Saat itu aku melihat dari salah satu kaca jendela yang ada di bandara sambil memikirkan lagi bagaimana dengan Juni nanti nya, serta apakah aku harus memberitahukan orang tuaku atau tidak. perasaan khawatir ini semakin berkecamuk dalam benakku. lalu, tiba-tiba salah satu anak buah kapten Santoso menghampiri ku dan berkata " Lapor Letnan, pesawat sebentar lagi akan tiba. kita akan pergi pukul 1 pagi ini dan akan tiba di tujuan sekitar pukul 2.30 pagi. mohon maaf letnan atas ketidaknyamanan ini. kami sebetulnya berharap banyak padamu. kami sangat gembira bahwa akhirnya percobaan ini bisa berhasil. itu artinya pekerjaan kami bersama mu hingga saat ini tidak sia sia. " kata salah seorang prajurit kepada ku. " Oh ya, perkenalkan aku Andi. " jawab prajurit yang bernama Andi itu.
Dia menatapku dengan penuh rasa bangga. aku pun membalas perkataannya " Aku Jopardi. " kataku kepadanya. Andi pun kembali ingin mengecek keadaan sekitar. dan tiba tiba aku menyadari satu hal kami saat ini berada di halim, namun mengapa kami harus memesan tiket? mengapa tidak memakai pesawat hercules saja? mengapa kami tidak pakai aset militer saja?
" Lapor kapten santoso. mohon penjelasan, mengapa kita tidak menggunakan aset militer saja untuk pergi ke papua? " tanya ku dengan penasaran.
" hahahaha. " tiba-tiba kapten Santoso pun tertawa. " ternyata kau memang pintar Letnan. itu semua tidak bisa kita lakukan sebab kalau meminjam pesawat dari AU, AD, atau pun AL keberangkatan kita akan diketahui dan nyawa mu bisa dalam bahaya. " jelas kapten Santoso. " kita harus merahasiakan perjalanan kita juga kantor pusat kita yang terletak di papua. karena itu adalah aset rahasia, termasuk dirimu. tetapi setelah kita keluar dari papua, semua peralatan militer dan satuan akan membantu kita kembali. sebab tidak boleh ada rekam jejak kita ke papua. " kata kapten Santoso lagi kepada ku dengan jelas.
Setelah mendengar penjelasan dari kapten Santoso, aku pun mulai memahaminya. memang setiap ada pengetahuan baru yang di kembangkan, pasti akan ada pihak yang mendukung dan tidak. tak terasa jam menunjukkan pukul 12.45. dan pesawat yang akan kami naiki pun tiba di bandara. boeing 737 itu dengan balutan warna hijau putih terlihat sangat cantik. sudah cukup lama sekali aku tidak masuk ke pesawat. kami pun segera mempersiapkan keberangkatan kami. dan rupanya saat itu hanya aku dan kapten santoso yang akan pergi.
kemudian tiba-tiba Andi berlari ke arah kami. dia pun berkata, " lapor kapten! aku mendapat laporan dari angkatan udara, ada 2 jet tempur milik Korea utara masuk ke wilayah kita. saat ini pesawat tersebut mengarah ke halim. dan saat ini ada 2 pesawat yang siap melakukan manuver pengusiran dari TNI AU. " jelas Andi kepada kapten Santoso.
" Tenang Andi. tidak masalah. korea utara mungkin hanya mau mengawal kami. " sahut kapten Santoso dengan santai nya.
Rupanya benar saja perkataan kapten santoso. ternyata negara China sudah tahu sebelum negara lainnya bahwa Indonesia memiliki seseorang yang bisa melakukan keluar masuk ke dalam lubang hitam dengan berhasil. pasukan TNI AU kemudian mengkonfirmasi bahwa pesawat Korea Utara tersebut bukanlah musuh. lalu pihak dari penerbangan segera menjemput kami.
" bapak-bapak, silahkan ikut kami. " kata salah satu pramugari. aku pun mengikuti pramugari yang baru saja memanggil kami. saat kami masuk kedalam pesawat, kami dibawa ke kelas ekonomi. padahal tertulis di tiket kami kelas bisnis. area itu sudah disterilkan. rupanya saat keberangkatan dimulai, belum ada 30 detik mengudara, ada 4 jet bergabung mengawal kami. 2 buah pesawat jet dari korea utara dan 2 lain nya dari indonesia.
Selang 3 menit, aku melihat pesawat korea utara melakukan manuver pengamanan dan 2 jet indonesia pergi ke depan pesawat. kapten santoso pun segera pergi ke kokpit pilot. aku pun menyadari ada situasi yang janggal. aku pergi mengikuti kapten Santoso. saat di dalam kokpit, aku menyadari kami dalam situasi berbahaya. terdengar percakapan pilot dan menara serta pilot jet indonesia mengkonfirmasi ada 2 pesawat tidak dikenal mendekati pesawat kami. dan sedang dikonfirmasi oleh pihak Korea Utara.
Rupanya, itu adalah pesawat dari pihak Korea Selatan. awal nya ternyata Korea Selatan berpikir bahwa Korea Utara akan menyerang pesawat milik Indonesia, namun setelah di konfirmasi, ternyata mereka sama-sama akan mengawal pesawat yang saat ini di tumpangi oleh kapten Santoso dan juga diri ku. situasi pun kembali mereda. aku pun berpikir bahwa betapa pentingnya eksperimen ini. sehingga banyak negara yang saling mendukung .
Akhirnya, kami pun tiba di wilayah udara papua. aku pikir kita akan mendarat di sentani. tetapi rupanya kami di rute kembali dan harus mendarat di bandara Mopah. salah satu bandara militer di sana. jet dari Korea Utara dan Selatan pun segera melakukan manuver menjauhi pesawat kami. dan hanya tersisa jet dari indonesia saja. sekitar jam 2.34 WIT, kami pun sampai di Mopah. dan saat turun dari pesawat, aku langsung dibawa oleh kapten Santoso dan 2 orang lain yang bergabung bersama kami masuk ke bandara helikopter yang berada di sebelah barat dari bandara utama, disitu ada helikopter yang bertuliskan visit Indonesia. ku pikir helikopter ini adalah helikopter tanpa senjata. dan kami pun menaiki helikopter tersebut. saat helikopter tersebut akan lepas landas, tiba-tiba terdengar suara ledakan dari sebelah timur bandara.
BOOM!!!! bunyi ledakan yang lumayan memekik telinga. aku pun mulai berpikir sambil berkata dalam hati. " apa yang sedang terjadi?