Chereads / Black Hole Cavalry / Chapter 51 - Rencana Dan Siasat Rahasia

Chapter 51 - Rencana Dan Siasat Rahasia

Melihat Jopardi yang tiba-tiba saja menghilang membuat Tania sangat terkejut. Ketika dia hendak memberikan makanan dan air kepada Jopardi, dia melihat bahwa di tenda tersebut sudah tidak ada siapa-siapa lagi. Tania semakin panic ketika dia melihat darah yang menggenang cukup banyak di tempat sebelumnya Jopardi duduk. Tania berpikir apakah mungkin luka Jopardi semakin parah sehingga Jopardi memutuskan untuk pergi.

Mengapa banyak sekali darah di sini? Mengapa Jopardi tidak ada? Kemana dia sebenarnya? Ucap Tania kebingungan. Tania kemudian melihat sepucuk kertas di dekat darah yang berceceran itu. Tania kemudian mengambil kertas tersebut dan mulai membaca nya. Ternyata surat tersebut adalah surat yang di tulis oleh Jopardi untuk dirinya.

Ketika Tania selesai membacanya, Tania memutuskan untuk mencari keberadaan Jopardi meskipun di surat itu tertulis bahwa tidak perlu mencari nya. Namun perasaan Tania merasa tidak tenang melihat Jopardi yang tiba-tiba menghilang begitu saja. Tania sudah berpikir yang macam-macam.

Tania kemudian memanggil Alex dan memintanya untuk menemaninya mencari Jopardi. Tania meminta Alex untuk membawa peralatan perburuan.

Apa yang akan kau lakukan dengan semua peralatan ini? Tanya Alex kepada Tania. Sudahlah, jangan banyak bertanya. Cepat bawa saja apa yang ku minta. Jawab Tania dengan tegas. Alex akhirnya menyadari bahwa Jopardi sudah tidak ada. Dia pun bertanya kepada Tania kemana Jopardi pergi. akhirnya Tania berkata bahwa dia akan mencari Jopardi karena Jopardi tiba-tiba saja menghilang.

Apa? Menghilang? Bagaimana bisa? Tanya Alex dengan heran. Aku sendiri tidak mengerti. Tapi Sepertinya kondisinya tidak baik-baik saja, karena aku melihat banyak darah di dalam tenda nya. Jelas Tania kepada Alex. Mendengar perkataan Tania membuat Alex ikut cemas kepada Jopardi. Mereka berdua pun akhirnya memutuskan untuk pergi mencari Jopardi.

Kapten Santoso saat itu tengah sibuk memikirkan mengapa Jopardi tidak bisa pergi ke masa lalu seperti yang di lakukan di Papua. Kapten Santoso menduga apakah karena portal yang di pindah ke Jakarta sehingga akhirnya lubang hitam mereset sendiri kemana dia akan membawa Jopardi. Saat kapten Santoso tengah sibuk, Jopardi hanya bisa menunggu sambil duduk di depan kapten Santoso.

Aku mulai memeriksa luka ku sembari menunggu kapten Santoso. Aku melihat bekas luka di punggung ku. Terlihat sayatan yang cukup besar di pundak ku hingga ke tulang rusuk ku. Aku tidak menyangka bahwa laser yang mengenai ku saat itu membuat luka garis cukup panjang. Ku pikir saat itu akan membekas seperti luka bakar. Ternyata dugaan ku benar, bahwa luka ku seperti bekas sayatan sebuah samurai.

Aku membereskan bekas perban yang terpasang di tubuh ku, saat aku tengah membuangnya ke tempat sampah, aku menemukan beberapa kertas di dalam tong sampah, aku memungutnya karena ku pikir Sepertinya kertas itu cukup berharga untuk di buang. Aku melihat ada nama seseorang dan juga nama ku di dalam kertas tersebut.

Ketika aku sudah membaca isi tulisan yang ada di kertas tersebut, aku merasa terkejut karena melihat bahwa di dalam dokumen tersebut tertera bahwa apabila sesuatu terjadi kepada ku, mereka tidak akan

pernah mencari ku dan menganggap ku gugur dalam peperangan. Dokumen tersebut di tanda tangani oleh kapten Santoso dan juga Jenderal. Aku sangat shock mendengar nya. Ku pikir kapten Santoso tidak akan memperlakukan ku sama seperti Letnan Kim. Namun nyatanya, apa yang ku lihat saat ini telah menunjukkan kepada ku siapa Kapten Santoso sebenarnya.

