Chereads / Aira : begins with a smile / Chapter 3 - always you

Chapter 3 - always you

Ara terdiam melihat seseorang di sebelahnya, setelah beberapa detik saling bertatapan, tiba-tiba hp Ara berbunyi tanda ada panggilan masuk. orang itu memutuskan tatapannya dan Ara gelagapan mengangkat telepon.

"lu udah sampe mana?" ucap seseorang dibalik telepon.

Ara hanya terdiam ga menggubris orang dibalik telepon. "mati" gumam Ara. satu kata berjuta makna. Ara terdiam sambil terus memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi barusan.

"Ra?." tanyanya lagi.

"WOY." teriak seseorang dibalik telepon menyadarkan Ara.

"ehh- kenapa fi? maaf-maaf ujannya gede ga kedengaran." sahut ara beralasan.

"lu dimana? masih lama ga gw bawa eskrim." ucap penelepon.

"masih lama, sama gista kesananya? izin dulu ga nanti gw diamuk lagi." balas Ara.

"ga ribet, yaudah gw balik, es krim nya gw taro kulkas."

"ck, kebiasaan bgt males lah tapi makasih es krimnya."

"hmm." sahut orang dibalik telepon lalu mematikan teleponnya.

Ara pun terdiam dan beberapa menit kemudian bus yang dinaiki Ara tiba, Ara pun langsung naik dan duduk ditempat biasa dikursi ke-4 bagian kiri dari depan, setelah duduk tanpa sengaja Ara melihat keluar jendela dan bertatapan dengan orang yang tadi. Ara pun buru-buru mengalihkan pandangannya dan menutup tirai bus.

"Yaampun malu bgt tatapan mulu." Gumam Ara sambil memegang wajahnya menahan malu.

***

Keesokan harinya Ara berjalan menyusuri koridor, terlihat koridor masih sepi karna jam baru menunjukkan pukul 6 pagi. Ara pun sampai di kelas dan berjalan ke arah bangkunya, kelas masih sepi ternyata Ara datang pertama padahal biasanya ada satu yang datang terlebih dahulu yaa walaupun lebih sering Ara yang datang pertama.

"masih ada waktu setengah jam, lumayan buat tidur." Ara pun menaruh kepalanya di atas lengannya dan mencari posisi pas untuk tidur dan akhirnya tertidur.

Setengah jam kemudian...

Bel masuk berbunyi nyaring seantero sekolah. Ara terbangun dan mengusap wajahnya pelan, terlihat sudah banyak teman-temanya yang datang.

Ara menoleh ke bangku sebelahnya ternyata nazla ikutan tidur. 'pantes ga ada yang bangunin :('

"Oyy bangun udah bel." Ucap Ara sambil membangunkan teman sebangkunya.

"Nazla bangunnn." Ucap Ara menggoyang-goyangkan lengan Nazla.

"Humm." Nazla mengangkat kepalanya dan bangun dengan muka bantal lalu mengambil botol minum lalu meminumnya masih dengan keadaan setengah sadar.

"Emang tidur jam berapa sih?." Tanya Ara.

"Ga tidur." Balas Nazla malas sehabis meminum air.

"Loh kok? perasaan ga ada pr deh." Ucap Ara terheran.

"Wahhh jangan-jangan drakor yaa." Tuduh Ara dan yah tepat sasaran

Nazla hanya menyengir ke arah Ara.

"Dasar kebiasaan." Ara hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala.

"Ohh iya nanti pulang sekolah ke blok m yok." Ucap Nazla.

"Ngapain?." Ara menoleh ke arah Nazla.

"Mau beli ramyun." Ucap Nazla.

"Humm okee gw juga kangen sama pop ice blok m." Balas Ara dan fokus ke depan karna guru sudah masuk ke kelas.

Pelajaran pun berlangsung dengan hikmat dan beberapa jam kemudian bel berbunyi nyaring tanda waktu istirahat.

