"Bangun, nak...."
"Kumohon, tolong bangun."
"Sampai kapan kamu akan menutup matamu?"
Samar samar, aku mendengar suara suara itu. Suara wanita yang terasa halus dan lembut. Kesadaran ku mulai pulih. Aku pun membuka mataku, dan melihat kalau aku berada di sebuah ruangan yang megah dan antik. Tembok dan dindingnya berwarna coklat gelap. Banyak perabotan antik di sekitar. Bahkan ranjang tempatku berbaring juga memiliki corak kepala naga yang unik. Aku bisa mencium bau kayu Cendana yang menenangkan dari ranjang. Diatasnya, terdapat kasur dan bantal yang empuk seperti dibuat dari kapas terbaik.
Aku menggenggam selimut sutra halus yang menyelimutiku. Dimana aku?
Apa aku sudah sampai di dunia game itu?
"Nak?"
Aku melihat ke samping, untuk melihat ada seorang wanita dewasa yang tengah duduk di kursi sambil menggenggam tanganku. Wajahnya cantik, dengan rambut hitam pekat yang disanggul dan tusuk konde yang cerah diatasnya. Dia terlihat memakai pakaian klasik gelap dengan motif emas. Wajahnya terpaku menatapku dengan mata yang berbinar dan bercahaya.
Sedetik kemudian, dia melompat ke arahku. Aku sangat kaget sehingga tak sempat menghindar saat tangannya yang anggun mengelilingi tubuhku dan menarikku ke arahnya. Dia memeluk ku dengan sangat erat dan terasa hangat. Hidungnya menempel di ubun ubunku dan aku merasakan dia menghirup aroma rambutku berkali kali.
Beberapa menit berlalu dalam kesunyian yang damai, sampai akhirnya wanita itu tenang dan melepasku. Dia kini hanya duduk sambil menatapku dengan mata yang dipenuhi kasih sayang. Tangannya sibuk mengelus rambutku.
"Maaf, Nak. Kamu baru bangun, pasti kaget. Cuma...Kamu terlalu lama terbaring koma."
Aku cuma bisa merasakan kehangatan dari tangannya. Aku ingin memeluknya lagi. Tapi, mulutku malah mengambil alih.
"Maaf, anda siapa?"
Sial. Aku segera menutup mulutku, menyesali apa yang sudah kukatakan. Walaupun aku baru pertama kali melihatnya, aku harusnya bisa menebaknya. Saat wajah wanita itu berubah menjadi sedih, aku semakin mengutuk diriku sendiri.
"Ah, sedih sekali rasanya saat menyadari satu satunya anakku telah melupakan ibunya sendiri. Tunggu sebentar ya nak, Ibu akan memanggil tabib untuk memeriksa dan menyembuhkanmu."
Wanita itu beranjak ke luar, meninggalkan diriku yang masih mengutuk mulutku sendiri.
Aku punya ibu disini?
Aku menggelengkan kepalaku untuk menenangkan diriku lagi. Berusaha fokus membaca notif yang sejak tadi melayang layang di depanku.
[ (Misi Rahasia)
Anda telah memasuki dimensi 'The Another World' dan jiwa anda telah memasuki salah satu penduduk. Kalahkan sang tirani atau terjebak di sini selamanya!
Syarat penyelesaian : Berikan serangan terakhir pada 'Ruler of The Game' dan akhiri hidupnya!
Hadiah penyelesaian : Pulang kembali ke dunia asal anda.
Hukuman kegagalan : Terjebak di dunia ini selamanya.
Batas waktu : - ]
Tubuhku membeku. Pikiranku bercampur aduk. Di satu sisi, aku senang karena mendapatkan misi ini. Aku bisa pulang dan tujuanku menjadi jelas. Tapi, di sisi lain, aku takut. Siapa itu 'Ruler of The Game'? Kenapa aku harus membunuhnya? Sang Tirani?Penguasa Permainan? Julukannya saja sudah cukup untuk membuatku cemas. Sekuat apa dia? Apakah aku bisa mengalahkannya?