Aku menyimpan kertas tersebut di dalam saku celana ku dan kemudian meninggalkan ruangan kapten Santoso begitu saja. Ketika kapten Santoso meminta ku menunggu, aku tidak menggubrisnya sama sekali dan tetap berjalan meninggalkan ruang kendali. Aku berjalan kembali ke ruangan ku.

Saat aku sudah berada di ruangan ku, aku berpikir sejenak. Aku memikirkan bahwa saat ini tidak ada yang bisa memastikan keselamatan ku selama aku menjelajahi ruang dan waktu melalui lubang hitam. Aku pikir mungkin aku akan baik-baik saja selama aku bisa menjaga diriku dengan baik. Tapi aku harus memikirkan bagaimana cara ku bertahan hidup.

Aku memiliki ide untuk mensuplai senjata kepada Tania. Aku akan membawa banyak senjata dan menyuruh Tania untuk mengumpulkan nya dan menyimpan nya. Aku pikir jika kau tidak bisa kembali, aku akan menaklukkan makhluk laba-laba bermata merah dan juga pesawat yang ku lihat waktu itu. aku berpikir bahwa aku harus bisa membawa kendaraan juga terlebih dia sangat menginginkan bisa membawa truk peluncur roket.

Setelah Jopardi memikirkan cukup matang, dia kemudian mulai merencanakan apa yang harus lebih dulu dia bawa. Di saat aku hendak pergi ke ruangan penyimpanan senjata, kapten Santoso menghubungi ku lewat radio komunikasi. Dia menyuruh ku untuk datang menemuinya di ruang kendali. Dia meminta ku untuk melapor tentang perjalanan ku hari ini.

Aku akhirnya tidak jadi pergi mengunjungi ruangan senjata dan beralih ke ruang kendali. Ketika aku sudah sampai di ruang kendali, kapten Santoso meminta ku untuk menceritakan perjalanan ku di masa depan. Aku pun menceritakan bahwa aku kembali ke tempat dimana pertama kali aku melakukan perjalanan ruang dan waktu. Lubang hitam itu telah membawa ku kembali pada tahun 2418. Dimana saat itu aku kembali menemui peremuan yang bernama Tania.

Setelah pembicaraan yang cukup panjang, aku berkata kepada Kapten Santoso bahwa sementara waktu aku akan membawa beberapa senjata ketika aku akan melintasi ruang waktu lagi. Kapten Santoso bertanya alasannya, aku menjelaskan kepada kapten Santoso bahwa saat itu aku di serang oleh pesawat yang ku lihat pada waktu aku melakukan percobaan di Papua.

Kali ini aku memiliki sebuah pasukan untuk membantu ku menyerang kawanan laba-laba bermata merah juga pesawat capung yang tidak bermesin itu. wanita yang bernama Tania memiliki pasukan yang cukup banyak. Mereka semua bisa membantuku untuk berperang di sana. Jadi yang ku perlukan adalah beberapa senjata juga kendaraan. Jelasku kepada kapten Santoso. Benarkah seperti itu? apakah mereka bisa di percaya? Tanya kapten Santoso dengan ragu kepada ku. Tentu saja bisa di percaya, karena mereka memiliki misi yang sama dengan ku, yaitu memberantas semua makluk yang membuat kehancuran di bumi. Jawab ku menjelaskan kepada kapten.

Kapten Santoso sempat terdiam. Dia mencoba untuk mencerna kata-kata ku. Dia berpikir bahwa perkataan ku memang ada benarnya. Kapten mengatakan kepada ku bahwa kita memang harus mengandalkan Tania dan pasukan nya untuk membantu ku menjalankan misi perlindungan. Kapten Santoso akhirnya menyetujui pendapat ku. Dia mengatakan kepada ku untuk melakukan perlintasan melalui lubang hitam setiap waktu untuk membawa beberapa senjata dan juga kendaraan.

Saat ini kapten masih belum bisa mengetahui bagaimana cara Jopardi bisa ke masa lalu karena Sohee belum datang ke markas yang dia tempati saat ini. Jopardi mengatakan tidak masalah. Saat ini kita harus bisa memanfaatkan waktu sekecil apapun untuk mendapatkan perubahan di masa depan.