Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Percayalah padaku

Muhammad_Andi_8959
--
chs / week
--
NOT RATINGS
20.4k
Views
Synopsis
Aku yang hanyalah streamer game horor, mendapatkan tawaran untuk memperoleh ramuan penyembuh yang ampuh dari seseorang yang misterius guna mengobati kakakku yang tengah terbaring koma. Awalnya, aku tak percaya. Tapi, setelah melihat ramuannya ampuh dan satu satunya keluargaku kembali membuka matanya, dengan suka rela aku memasuki dunia game MMORPG yang baru kumainkan satu Minggu ini sesuai kesepakatan awal. Setelah tiba, aku mendapatkan misi khusus untuk mengalahkan seorang raja tirani yang menguasai seluruh dunia ini agar bisa kembali lagi ke dunia asliku. Yah,harusnya tidak terlalu sulit karena kutahu sedikit cara game ini bekerja. Tapi....kenapa aku terbangun di tubuh karakter ini? Karakter yang tak pernah kupakai, karakter yang tak pernah terlihat dipakai player lain, karakter yang sama sekali aku tak tahu apa skill dan atributnya, karakter yang paling kubenci hanya karena cerita dan latar belakangnya menyebalkan, dan bahkan...Karakter yang telah ditakdirkan untuk tewas mengenaskan. Apakah aku bisa menjadi cukup kuat untuk mengalahkan sang raja dan pulang kembali ke bumi? Atau....apakah aku akan tewas mengenaskan seperti takdir karakter ini?
VIEW MORE

Chapter 1 - Streaming di Malam Hari

"Baik semuanya. Itulah gameplay hari ini. Jangan lupa Like dan Subscribe ya. Jangan lupa juga aktifkan notifikasi supaya tak ketinggalan videoku berikutnya ya. Sampai jumpa semua di gameplay berikutnya. Dadaaaah~..."

Haaaah....selesai juga streaming hari ini. Kumatikan kameranya ,melepas headset yang agak kebesaran dan langsung menghempaskan diri ke kursi yang cukup nyaman walau hanya terbuat dari plastik. Yah, Ku tak perlu kursi empuk bak raja yang mahal itu. Seluruh tubuhku pegal karena telah streaming selama 4 jam, tangan masih berkeringat dan terus kurasakan jantungku masih berdebar seakan ingin meloncat keluar, karena game horor yang kumainkan.

Ya, aku baru saja streaming game horor selama 4 jam! Sungguh siksaan, tanganku terus gemetar dan berkeringat, perasaan seakan ada yang menatapku dari sudut, bulu kuduk yang merinding, ditambah BGM dan SFX yang sangat menyedihkan. Uuuh...pembuatnya pasti senang menyiksa para player. Sangat lelah sekali menahan semua insting itu dan berusaha tetap tersenyum,tertawa dan santai di depan kamera, walau sudah cukup terbiasa setelah bertahun tahun melakukan ini, tetap saja ini cukup menyiksa. Tapi,itu semua terbayar setelah aku berhasil menamatkan game menyebalkan itu dan mendapatkan lebih dari 200.000 viewer. Yah,orang orang akan sangat menikmati untuk menonton manusia lainnya tersiksa, apalagi kalau yang tersiksa itu seorang cewek.

Tubuhku masih sangat lemas. Sembari meminum sebuah botol minuman yang baru saja ku endorse, dengan malas kulihat lagi kolom komentar, hanya untuk membaca komen mereka dan mengingatkan diriku bahwa mereka memang brengsek.

-Haha lihat wajah ketakutannya. Lucu sekali

-Kak,hati hati di belakangmu.

-AAAARGHHHH....Jumpscare sialan

-Kak,bisa gak langsung main aja? Ngapain sih baca story' nya. Gak penting banget

-Hooooahmmm.... Ini percobaan yang keberapa sih?

-Haha. Teriakanmu terlalu keras. Imut.

-Bagaimana kau masih bisa tertawa setelah terkejut berkali kali? Uuugh...aku jadi membayangkanmu di....lupakan.

-Kak, cemberut lagi dong. Senyum mulu.

-Hey, lain kali pakailah pakaian yang lebih terbuka.

