"Aku pamit dulu ya ayah, ibu." Ucapku, sembari mencium tangan dari ayah dan ibuku.
"Iya, wahai anakku. Hati hati, ya. Jangan sampai terluka ataupun memaksakan dirimu sendiri."
"Kami akan selalu menunggumu. Jangan lupa akan janjimu sebelumnya, ya! Semoga beruntung saat mengikuti ujiannya ya nak."
Mereka berdua mengelus rambutku sembari mengucapkan beberapa kata padaku.
Setelah puas berpamitan, aku pun mulai melangkah ke arah gerbang keluar, dengan masih kurasakan akan tatapan dari mereka berdua di belakangku.
Setelah mencapai gerbang keluar, aku pun berbelok ke arah, berjalan menuju ke arah rumah Ajeng. Aku pun berhasil berdiri tepat di depan pintu rumah Ajeng tak lama setelah itu.
Tok tok tok!
"Ajeng! Aajeeeng.."Aku menyerukan namanya, sembari terus mengetuk pintu rumah Ajeng.