Pandangan Mars mengernyit dan sinis pada wanita cantik dan seksi bernama Elliot Reiss yang mengaku sebagai kekasih Ares dan sekarang sedang hamil anaknya. Sebenarnya Mars sudah mendengar desas-desus itu tapi ia belum berbuat apa pun. Vanylla lantas datang dan duduk di sebelah Mars sambil melipat kakinya dan menatap tanpa emosi pada Elliot yang tak menundukkan pandangannya pada orang tua kekasihnya sama sekali.
"Jadi kamu adalah kekasih Ares?" tanya Vanylla lagi padahal ia sudah tahu.
"Ya, seperti yang sudah aku sebutkan!" jawab Elliot dengan nada ketus seakan ia mengejek Vanylla yang sudah mendengar tapi pura-pura tuli. Vanylla paling bisa membaca pribadi seseorang. Ia tahu jika wanita di depannya ini bukanlah wanita baik-baik. Ia bahkan berani mengangkat dan memperlihatkan pahanya pada Mars yang jauh lebih tua darinya. Tapi Vanylla tahu jika suaminya tak akan tergoda.
"Aku sudah menghubungi Ares. Dia bilang dia tak kenal denganmu!" sahut Vanylla lagi dengan nada mulai ketus tapi masih tersenyum sinis. Ia tetap harus bersikap dewasa pada wanita macam Elliot.
"Oh ya? Apa dia pura-pura tidak kenal? Atau kamu tidak menghubunginya?" ejek Elliot makin berani. Vanylla langsung mengangkat dagunya tanpa ia mulai diserang. Mars yang menyadari jika emosi istrinya mulai naik lantas menjulurkan sebelah lengan dan ujung jemarinya membelai ujung pundaknya yang terbuka.
"Istriku bukan pembohong, Nona Reiss. Seharusnya sebelum kamu datang kamu sudah tahu tentang siapa keluarga King." Mars akhirnya menyindir dengan menaikkan ujung bibirnya pada Elliot. Elliot sedikit mendengus sinis.
"Aku rasa media dan publik juga tak akan suka jika nama keluarga kalian tercemar akibat kasus ini. Aku belum mau membukanya karena aku tahu siapa Ares. Dia pengusaha terkenal dan pemilik SJ Tower. Jadi aku datang pada kalian terlebih dahulu untuk bertanya." Mars dan Vanylla sama-sama menarik napas dan sedikit saling berpaling satu sama lain.
"Katakan apa mau mu datang kemari?" tanya Mars kemudian. Elliot makin tersenyum mengira jika keluarga King pasti akan menerima permintaannya karena mereka tak ingin reputasi mereka dan anak mereka jadi rusak.
"Aku ingin kalian mengatur pernikahanku dengan Ares King. Dan semua itu harus dilakukan sesuai dengan keinginanku!" ucap Elliot dengan percaya diri. Mars sedikit mengernyit dan mengatupkan bibirnya mengangguk seolah ia mengerti. Vanylla makin duduk dengan angkuh di depan Elliot dan menoleh pada suaminya dengan padangan licik.
"Jadi kamu ingin menikah? Pernikahan seperti apa yang kamu inginkan?" tanya Mars lagi. Vanylla ikut melihat tersenyum pada Elliot.
"Yang besar dan meriah sehingga seluruh New York tahu jika aku adalah Nyonya King!" jawab Elliot dengan gampangnya. Mars mengangguk lagi dan menoleh pada Vanylla.
"Bagaimana menurutmu, Angel? Apa kamu siap menjadi seorang Nenek?" tanya Mars dengan nada riang wajah tersenyum padahal ia tengah menahan tawa. Vanylla langsung menungkupkan tangan dan balik menjadi bersemangat.
"Oh, aku sudah rindu mengurus bayi ..." Pandangan Vanylla balik pada Elliot.
"Lalu berapa bulan kehamilanmu, Sayang?" tanya Vanylla menahan rasa ingin memlester wanita bernama Elliot.
"Dua bulan. Aku punya hasil tesnya jika kalian ingin lihat!" Vanylla mengangkat kedua alisnya dan mengangguk tersenyum. Elliot pun dengan senang hati membuka tas dan memberikan kertas yang menjadi senjatanya untuk bisa menekan Ares. Vanylla lantas membaca dan memperlihatkan pada Mars yang hanya melihat sekilas lalu mengangguk seolah ia percaya.
"Wah, selamat atas kehamilanmu. Kami tidak sabar ingin menjadi Kakek dan Nenek!" ucap Mars pada Elliot yang membuatnya makin girang.
