melihatnya terbukti para gadis yang berada di sana pun terlihat terpesona olehnya. Wajah Alex yang semula tampak sombong mulai terlihat kesal.
"Lo masih punya utang sama kita kapan lo mau bayar atau lo mau kita ngasih tahu itu cewek soal masa lalu lo yang nggak sempurna kayak keliatannya" Alex bangkit dari kursinya berjalan mendekati Bayu sambil memainkan pematik yang ada di tangannya
"Jangan bawa orang yang nggak perlu" jawab Bayu berusaha terlihat tenang
"Kenapa nggak perlu ? Kan tujuan awal kita,iya cewek itu" dengan tatapn liciknya Alex mulai menyulut emosi Bayu
"Tapi kan gue udah bilang kalo kita menang cewek itu nggak usah terlibat lagi,dan waktu itu kita udah menang" jawab Bayu mulai terlihat emosi
"Itu kan lo yang bilang bukan gue" jawaban Alex membuat Bayu ingin menghajarnya sampai jadi bubur tapi dia berusaha menahannya
"Denger lo itu mau apa lagi balapan kita udah menang terus nggak ada yang berhasil ngelawan kita,nih tempat nongkrong udah kita bangun sebagus mungkin dan gue kasih ke lo tanpa imbalan apapun dan sekarang lo masih ngungkit hal yang nggak ada untungnya buat lo? mau lo itu apa sih ?" Bayu yang mulai kesal bangkit dari motornya sambil menghujani Alex dengan kata-kata
"Gue mau lo sama temen-temen lo balik ke tongkrongan" jawab Alex sambil menyalakan rokok yang di ambilnya dari meja tempat tadi dia duduk
"Kita udah sepakat gue kasih duit hasil balap dan juga tempat ini buat lo dan gantinya gue Rizal,Eric,dan Azis nggak akan terlibat lagi sama urusan balap liar"jawab Bayu tegas yang membuat orang-orang yang berada di sana saling berbisik seakan tidak percaya kalau tempat ini adalah hasil dari kerja keras Bayu dan teman-temannya. Karena yang mereka tahu tempat itu hasil kerja Alex dari pendapatannya saat memenangkan balapan,itu sebabnya mereka mau jadi anak buahnya.
"Kenapa kalian nggak tahu ini tempat siapa yang buat? Atau kalian nggak tahu kenapa kalian di suruh nyusulin gue ke sekolah?" Sebelum Alex melancarkan niat busuknya lagi Bayu menghujani teman-teman lamanya dengan pertanyaan yang sekarang sudah jelas jawabannya. Dengan wajah kesal mereka menatap Alex,dan karena rencananya mendapatkan Bayu gagal terlihat wajah Alex yang memerah. sekarang Ilham dan teman-temannya tahu kalau mereka di bohongi oleh Alex pantas saja mereka jadi sering kalah saat balapan karena bukan Alex jagonya melainkan Bayu. Dan itu sebabnya juga Alex terus saja mengganggu Bayu agar kembali ke markas bersama mereka. Masa jaya Alex sepertinya sudah hilang. Karena tidak ingin terlibat lebih jauh Bayu memilih meninggalkan tempat itu dan tak ada yang menghalangi nya untuk pulang. Dengan tatapan penuh kebencian Alex melihat kepergian Bayu.
-----------
Sesampainya di rumah Bayu di sambut oleh kedatangan teman-temannya yang berada di kamarnya.
"Kenapa lama ? " tanya Azis
"Ini udah jam 8 malem loh ? Dari mana aja? " di susul oleh Rizal
"Kamu ikut balapan lagi ?" Eric pun ikut memberi pertanyaan
" Si Alex nipu lagi ?" Dengan serentak mereka memberi pertanyaan yang sama.
Pertanyaan bertubi-tubi yang langsung di lontarkan teman-temannya membuat Bayu pusing dan bingung harus menjawab yang mana dulu. Sebelum mereka bertanya lagi Bayu langsung naik ke kursi yang ada di kamarnya sambil mengisyaratkan agar teman-temannya diam.
