Chereads / The Power Of Us / Chapter 8 - Pelatihan (3)

Chapter 8 - Pelatihan (3)

"Haah" Pak Tora menghela nafas. "Baiklah Ruby dan Petra silahkan bersiap di garis start" Mereka berdua pun bersiap di garis start.

"Dalam hitungan ketiga kalian mulai. 1, 2, 3, dor"

Petra dan Ruby pun berlari dengan hasrat untuk mengalahkan satu sama lain.

"Uwah, Petra dan Ruby seperti bersemangat sekali ya" Pak Tora sedikit kagum dengan mereka.

Dalam perlombaan lari mereka berdua yang sangat sengit itu. Mereka berbicara sesuatu yang akan menimbulkan pertikaian diantara mereka berdua.

"Haha kamu tidak akan pernah bisa mengalahkan Ruby, aku yang akan memenangkan perlombaan kali ini" Ujar Petra yang meremehkan Ruby.

"Huh, jangan merasa menang dulu Petra. Lebih baik kamu fokus saja kedepan" Ujar Ruby.

"Hei Ruby, bagaimana jika kita bertaruh?" Ujar Petra.

"Bertaruh?" Ruby bingung.

"Iya nanti siapa pun yang memenangkan perlombaan ini, boleh meminta 1 permintaan apa pun itu kepada yang kalah bagaimana?" Tanya Petra.

"Boleh juga, tapi yang kalah jangan nangis ya" Ruby setuju.

"Tenang saja" Jawab Petra.

Mereka pun mulai menambah kecepatan berlari mereka. Ruby dan Petra bersaing dengan sangat ketat. Terlihat kecepatan berlari mereka hampir setara.

Murid murid yang menonton fokus melihat pertandingan Ruby dan Petra. Mereka pun mulai mendekati garis finish.

"Garis finish udah didepan mata nih Ruby. Pasti aku yang akan memenangkan ini" Ujar Petra.

"Iya iya terserah kamu aja deh, mending kamu fokus dari pada nanti kamu kalah?" Ujar Ruby

Ketika mereka sedang berlari tiba tiba, kaki Ruby tersandung batu. Ruby pun kehilangan keseimbangan dan mau terjatuh. Petra yang menyadari jika Ruby akan terjatuh, bergegas menangkap tubuh Ruby. "Hei awas hati hati" Petra pun berhasil menangkap Ruby.

"Ah makasih Pet"... Tiba tiba Ruby tersadar bahwa tubuhnya dipegang oleh Petra dan wajah Ruby pun menjadi merah. "Menjauhlah dariku dasar bodoh, "Water Slap". Ruby menampar Petra menggunakan kekuatan air nya.

"Ukhh" Petra pun terpental karena tekanan air yang cukup kuat dari kekuatan Ruby. Petra pun terlempar hingga melewati garis finish.

"Aaawwww, ouucch, aduh sakitnya pipiku aduh. Woi Ruby kalau nampar orang itu kira kira lah tenaganya. Kalau copot gigiku nanti gimana?!" Ujar Petra.

"Iya kamu sih seenaknya aja megang badanku" Ujar Ruby.

"Ih ini ana anak udah ditolong juga, tidak tahu terimakasih banget sih" Ujar Petra. Petra melihat sekelilingnya dan menyadari bahwa dia telah berhasil melewati garis finish.

"Yee aku menang yuuhu!, aku menang!, aku menang!" Petra pun menari nari karena kemenangannya.

Tapi pipinya masih sakit. "Aduh duh pipiku, masih sakit" Ujar Petra.

Pak Tora pun heran dengan tingkah mereka dan bertanya kepada Kira. "Kira apakah temanmu ini, memang selalu seperti ini?" Tanya pak Tora.

"Benar pak, bahkan mereka setiap saat seperti ini" Jawab Kira.

"Setiap saat?, hah yaampun kalian ini. Ada aja masalah, yang tadi kalian terlambat, lalu ribut ketika dihukum, dan sekarang ini lagi hadeh. Kalian ini memang seperti anak kecil" Ujar pak Tora.

Huh pertama kali pak?, coba saja bayangkan betapa kerepotannya aku mengurusi masalah mereka setiap hari. Pikir Kira.

Pak Tora pun pergi menuju ketempat Petra dan melihat kondisinya.

"Wah wajahmu benar benar memar Petra. Sekarang lebih baik kamu pergi ke UKS dan minta tolong diobati sama guru disana" Ujar pak Tora.