Tidak, itu bisa dipikirkan nanti. Aku harus memikirkan hal lain sekarang. Mataku menuju salah satu kalimat di jendela notif. Jiwaku memasuki salah satu penduduk? Hanya jiwaku yang dibawa ke sini? Ragaku tidak? Aku masuk ke tubuh siapa?
Melihat dari mewahnya tempat tidur ini, aku menyadari bahwa aku masuk ke tubuh orang yang cukup kaya. Mungkin seorang bangsawan.
Aku turun dari tempat tidur dan berjalan menuju cermin besar yang tergantung di sudut ruangan. Aku berjalan dengan pelan karena kepalaku masih berdenyut.
Akhirnya aku sampai di depan cermin dan mulai menatap tubuhku sekarang. Rambutku berwarna hitam pekat,lurus dan panjang, hingga hampir mencapai pinggang. Sangat berbeda dari rambut asliku yang berwarna pirang dan hanya mencapai bahu. Pupil matanya pun tak kalah hitam dan pekat, beda dari pupil asliku yang berwarna coklat cerah. Wajahnya juga agak mirip denganku, bahkan terlihat lebih cantik dan menawan. Alis dan bulu mata yang tebal, pipi yang merona, poni yang berkibar dengan anggun, hidung mancung, bibir merah muda yang menggoda, dan dagu yang tajam. Ini dikombinasikan dengan pakaianku yang walau terlihat seperti pakaian pasien, masih terlihat anggun dengan pakaian dan celana panjang berwarna hitam lembut dan kancing perak. Hiasan berwarna emas terlihat disana sini, membuatku terlihat seperti salah satu bangsawan agung yang terawat dengan baik. Satu satunya kesamaan kami adalah kami sama mempunyai kulit putih pucat yang mulus.
Aku menatap tubuhku yang baru di cermin, berusaha mengingat apa aku ada di game itu. Pasti akan mudah mengalahkan Penguasa Game kalau aku termasuk salah satu petualang, bukan sekedar NPC dan penduduk biasa.
Ah! Aku teringat! Ada! Aku tersenyum sesaat saat aku ingat karakter ini ada dalam anggota guild 'The Darkness and Lightness Killer'. Guild petualang utama di game itu. Karakter Putra Mahkota yang kumainkan juga berada di guild itu, walau tim pangeran hanya 2 orang, dan tentu aku tidak termasuk satu tim dengannya.
Senyum di wajahku menghilang dan berubah menjadi cemberut, saat aku ingat bahwa karakter ini berada di urutan paling bawah. Aku masih ingat saat aku pertama kali membaca info karakter ini, yg disebelahnya terpajang Ilustrasi karakter ini. Tubuhku sekarang sangat mirip dengan ilustrasinya, kecuali di ilustrasi itu aku memakai rok hitam panjang dan memegang sebilah pedang. Aku berusaha mengingat informasi karakter ini di dalam game 'The Another World'.
[ Informasi Karakter
Nama: Sekar Darapuspita.
Umur. : 17 tahun.
Kekuatan Element : ?
Role. : ?
Tittle. : ?
Kekuatan serangan. : ?
Pertahanan. : ?
Pertahanan sihir. : ?
Kekuatan Skill. : ?
Total Stat. : ?