"Kalau begitu, kita akan mengatur pernikahannya segera. Apa satu minggu cukup bagimu mempersiapkan diri?" tanya Mars kemudian. Elliot sedikit mengernyit.
"Tapi bagaimana kita mempersiapkan pernikahan dengan waktu satu minggu?" tanya Elliot dengan wajah agak bingung.
"Oh, Sayang. Kamu tidak pernah mendengar ya, jika seorang King bisa melakukan apa pun dalam satu malam seperti jentikan jari!" sahut Vanylla seperti gadis komersial di televisi. Hidung Mars sudah kembang kempis ingin tertawa tapi ia menahan dengan mengulum bibirnya.
"Itu benar!" tambah Mars seperti lawan main iklan Vanylla di televisi. Elliot akhirnya mengangguk dan setuju.
"Baiklah, besok seseorang akan menjemputmu untuk membeli gaun pengantin. Seluruh urusan pernikahanmu akan kami urus sesuai dengan permintaanmu. Hotel Callesthene Star akan jadi tempat pelaksanaan pernikahan. Bagaimana? Kamu setuju?" tawar Vanylla lagi dan Elliot langsung mengangguk.
"Aku berharap aku bisa berbelanja kebutuhan menikah denganmu Nyonya Vanylla King!" ucap Elliot lagi membuat Vanylla sedikit tertegun aneh dan masih tersenyum jahat.
"Kita lihat nanti. Jadwalku padat sekali. Aku masih punya perusahaan yang harus aku pimpin!" jawab Vanylla menolak. Elliot akhirnya hanya bisa mengangguk saja.
Singkat cerita, Elliot mendapatkan yang ia inginkan yaitu sebuah pernikahan mewah dari keluarga King. Ia berjanji tak akan menyebarkan berita tentang kehamilan dan perilaku Ares padanya kepada publik. Sampai akhirnya Elliot pergi dari rumah mewah keluarga King dengan tujuan yang tercapai. Begitu ia pergi, Mars langsung terkekeh tertawa dan mengurut kepalanya.
"Sekarang kamu tahu kan akibatnya mengusir semua pelayan keluar agar kita bisa bercinta! Orang asing datang mengaku hamil dengan putramu!" hardik Vanylla kesal pada Mars sambil melipat kedua lengan di dadanya. Mars masih tersenyum dan mengangguk.
"Lalu apa rencanamu, Angel?" tanya Mars lagi. Ia masih duduk di sofa dengan santai melipat kakinya.
"Wanita itu jelas berbohong. Aku tak akan mempertaruhkan putraku untuk wanita murahan seperti itu!" tukas Vanylla masih dengan sikap tubuh yang sama. Mars sampai menggigit bibir bawahnya sendiri melihat sikap tubuh istrinya yang tak berubah jika sedang marah, seksi dan menantang.
"Tapi dia hamil," pancing Mars lagi. Vanylla mendelik pada suaminya yang memandangnya dengan nakal.
"Kamu percaya?" Mars mengedikkan bahunya.
"Jika dia hamil itu pasti bukan anak Ares. Aku selalu mengajarkan anak-anakku untuk melindungi diri mereka. Dan aku sudah bicara sebelumnya pada Ares, dia mengaku bahwa dia dan wanita itu sudah tak berhubungan nyaris lebih dari satu bulan. Bagaimana dia bisa hamil kecuali itu anak pria lain!" tunjuk Vanylla masih sangat kesal. Mars mengatupkan bibirnya dan mengangguk.
"Kalau begitu, Jin harus mencari siapa pria itu!" ucap Mars tersenyum lalu mengambil ponsel dan menghubungi seseorang yang bernama Jin yang tak lain adalah asisten baru Ares.
"Jin ... aku punya tugas untukmu!"
MEDIEVAL NIGHT CLUB
Jupiter mendapat kabar dari salah satu bartendernya bahwa Andrew Miller datang dan minum-minum di salah satu sudut bar di klub malam itu. Ia pun keluar dari ruangannya dan datang melihat sahabatnya itu. Keadaan Andrew cukup kacau, ada darah di tangan dan kaosnya tapi bukan miliknya.
"Andy?" panggil Jupiter pelan dan Andrew pun menoleh dengan mata baru saja menangis. Ia menunduk dan makin menangis. Tangannya menggenggam erat gelas wiski lalu memecahkannya dalam genggaman. Jupiter langsung memegang tangan Andrew yang jadi terluka karena pecahan kaca tersebut. Ia kemudian memberi kode pada seluruh bartender untuk pindah ke tempat lain sementara ia bersama Andrew.