"Iya pak, saya akan kesana" Petra pun langsung pergi menuju ke UKS.

Lalu Kira pun mendekati Ruby dan berbicara. "Nah sekarang kamu mau bagaimana Ruby?" Tanya Kira.

"Cih, baiklah aku akan pergi melihatnya sekarang" Ujar Ruby.

"Baguslah jika begitu" Ujar Kira.

Ketika Ruby ingin pergi ke UKS dan sudah menjauh dari Ruby, Kira berteriak.. "Kamu suka sama Petra ya?" Kira berteriak.

Ruby berhenti dan membalikkan badannya. "Berisik" Wajah Ruby memerah dan Ruby melemparkan bola air ke Kira. Ruby pun melanjutkan perjalanannya.

Tepat sasaran ya?. Ngueehee lihat saja kalian berdua nanti akan aku jahili kalian habis habisan. Kira memiliki rencana yang buruk.

Dengan tubuhnya yang basah karena bola air Ruby, Kira dan Samy melanjutkan pemanggilan nama murid yang akan berlari.

"Baiklah aku akan menggantikan pak Tora, karena kelihatannya pak Tora sedikit kelelahan" Ujar Kira.

"Iya nak tolong gantikan bapak sementara, kepala bapak pusing dengan berbagai masalah hari ini" Ujar pak Tora yang tampak tidak sehat.

Kira pun melihat buku absen. "Hm baiklah yang selanjutnya maju adalah Samy dan Hiro ya" Ujar Kira.

"Aku?" Tanya Samy. "Iya kamu akan berpasangan dengan Hiro" Jawab Kira.

"Oh baiklah" Samy dan Hiro pun bersiap digaris start.

"Sepertinya kita bersaing lagi nih ya. Padahal ini adalah pelatihan pertama kita di SMA ini" Ujar Hiro.

"Kamu benar, tapi jangan mengira jika aku akan mengalah darimu" Ujar Samy.

"Heh jangan sungkan, ayo kita kerahkan semuanya" Ujar Hiro.

"Baiklah dalam hitungan ketiga dimulai. 1, 2, 3, dor" Samy dan Hiro langsung berlari dengan mengerahkan seluruh kemampuan mereka.

Kali ini aku harus bisa mengalahkan Samy. Aku tidak ingin kalah lagi darinya. Pikir Hiro.

Mereka pun bersaing dengan sangat sengit dan mereka sudah sangat dekat dengan garis finish.

"Huh belum cukup cepat Hiro!, hiaah!" Samy menambah kecepatan larinya dan Samy berhasil melewati garis finish terlebih dahulu.

"Hah ha aku menang" Nafas Samy terengah-engah.

"Huh kamu memang hebat Samy, sulit sekali untuk menang darimu" Ujar Hiro.

"Tidak ah, kamu terlalu berlebihan menilai ku Hiro" Ujar Samy.

"Kerja bagus Samy" Ujar Kira.

"Haha terimakasih Kira" Jawab Samy.

"Karena giliran mu telah selesai, sekarang ayo bantu aku memanggil yang lainnya" Ujar Kira.

"Oh ok ayo" Jawab Samy.

"Ok yang maju selanjutnya adalah Max dan Raiha ya" Ujar Samy.

Mereka berdua pun bersiap di garis start.

"Wah kebetulan nih kita berpasangan Raiha" Ujar Max yang senang.

"Hm, iya iya" Ujar Raiha.

"Oh iya, ngomong ngomong aku tidak akan menahan diriku dari kamu loh Raiha"

"Iya deh, aku nanti akan mengalah untukmu" Ujar Raiha.

"Eh jangan gitu lah, kita itu harus bersaing dengan serius" Ujar Max.

"Hoi hoi mau berapa lama lagi kalian bicara ha?, yang lain pada belum maju nih" Ujar Kira yang lelah menunggu.

"Eh maaf Kira, kami keasikan bicara" Ujar Max.

"Hah terserah lah, aku akan langsung memulai ini. 1, 2, 3, dor" Mereka berdua pun berlari. Namun terlihat jelas, jika Max lebih cepat berlari daripada Raiha.

mereka pun berlari,tetapi dalam perlombaan lari mereka lumayan terlihat jelas kalau max lebih cepat berlari dari pada raiha.

Dan pada akhirnya Max yang memenangkan pertandingannya.