"Terserahlah kalau kamu masih mau berpikir seperti itu mah!" kataku, berusah mati matian untuk tidak memukul dan menghajar lelaki di depanku ini.
"Permisi...."
Tiba tiba terdengar suara yang berasal dari arah belakangku. Aku segara menoleh ke belakang, dan terlihatlah 3 orang tabib berdiri di hadapanku, menatapku dengan penuh harap dan mata yang berbinar. Melihat dari pakaian mereka, aku bisa menebak bahwa ketiga tabib ini merupakan tabib tabib kerajaan yang berpangkat tinggi.
"Ya? Kalian memanggilku?" Tanyaku sembari memperhatikan mereka satu persatu. Mereka bertiga terlihat yang paling berwawasan luas dan berpengetahuan tinggi dibandingkan dengan semua tabib yang lainnya.
"Ya! Benar sekali Nona!" Jawab tabib yang berdiri paling depan.
"Ehem!" Tiba tiba seorang tabib yang berada di sebelah kanan memotong pembicaraan. "Maaf nona, kami sudah mengganggu anda sebentar." Katanya pada diriku kemudian.