Chereads / Reinkarnasi Peri Ikan Koi / Chapter 10 - Banyak Masalah

Chapter 10 - Banyak Masalah

Sekarang usia Song Qingwan sudah hampir lima puluh tahun. Ia tidak berencana menikah lagi ataupun melahirkan anak. Ia juga sudah terbiasa hidup sendiri, jadi ia menjadi ayah sekaligus ibu bagi Lu Junhan. Song Qingwan juga mendesak Lu Junhan untuk menikah jika tidak ada masalah.

Ekspresi Lu Junhan sangat datar. Ia membalas kata-kata Song Qingwan.

"Kalau begitu, Bibi pergi ke panti asuhan saja dan mengadopsi seorang anak dari sana. Bibi juga bisa punya cucu sesuai dengan keinginan Bibi. Jika Bibi bosan, Bibi bisa mengganti anak itu dengan yang lain. Bagaimana?"

Song Qingwan tak menjawab.

"Apa masih ada urusan lain?" Lu Junhan melirik jam tangannya. "Kalau tidak ada, aku masih ada urusan lain."

Song Qingwan merasa bahwa cepat atau lambat si busuk Lu Junhan pasti akan membuatnya kesal. Ia membalas perkataan Lu Junhan dengan emosi yang meledak-ledak, "Kau percaya atau tidak, justru akulah yang membawamu dari panti asuhan!"

Song Qingwan tahu jelas bahwa Lu Junhan sangat membenci anak-anak. Saat ia berkata akan mengadopsi seorang anak, Lu Junhan menanggapinya dengan jijik.

Lu Junhan mengangkat alisnya dan menanggapi kata-kata bibinya, "Terserah Bibi saja, asalkan Bibi senang. Selama Bibi tidak keberatan, dia bukan bagian dari keluarga Lu."

Song Qingwan terdiam lagi.

Yang diinginkan Song Qingwan adalah garis keturunan keluarga Lu, sedangkan tak ada yang seperti itu pada anak-anak yang diasuh di panti asuhan.

Ingin rasanya Song Qingwan mengambil seorang anak angkat dan membawanya pulang.

Song Qingwan tentu harus waspada apakah calon anak angkat tersebut punya pikiran buruk atau tidak, dan apakah ia akan berpotensi mengambil alih properti dan kekayaan keluarga Lu atau tidak. Di masa mendatang, jika Lu Junhan mempunyai anak, Song Qingwan harus memikirkan caranya bagaimana agar kedua saudara itu bisa rukun.

Memikirkannya saja sudah membuat Song Qingwan pusing dan hal ini merepotkan baginya.

Akhirnya, Song Qingwan menutup panggilan telepon itu dengan marah.

 ...

Meskipun sosok Lu Li sudah menghilang dari pandangan mata Lu Junhan, tapi ia belum pergi dari tempat itu.

Lu Li bersembunyi diam-diam di balik patung singa batu di pintu masuk vila. Patung singa batu itu sangat besar, sehingga jika ia bersembunyi di baliknya, ia tidak akan ditemukan.

Lu Li memegang kepalanya yang kecil dan mengatupkan bibirnya. Pikirannya sangat optimis.

Bagaimana jika ayahnya menyesalinya dan akhirnya menginginkannya?

Seharusnya ia tidak pergi terlalu jauh.

Tentu saja Lu Li tak menduga bahwa prediksinya begitu akurat. Lu Junhan menyesali sikapnya.

Setelah melewati hari yang begitu sibuk dan berenang di dalam air dalam waktu cukup lama, Lu Li merasa lelah. Ia pingsan dalam persembunyiannya.

Tak lama kemudian, Song Qingwan keluar dari mobilnya.

Ia mengenakan gaun berwarna hitam yang panjangnya menyentuh lantai. Rambutnya digelung rapi dan wajahnya tidak menunjukkan kerutan. Sikapnya sungguh anggun dan bermartabat.

Seluruh tubuhnya dilingkupi aura keibuan yang kuat. Sepatu hak tingginya menimbulkan suara yang nyaring setiap kali ia melangkah.

Mata tajam pengawalnya rupanya begitu awas. Ia berkata kepada majikannya, "Nyonya Song, sepertinya ada anak di sana."

"Anak?" Song Qingwan mengerutkan kening. "Di mana?"

Saat ini adalah perjamuan yang diadakan oleh keluarga Lu. Ia tidak menoleransi Lu Junhan jika ada sesuatu yang salah.

"Anak itu ada tepat di balik patung singa batu itu."

Song Qingwan mengerutkan kening dan mendekat ke patung singa batu.

Rupanya benar apa kata pengawalnya. Ada seorang gadis kecil di balik patung singa batu itu.

Dan ternyata gadis kecil itu sangat cantik!

Gadis kecil itu mengenakan gaun berwarna hijau muda yang indah dan mewah, seperti seorang putri. 

Tubuh gadis kecil itu menggigil karena dinginnya angin malam yang menerpa tubuhnya. Tubuh kecilnya meringkuk dengan bibir sedikit terbuka. Napasnya lembut. Bulu matanya yang gelap bergetar. 

Kulitnya yang diterpa sinar rembulan terlihat putih.

Gadis kecil itu seperti seorang bidadari yang tak sengaja jatuh ke dunia.

Saat Song Qingwan melihat wajahnya, ia merasa tampak familiar.

Mata wanita itu menyipit.

"Entah di mana aku pernah melihatnya … "

"Lucunya … "

Asisten Song Qingwan terlihat tidak sabar dan bertanya, "Anak siapa dia? Mengapa dia bisa ada di sini?"

"Mungkin dia terlalu asyik bermain dan tak sengaja lari sampai ke sini."

Pengawal itu justru menjawab pertanyaan sang asisten.

Song Qingwan merasa seolah ia pernah melihat gadis kecil ini sebelumnya, tapi ia tak bisa mengingatnya di mana. Namun, ia melihat bahwa gadis kecil ini lemah, berparas dingin dan tanpa ekspresi.

Song Qingwan sudah lelah dengan gadis kecil yang menangis tanpa henti ini.

Saat ia masih muda, ia paling menyukai Lu Junhan, keponakan laki-lakinya itu. Tak peduli seberapa keras atau nakalnya ia bermain, tapi anak itu tidak pernah menangis atau rewel. Lu Junhan juga pandai dan kuat. Kepribadian Lu Junhan sangat mirip dengannya.

Gadis kecil ini seperti Lu Anran. Wajahnya lebih muram dan jika ketakutan, ia akan menangis. Dan Song Qingwan sepanjang hari tak akan tahan terhadapnya.

Benar-benar banyak masalah.

Wajah Song Qingwan menunjukkan rasa jijik dan dengan nada dingin ia berkata kepada asistennya, "Pergilah dan cari tahu anak siapa ini. Suruh mereka datang dan membawanya pergi!"

Sang asisten tahu bahwa majikannya paling terganggu dengan gadis kecil ini. Dengan buru-buru, ia menjawab, "Baik, saya akan segera pergi."

Karena mengira mereka berdua sedang bertengkar, kelopak mata gadis itu bergetar dan ia terbangun pelan-pelan.

Di masa mudanya, Song Qingwan adalah sosok wanita tegas dan kuat. Meskipun saat ini ia telah beranjak tua, momentumnya justru meningkat. Ia mengenakan gaun hitam yang memberi kesan bahwa ia seorang yang dingin.

Dua orang pengawal mengikuti Song Qingwan tak jauh di belakangnya. Kemegahan tempat itu tampak menakutkan.