"Oke aku jawab semua ke khawatiran kalian semua,kenapa aku lama itu karena jalannya jauh soalnya aku pergi ke markas kita yang dulu terus ngobrol nggak penting sama si Alex dan kayaknya temen-teman si Alex nggak tahu kalo markas itu kita yang bangun terus duit hasil balap kita yang dulu juga kita kasih ke Alex dan yang terakhir kayaknya emang si Alex niat nipu lagi" jawab Bayu kemudian mengambil minum yang ada di meja karena haus setelah memberi penjelasan pada teman-temannya
"Dia nggak nanyain si Putri kan ?" Tanya Rizal lagi yang membuat suasana di kamar tersebut menjadi sunyi
"Dia nanyain,kaget banget rasanya pas dia nyinggung soal Putri nyesel banget rasanya kenapa dulu aku harus taruhan soal Putri" Bayu menjawabnya dengan wajah yang murung terlihat teman-temannya juga menjadi murung
"Dulu kita kirakan si Alex itu temen taunya dia uler" Rizal memecahkan kesunyian
"Kita nggak bisa nyalahin Alex itu emang salah kita dari awal harusnya kita nggak taruhan siapa yang bakal jadian sama Putri,itu konyol banget tahu nggak sih terus juga Putri kan cewek bukan barang" Azis merasa bersalah pada Putri
"Iya bener kata Azis harusnya kita nggak taruhan soal Putri kita telat sadarnya" Bayu ikut menyesali perbuatan nya dulu yang bertaruh untuk menjadikan Putri pacarnya
"Dulu kita kira Putri cewek yang bakal gampang di taklukin karena dia selalu sendiri apalagi dulu kita terkenal banget di kalangan cewek-cewek" Eric mengenang masa SMPnya
"Iya kita nggak tahu kalo Putri itu Ratu es,susah bener ngajak dia ngomong aja lama banget prosesnya" Bayu ikut mengenang bagaimana perjuangannya mendekati Putri
"Iya bener,tapi walau awalnya kita cuman pura-pura sekarang kita emang jadi deket kan sama si Putri sekarang dia banyak senyum nggak kayak dulu kita ngebanyol apa aja muka nya datar banget kayak nggak ada ekspresinya" Azis mengingat saat dia berusaha melucu tapi Putri bahkan tidak meresponnya
"Terus juga si Bayu kena karma sampe semua ceweknya dia putusin supaya meyakinkan suka sama si Putri tahunya jadi jatuh cinta beneran sama Putri" Rizal mulai mengusili temanya tersebut di ikuti tawa dari Eric dan Azis yang merasa terhibur oleh perkataan Rizal. Perkataan Rizal tak bisa untuk di pungkiri walau awalnya pura-pura tapi ternyata Putri adalah gadis yang benar-benar bisa membuat Bayu melakukan apa saja untuknya. Bahkan untuk membuktikan rasa sayangnya Bayu tidak ikut lagi balapan liar yang menjadi hobinya sejak lama. Dan juga yang selalu menjadi kebanggaannya mempunyai banyak pacar tapi akhirnya dia memutuskan semua pacarnya. Kejadian itu sempat membuat teman-temannya kaget tapi akhirnya mereka memakluminya dan malah mengikuti jejak Bayu.
"Kebayang nggak sih gimana kalo si Putri tahu sebenernya dulu kita ngedeketin dia karena taruhan,pasti dia kecewa" Rizal membayangkan bagaimana reaksi Putri bila seandainya dia tahu awal dari pertemanan mereka tidaklah tulus. Perkataan Rizal membuat semua yang ada di sana merenungkan perbuatan mereka. Penyesalan memang selalu datang di akhir,mereka tak bisa bayangkan bagaimna kecewa temannya tersebut bila sampai ada yang memberitahukan tentang ini padanya.
*****************
Terimakasih kepada para pembaca yang selalu setia mau mampir melihay karya yang saya buat ^_^
Saya harap kalian semua terhibur dan tetap mendukung karya saya .
Mohon tinggalkan komentar iya >_<
dan saya mohon terus dukung karya saya Terima kasih banyak ^_^