10 TAHUN YANG LALU
Ares berlatih pukulan dan tangkisan dengan boneka manusia wing chun di markas Golden Dragon seperti biasa. Seharusnya ia dan Jupiter mendapat libur karena semalam adalah pesta perayaan ulang tahunnya. Vanylla, ibu mereka mengadakan pesta yang meriah di hotel cabang The Callesthene Star di New York. Tapi Ares dan Jupiter tak mau beristirahat. Mereka tetap berlatih di hari pertama liburan musim panas.
Di belakang Ares, Jupiter sedang berlatih menggunakan Toya Wing Chun atau semacam tongkat panjang bersama Andrew yang juga ikut latihan. Gerakan Ares semakin cepat menekuk dan menangkis menggunakan cabang tangan dari boneka tersebut. Entah sedang marah atau kesal, Ares begitu berkonsentrasi dan sudah mengeluarkan banyak peluh di tubuhnya.
"Hat ... Hat ...!" Ares mengeluarkan suaranya sambil terengah lalu berhenti. Ia memasang kuda-kuda lagi dan kembali berlatih menangkis. Sampai salah satu cabang lalu di dorong bolak balik dengan cepat sehingga Ares harus menangkis lebih cepat.
"Kong-Kong?" panggil Ares begitu ia berhenti karena salah satu sikunya terkena benturan cabang. Anthony Lin tersenyum pada Ares sambil memegang badan boneka kayu itu.
"Kamu sedang latihan ya?" Ares mengangguk.
"Oke, kita latihan bersama!" Anthony langsung mengarahkan cabang boneka itu menyerah Ares sehingga ia mesti bisa menepis cabang-cabangnya dengan cepat.
"Lebih cepat, Ares!" sahut Anthony pada Ares. Ares dengan cepat memutar tangannya dan berhasil menangkap salah satu cabang dan menahannya dengan kuat. Ia terengah dengan hebat. Anthony pun berhenti lalu bertepuk tangan.
Jupiter dan Andrew jadi ikut berhenti melihat ke arah Anthony. Begitu pula dengan Aldrich yang memilih berlatih tinju di salah satu sudut ruangan latihan mereka.
"Kalian sudah selesai kan? Ayo! Nana Tantria sudah membuat spageti dan pasta kesukaan kalian!" ajak Anthony pada cucu-cucunya yang baru selesai berlatih. Ares tersenyum dan menghampiri salah satu kakeknya, mantan pemimpin Golden Dragon, Anthony Lin. Anthony ikut merangkul Aldrich dan Andrew yang datang menghampiri.
Layaknya seorang kakek, Anthony memanjakan semua cucu-cucunya. Ares, Jupiter, Aldrich dan Andrew adalah yang paling sering dibanggakan oleh Anthony. Ia selalu berharap mereka berempat bisa menjadi pilar utama memimpin Golden Dragon setelah dewasa.
"Makanlah Sayang, cepatlah besar dan jadi anak baik!" ucap Tantria mencium kepala Andrew lalu mengatakan hal yang sama pada Ares, Jupiter dan Aldrich sambil mencium kepala mereka satu persatu.
"Apa pesta semalam meriah?" tanya Kong-Kong Anthony sambil ikut makan menemani cucunya.
"Kong-Kong tidak datang jadi tidak seru!" sahut Aldrich dan Anthony langsung menyengir. Anthony lalu mengeluarkan dua buah kado yang tak terlalu besar. Keduanya diberikan pada Ares dan Jupiter.
"Selamat ulang tahun, Nak. Semoga panjang umur dan kalian bisa menjadi pria yang hebat sewaktu kalian dewasa," ucap Anthony lalu memberikan dua kado yang dibungkus dengan kertas merah pada keduanya.
Ares dan Jupiter saling berpandangan saat mengambil kado tersebut. Mereka melihat lagi pada Anthony yang masih tersenyum menatap mereka.
"Ayo buka! Aku penasaran apa isinya!" ujar Aldrich yang duduk di depan Ares. Ares melirik pada Jupiter dan kembarannya itu mengangguk. Mereka pun membuka kado itu bersamaan. Keduanya merobek kertas kadonya dan sebuah kotak kayu berukirkan ornamen naga menghiasi bagian atasnya.
"Wah ..." gumam Ares lalu tangannya membuka kotak tersebut. Begitu pula dengan Jupiter yang melakukan hal yang sama. Mulut mereka semakin terbuka saat melihat masing-masing mendapatkan satu buah gelang. Anthony tersenyum dan sedikit mengintip.
"Cobalah, gelang itu akan membawa keberuntungan untuk kalian. Masing-masing kalian mendapatkan satu. Itu namanya gelang Pi Xiu. Menurut ilmu Feng Shui, gelang ini akan melindungi dan membawa kalian pada kehidupan baik dan kekayaan serta keberuntungan. Ares mendapatkan ornamen naga emas sedangkan Jupiter mendapatkan naga perak," ujar Anthony menjelaskan pada kedua cucunya.
Ares dan Jupiter masih terdiam. Mereka mengambil gelang tersebut dan meraba ukuran dari masing-masing butiran gelang.
"Apa ini artinya?" tanya Ares pada Anthony.
"Masing-masing butiran adalah perlambang shio dan simbol cakra diri. Simbol-simbol ini akan membuka chi baik dalam diri kalian sehingga apa pun yang kalian kerjakan akan berhasil dan dikagumi oleh banyak orang." Ares dan Jupiter mulai tersenyum sambil membelai butiran gelang yang sederhana namun begitu menarik.
