-Terjebak Dendam Masa Lalu-
Suasana berubah aneh ketika Saga berada di depan semuanya. Seolah aura dinginnya mempengaruhi orang - orang di sekitarnya juga.
"Kau datang. Syukurlah Son," John berseru. Pria paruh baya itu bergumam dengan nada santai dan tegas.
Saga tidak menggubrisnya. Pria itu hanya mengangguk ketika seorang pelayan menarik sebuah kursi kosong, tepat di samping sang ayah untuk dirinya.
"Silahkan duduk tuan muda."
"Duduk lah Ka Saga. Kami menantikan kedatanganmu." Airin berseru senang. Ia membuka suara sambil tersenyum tipis.
Saga terdiam beberapa saat. Kemudian berdehem pelan dan duduk. Saat Saga mendongak, tidak sengaja pandangannya menatap nanar ke arah bocah itu. Putrinya Airin.
Pria itu mendecih kasar. Dia melirik ke arah sosok itu. Bocah perempuan yang duduk di pangkuan Alfian. Asik memeluk ayahnya tanpa sedikit pun peduli dengan pembicaraan orang - orang dewasa di sekitarnya.