Latar belakang:
Seorang bangsawan anggun yang terkenal akan kecantikannya ke seluruh penjuru kota. Putri dari pasangan Aryo Gunawan dan Kanjeng Sri Puspita. Wanita ini selalu dikelilingi rumor. Selain rumor bahwa dia sangat cantik dan telah menolak ratusan lamaran pertunangan dari bangsawan lain, dia juga terkenal telah terobsesi dan tergila gila pada Putra Mahkota. Rumor ini semakin kuat karena dia selalu terlihat berusaha mendekati dan menempel pada Putra Mahkota, walau dia selalu diabaikan dan tak dihiraukan. Wanita ini bahkan berusaha sangat keras berlatih supaya bisa menjadi petualang dan mendampingi sang putra mahkota. Usahanya berhasil dan dia sukses menjadi anggota guild petualang, walau di urutan terakhir. Namun sang pujaan hati tetap mengabaikannya. Sikapnya berubah menjadi pendiam dan pemurung saat mendengar kabar Putra Mahkota telah bertunangan dengan wanita lain. Kondisinya semakin memburuk hingga akhirnya dia ditangkap saat tertangkap basah berusaha meracuni tunangan Sang Pangeran. Putra Mahkota mengeluarkan semua kemarahannya selama ini dan menjatuhkan hukuman mati padanya. Walau orang tuanya berusaha menyelamatkan anaknya dengan menggunakan status bangsawannya, Sang Putra Mahkota tak mengubah pikirannya. Sang Putra Mahkota sendiri yang mengeksekusinya dengan kejam. Akhirnya, Wanita ini menghembuskan nafas terakhirnya di tangan orang yang dicintainya. ]
Aku mencubit pangkal hidungku dan kepalaku semakin berdenyut. Memang kisahnya sedikit sedih, tapi, serius...Orang bodoh apa yang bertahun tahun tergila gila dan terobsesi pada orang lain yang tidak membalas cintanya? Bahkan sampai berusaha merusak kebahagian orang lain dan meracuni tunangannya? Saat membacanya, aku merasa sangat kesal pada karakter ini. Tapi, sekarang aku malah masuk ke tubuh karakter ini? Akan lebih baik kalau aku masuk ke tubuh NPC atau penduduk biasa.
Tunggu, dimana Sekar yang asli? Apa dia sudah meninggal? Tidak, dia dieksekusi setelah menjadi petualang. Dilihat dari pakaianku yang bukan pakaian untuk bertarung dan ucapan ibu kalau aku koma, aku pasti masuk ke tubuhnya sebelum dia menjadi petualang. Masih ada kesempatan untukku mengubah takdir. Aku tak akan bersikap bodoh. Aku tak akan tergila gila pada Pangeran brengsek itu. Aku akan berusaha semampuku agar tidak mati dieksekusi dan berusaha menjadi kuat agar bisa mengalahkan 'Ruler of The Game' dan pulang kembali ke duniaku.
Tapi, ada satu masalah. Kenapa semua informasi stat dan kekuatanku tak ditulis? Kenapa hanya latar belakang yang tertera? Dulu, aku mengira karena karakter ini sudah meninggal atau karena tak pernah kupakai sehingga semua informasi kekuatannya tak ditulis. Sial. Aku tak tahu apa apa tentang karakter ini selain takdir kematiannya. Aku harus mencarinya sendiri.
BRAAAAK!!!!
"SEKAAAR..!"
Saat otakku masih berpikir keras, pintu terbuka dengan kasar dan terdengar suara wanita muda berteriak memanggilku. Aku memiringkan kepala dan melihat wanita yang berjalan ke arahku dengan nafas yang terengah engah dan wajah berkeringat.
Wanita itu memakai gaun sederhana berwarna putih. Kulitnya terlihat berwarna coklat keemasan. Rambutnya berwarna biru muda lembut dengan potongan rambut mencapai bahunya. Potongan rambut pendeknya mirip dengan potongan rambut di tubuh asliku.
Aku mengenal dia. Dia termasuk salah satu petualang terkuat dan kekuatan Element nya angin. Dia ditakuti para musuhnya karena kemampuannya bergerak lincah dan dengan cepat memotong motong tubuh lawannya dengan cepat. Dia terkenal dengan tittle nya 'The Killer Wind'.
Tapi itu saat dia telah menjadi petualang. Yang kulihat sekarang adalah gadis muda cantik yang polos. Saat melihatnya berlari ke arahku dengan wajah cemas dan nafas terengah engah, aku menyimpulkan dia pasti gadis yang lembut dan penyayang. Aku mengangkat tanganku untuk menyambutnya, bersiap kalau dia akan memelukku juga.
"Hai. Lama tak jumpa, A...."
BUAAK!
Aku merasakan pukulan yang menyakitkan di wajahku. Tubuhku terasa akan terlempar ke belakang saat tangan yang kecil tapi kuat mencengkeram kerah bajuku dan menariknya.
"BODOH! KAMU BARU SADAR SEKARANG? APA YANG KAMU LAKUKAN HINGGA MENJADI SEPERTI INI? KAU HARUS MENJELASKANNYA PADAKU NANTI!!!!!"
Hari ini aku telah mendapatkan pelajaran penting, untuk jangan pernah menilai seseorang dari penampilannya.