Gadis itu menghela panjang, mencondongkan tubuhnya ke depan agar bisa tidur dengan kedua tangan yang di lipat sebagai tumpuan. Perhatiannya berpusat pada cowok yang terus memperhatikan langit dengan tatapan kosong yang terus di keluarkan.
Entah apa yang cowok itu pikirkan, terlalu banyak beban membuatnya terus melamun tanpa henti. Gadis itu merasa iba, semua ucapan untuk menguatkannya tidak bisa menghilangkan beban yang terlalu banyak itu.
Ebi kembali menghela, masih menatap Alfa dengan lekungan yang mulai terlihat menipis.
"Elena, gue mau cerita," ucap Alfa tanpa memperhatikan lawan bicaranya, "Sekarang masih jam tujuh malem, gue gak ngerti bakalan sampai kapan gue di sini, tapi kalau lo udah bosen ngedengerin semua cerita gue, dan lo mulai ngantuk. Bilang aja ya Na, bilang kalau lo mau pulang! Biar nanti gue pesenin taxi atau ojol buat lo."
"Kamu mau cerita apa Fa?" sahut Ebi yang sama sekali tidak peduli dengan kalimat kedua milik Alfa barusan.
