Chereads / Reinkarnasi Peri Ikan Koi / Chapter 6 - Betapa Sulitnya Cari Uang

Chapter 6 - Betapa Sulitnya Cari Uang

Kepala pelayan itu merasa terpukul. Ia tak tahan lagi. Hatinya langsung melunak dalam sekejap.

Ia langsung teringat bagaimana wajah putrinya saat masih kecil. Sama seperti gadis kecil ini, anak perempuannya begitu halus dan mungil seperti seorang putri dan suaranya begitu menawan hati.

Bahkan, para pelayan dan pengawal tak bisa berbuat apa-apa selain meliriknya.

Gadis kecil ini sangat baik dan penurut.

Meskipun mereka semua tahu bahwa gadis ini bersalah dan menyebabkan insiden ini, tapi mereka tidak bisa menyalahkannya!

Sebaliknya, mereka justru sangat ingin mencium pipi kecil gadis kecil ini!

Wah, mereka pasti sudah gila!

Kepala pelayan kehilangan kesabarannya dalam sekejap. Ia melambaikan tangannya dan menyuruh mereka bubar.

Lalu ia membawa gadis kecil ini ke pintu gerbang vila keluarga Lu.

Sebenarnya, Lu Li tidak ingin pergi meninggalkan tempat itu. Ia punya banyak cara untuk tetap tinggal di situ, tapi ia tahu bahwa jika ia bersikeras untuk tinggal, kepala pelayan dan yang lainnya pasti akan dimarahi ayahnya.

Huh, dia benar-benar ayah yang buruk!

Ketika berpikir begitu, gadis kecil itu tak tahan untuk menolehkan kepalanya ke belakang saat ia mulai melangkah. Kepala pelayan merasa sangat iba karena penampilannya yang menyedihkan.

Jika bukan karena Tuan Muda Lu yang membenci anak-anak, kepala pelayan ingin sekali membesarkan gadis kecil ini di rumah keluarga Lu.

Keduanya baru saja tiba di pintu gerbang vila.

Tiba-tiba, ponsel kepala pelayan bergetar.

Berikan dia makanan.

Lu Junhan sendiri yang mengirimkan pesan singkat itu.

Kepala pelayan tercengang membaca pesan dari majikannya itu.

Barulah ia ingat bahwa gadis kecil itu tadi mengatakan bahwa ia sudah lama tidak makan. Bahkan, ia sendiri tidak mengingatnya. Bagaimana mungkin Tuan Muda Lu, yang biasanya membenci anak-anak, mengingat loli kecil ini?

Sudahlah, lupakan saja. Hal ini belum pernah terjadi sebelumnya dan Tuan Muda Lu mengirim pesan untuk mengingatkannya.

"Paman … apakah Paman bersedia meminjamiku uang?"

Seolah malu, Lu Li mengerucutkan bibirnya yang kecil. Ia menyatukan jari-jarinya dan berkata dengan suara rendah. "Aku sangat lapar dan ingin membeli sesuatu, tapi aku tak punya uang …"

Kepala pelayan hanya bisa terdiam.

Kepala pelayan menatap mata gadis kecil itu yang seperti rusa, lalu buru-buru menutupi dadanya.

Tidak! Dia sangat lucu! Kejadian ini membuat kepala pelayan ingin punya anak perempuan lagi.

"Bolehkah, Paman?" Melihat sang kepala pelayan diam saja menduga ia tidak bersedia meminjaminya uang, Lu Li buru-buru mengangkat tangan kecilnya, seolah membuat sumpah.

"Sekarang aku tidak punya uang. Jika … jika suatu saat nanti aku punya uang, aku akan mengembalikannya kepada Paman. Aku bersumpah!"

Lu Li berdiri tegak. Tubuh kecilnya dan penampilannya yang lucu dengan tangan terangkat membuatnya sangat manis.

Hati kepala pelayan menjadi sangat terhibur. Dengan cepat ia membiarkan para pelayan lewat dan memberinya makanan. Bagaimanapun juga, Tuan Muda Lu sudah memberikan perintah dan ia tidak ragu lagi.

Makanan ringan, kue, minuman … semua benda-benda ini sudah dimasukkan ke dalam tas besar yang dibawa Lu Li.

Lu Li tidak menginginkannya, sehingga ia mengambil sebotol air dan sepotong kecil kue, lalu mengembalikan sisanya kepada kepala pelayan. Selain itu, ia khawatir tidak bisa mengembalikannya jika ia mengambil terlalu banyak.

Ia mendengar bahwa mencari uang itu sangat sulit.

Kepala pelayan juga tidak bisa memaksa, karena ia khawatir tas besar yang dibawa Lu Li akan rusak. Lagipula, Lu Li juga masih kecil, sehingga ia harus makan lebih banyak.

Melihat tubuh Lu Li yang basah, ia segera menyuruh pelayan untuk memandikannya.

"Paman Liu," pelayan itu memanggil kepala pelayan. "Sepertinya, kami tidak punya pakaian untuknya."

Tuan Muda Lu sangat membenci anak-anak. Para pelayan tak berani membawa anak mereka ke rumah keluarga Lu. Tentu saja mereka juga tidak punya pakaian anak-anak.

Namun, mereka semua tak sempat membelikan pakaian untuk Lu Li dan perjamuan akan segera dimulai.

Kepala pelayan berpikir sejenak dan berkata, "Aku akan menanyakannya kepada Nona Kedua, dia pasti punya."

Yang dimaksud kepala pelayan adalah adik kandung Tuan Muda Lu. Ia adalah Lu Anran. Meskipun usianya saat ini 22 tahun, tapi ia dibesarkan di keluarga Lu dan pasti ia punya pakaian anak-anak.