"Ingatlah, jangan menggunakan benda ini untuk melakukan kejahatan. Pergunakan apa yang telah diberikan Tuhan pada kalian, tumbuhlah jadi pria yang berhati baik," sambung Anthony lagi. Ares dan Jupiter mengangguk lalu tersenyum.
"Ayo sekarang habiskan makanan kalian!" ujar Tantria lagi. Ares, Jupiter, Aldrich serta Andrew ikut tersenyum lalu menghabiskan makanannya. Ares dan Jupiter memakai gelang tersebut mulai hari itu. Ares hanya melepaskannya ketika ia sudah dewasa meski belakangan ia memakainya kembali.
SATU TAHUN KEMUDIAN
Usai hubungan Ares dan Mila putus karena perselingkuhan yang dilakukan Ares, Mila tak pernah mau bicara dengan Ares lagi. Ia jadi satu-satunya yang tak datang pada pesta ulang tahun Ares. Tapi Mila jadi suporter utama Putri saat adiknya tampil di acara sekolah mereka.
Putri dan Chloe akan berduet dalam kelompok vokal. Awalnya mereka berdua mengikuti perlombaan menyanyi dan menari tingkat remaja dan menang. Dan setiap enam bulan sekali atau dua kali setahun, sekolah mereka membuat pertunjukan seni dimana semua kelas bisa mengirimkan perwakilan untuk tampil.
Yang mewakili kelas mereka adalah Chloe dan Putri. Mila sampai mendandani adiknya itu dengan baik sehingga ia tampil cantik dan memukau.
"Yo I don't know. What you do when you do what you do boy? But baby baby baby baby I don't even care no more. You've got me so, caught up in ya spell, it's voodoo boy. Well baby baby baby babe. I wanna be there for sure ..."
"Cause I just can't stay away, there's nothing that I can do. And baby you can have your way, just as long as I can have you. And I'd do anything baby, do anything for ya ... And I'd do anything baby, do anything for ya."
Chloe dan Putri bergerak menari dalam sinkronisasi yang kompak. Ares yang ikut menonton di antara para siswa berdiri paling depan dan tak berhenti tersenyum.
Putri tampak begitu cantik di usianya yang sedang remaja. Di sebelah Ares ada Aldrich yang mencoba membuang pandangannya ke arah lain tapi selalu berakhir dengan melihat Chloe. Gadis itu sebenarnya sangat cantik jika tidak judes dan bermusuhan dengannya.
"Musuhmu begitu memukau!" bisik Jupiter pada Aldrich menggodanya. Aldrich langsung mendelik lalu ia berpaling pada Andrew yang berdiri tak jauh dari mereka. Ia tak begitu memperhatikan Chloe padahal mereka cukup dekat. Aldrich hanya diam saja melihat sahabatnya itu.
"Aku keluar sebentar!" gumam Jupiter berbisik pada Ares yang masih asyik menonton pertunjukan Putri.
"Hhmm," Ares bergumam menjawab. Ia tak peduli karena matanya sedang sibuk memandangi Putri. Jupiter memilih pergi daripada menonton pertunjukan sekolah. Sedang berjalan di salah satu koridor, tangan Jupiter tiba-tiba ditarik oleh seorang. Jupiter separuh pasrah dan menyeringai nakal setelahnya.
"Aku merindukanmu," gumam gadis bernama LeAnn itu. Jupiter ikut tersenyum lalu mendorong gadis itu ke kamar mandi dan langsung menciumnya. Jupiter melumat pelan bibir LeAnn yang menjadi pacar keduanya setelah ia pacaran dengan gadis lain selama satu bulan.
"Apa kamu sudah tahu cara melakukannya?" tanya LeAnn merujuk pada rencana hubungan intim yang akan mereka lakukan pada Jupiter yang terlihat sedikit panas. Jupiter menaikkan cengiran mencium LeAnn lagi.
9 TAHUN KEMUDIAN
Bel pintu depan rumah Mars King sudah berbunyi dari semenjak beberapa menit yang lalu. Mars tengah sibuk dengan istrinya Vanylla sehingga terlambat membuka pintu. Ia sudah mengusir semua pembantu keluar sementara selagi ia sibuk.
Mars adalah pihak yang membuka pintu dengan kemeja yang terkancing seadanya dan rambut sedikit acak. Penampilan Mars bukanlah hal yang pantas dilewatkan. Ia sangat tampan untuk ukuran pria paruh baya.
"Siapa kamu?" tanya Mars mengernyit pada wanita yang berdiri di depan pintu rumahnya. Wanita itu sempat tertegun melihat Mars dan hampir lupa jika ia tak pernah bertemu dengan orang tua Ares King sebelumnya.
"Sayang, siapa yang datang?" suara Vanylla terdengar dari belakang dan Mars tak menutup sama sekali jika ada seorang wanita yang datang ke rumahnya. Vanylla tertegun dan mengernyitkan keningnya. Ia sempat mendelik pada Mars karena mengira yang datang mungkin salah satu mantan kekasih suaminya.
"Bukan aku, jangan melihatku seperti itu!" gumam Mars mulai gugup pada istrinya. Belum sempat Vanylla bertanya, wanita itu sudah menyapa lebih dahulu.
"Apa kalian orang tuanya Ares?" Vanylla dan Mars sama-sama menoleh pada si wanita dengan keheranan.
"Perkenalkan namaku Elliot Reiss. Aku adalah kekasih Ares dan sedang mengandung bayinya!"