-Aku setuju. Penampilannya selalu membosankan. Hanya wajahnya yang menggoda.

-Bisakah kamu mencantumkan nomormu di deskripsi lain kali?

-Wah, gameplaymu keren juga kak. Gak kalah sama streamer cowok.

-Akhirnya tamat. Kau tak perlu pura pura sedih,kau tahu. Itu menyebalkan.

-Kak, punya pacar gak?

"AAAAAARGGHHHHHH!!!1!1!1!1!1!1"

Aku berteriak sekuat tenaga dan melemparkan botol air ke lantai, Menghiraukan suara kutukan yang datang entah dari mana.

Beraninya! Beraninya mereka! Aku sudah tersiksa streaming berbagai game horor selama 3 tahun ini, dan mereka masih berkomentar seperti itu? Sial, andai...andai saja.....

"Haaaah..." Kutarik nafas berkali kali, mencoba menenangkan diri. Ya,aku tak peduli apa kata mereka, apa pikiran mereka. Yang penting, aku mendapatkan penghasilan dari sini yang lumayan,tapi tak pernah kupakai untuk foya foya,karena masih ada hal yang harus kulakukan,hal yang menjadi tujuan awalku memulai bisnis ini.

Kulirik jam dinding, sudah lewat tengah malam. Dengan terpaksa, kuseret kakiku kamar mandi untuk segera membersihkan diri dan tidur. "Sial,sudah jam segini. Aku harus cepat tidur agar bisa bangun pagi dan bersiap ke rumah sakit besok."

Uuuugh....kepalaku masih berdenyut dan kulitku masih menggigil. Sepertinya, aku harus mencari game lain selain horor. Tapi...game apa? Pengetahuan ku tentang game selain petualangan horor masih sangat minim. Berkat game horor juga banyak yang tertarik menonton karena masih sedikit gamer cewek yang mau memainkan game horor. Tapi kalau kupaksa terus... Harus kuakui walau sudah bertahun-tahun memainkan game horor, jantungku masih terasa tertarik dan diremas dengan kejam saat Jumpscare brengsek muncul mendadak di tengah layar dengan suara yang bisa terdengar sampai berkilo-kilo meter keluar dari headset ku. Kalau begini terus, bisa bisa aku menua terlalu dini. Tubuhku masih ada batasnya tauk. Tapi...game apa yang cocok?

Yah,lebih baik kupikirkan besok. Dengan bergegas kuambil handuk dan menutup pintu kamar mandi.

"Triiiiiing....."

Saat ku hidup kan keran, terdengar notif dari smartphone ku. Hmm? siapa yang mengirim pesan saat tengah malam? Apalagi kartu dial yang kupakai itu baru kuganti tahun lalu dan sama sekali tak kuberi tahu siapa pun akan nomor baruku. Teman? Mereka sudah lama menghilang ke dalam pelukan para cowok-cowok yang gak jelas asal usulnya.

Yah sudahlah, paling cuma iklan atau salah kirim. Kuabaikan hal itu dan mulai bersiap sikat gigi. Kuhidupkan shower dan memulai mandi yang tak menyenangkan di tengah malam. Walau sudah mandi sore tadi, tetap saja semua keringat ini menyebalkan.

Selesai mandi, kupakai piyama ternyaman ku lalu menjatuhkan diri ke atas kasur. Kutaruh kepalaku di atas salah satu bantal dan menarik selimut tebal guna menghangatkan diri.

Beberapa menit, aku belum tertidur. Aku masih merasa gelisah. Perasaan kesepian, sedih dan hampa memenuhi hatiku. Aku berusaha menutup mataku rapat rapat, berusaha menahan air mata yang tak berguna jatuh ke atas kasur.

Setelah beberapa menit yang terasa berjam-jam, kesadaran ku mulai hilang. Akhirnya aku jatuh tertidur dengan nyenyak, mengabaikan pesan baru di Smartphone ku yang dikirim beberapa jam lalu, tanpa menyadari kalau pesan itu lah yang akan mengubah hidupku selamanya.

Pesan dari seseorang yang akan menjadi awal dari petualangan ku. Dan juga akan menguak rahasia tentang diriku yang telah lama terkubur.