Mendapatkan pengalaman, keluarga baru, keramahan dan kehangatan membuat Aurora pun Raja merasa lebih dari cukup. Setidaknya mereka mendapatkan amunisi liburan setelah bosan dengan kehidupan di Jakarta.
"Orang-orang di sana baik banget ya? Bahkan, kita gak minta bantuan aja mereka ringan tangan mengulurkan."
Sempat beberapa kali Raja terjebak macet saat iseng memutar perkebunan, sepatunya sering tak sengaja menginjak tanah becek dan lainnya. Lalu, para penduduk yang kebetulan lewat akan menawarkan membantu.
"Itulah namanya toleransi di desa, Raja. Setidaknya nanti, kalau udah muak dengan Jakarta dan segala kenangannya aku mungkin akan tinggal di rumah om Wisnu, lebih menenangkan. Gak perlu bertemu banyak orang dan juga bisa lebih merasa beban hidup terasa ringan. Jujur, tekanan di Jakarta kadang mencekik aku dan mama, bayar kuliah, sewa rumah, sewa toko kue dan lain-lain. Tapi mama hebat, sama sekali gak pernah ngeluh."