Ara dan teman-temannya berjalan menyusuri koridor sambil berbincang-bincang. Setelah sampai di kantin Ara duduk di pinggir dekat pintu masuk kantin.

"17 Agustus 2 Minggu lagi yaa, trus Minggu depan itu ada drama anak kelas 12 kan." Ucap putri heboh.

"Ehh emang Minggu depan ya? Baru ngeh gw hari pertama anak apa?."ucap Ara sambil memakan makanannya.

"IPS 2- umm.. yang judulnya lumayan keren mo nonton?." Ucap Nazla sambil bertanya ke teman-teman nya.

"Boleh sih abis pulang sekolah kan tapi gw pengen bgtt nonton ipa 2" Ucap Ara antusias sambil menampilkan senyum polosnya.

"Yeuh mentang-mentang ada kak nopal." Ucap Nazla sambil menyenggol bahu Ara. Kebetulan Nazla berada di sebelah Ara dan di seberangnya ada putri juga Tasya.

"Kalo gw sih mau nonton ipa 1 ." Ucap putri dan Tasya berbarengan.

"Uhuk...uhukk.. iya yang doi nya dua-duanya di ipa 1 " Ara pura-pura keselek sambil terkekeh pelan.

"Kita saling temen-temenin ajaa lu pada juga pasti mau kan nonton semuanya lagian mana mungkin nonton sendiri-sendiri ya kan." Ucap Ara sambil meminta persetujuan.

Dan dijawab anggukan oleh mereka bertiga, mereka pun melanjutkan acara makan mereka dengan diselingi canda tawa dan pastinya tidak jauh dari dunia pergibahan:v

***

[rumah Ara]

"yaampon Izza kenapa senyum lu manis bgt sih, mana tanjem bgt tatapan matanya tapi kemarin malu bgt sih lagi basah kuyub malah ketemu. " Ara senyum-senyum sendiri berbicara sendiri sambil menatap langit-langit kamarnya.

"ehh- tapi waktu itu dia jalan samping-sampingan sama cewe, siapa ya masa sih pacarnya." Ara berguling dikasur dan menepuk-nepuk kasur karna sebal.

moshi-moshi.

tanda pesan masuk terdengar, Ara langsung mengambil hpnya.

gatausiapa.

gw dibawah nih, cepet turun

me.

masuk ajaaa

Ara terdiam sebentar karna binggung biasanya sahabatnya ini langsung masuk tanpa minta disamperin ke depan.

gatausiapa.

gw buru-buru

me.

ocee

Arapun bergegas turun dan saat membuka pintu Ara dihadapkan dengan seseorang yang sedang memainkan ponselnya.

"Kenapa?." Ara diam dipintu sambil memperhatikan orang tersebut.

"Suruh masuk dulu, gw tamu." orang tersebut berbicara sambil mengalihkan pandangannya dari ponsel ke wajah Ara.

"Cii- tadi katanya buru-buru, yaudah masuk." Ara membuka sedikit jalan supaya orang tersebut bisa masuk.

"Tapi gausah, gw masih ada urusan. Gw kesini cuma mau ngasih ini." Ucap orang tersebut lalu memberikan 2 plastik ke Ara.

"Earphone lu rusak kan, trus yang satunya sekarang udah tanggalnya, kalo bukan gw yang beli gw jamin lu ga bakal beli." Lanjut orang tersebut menjelaskan barang yang dibawanya.

"Baru gw mau beli besok, makasih ya fi." Ucap Ara sedikit meringis.

Arraffi Keenan, sahabat Ara dari kecil sampai sekarang. Dulu rumahnya berada di seberang tetapi pindah saat masuk ke SMA. orang yang baik tapi judes bgt sama orang yang ga dikenalnya. Dia cuma menunjukkan sisi baiknya ke orang terdekat aja. Kata dia "gw ga perduli orang nganggep gw gimana kalau mereka deket sama gw pasti mereka bisa ngertiin gw".

"Kaya sama siapa aja lu." Rafi tersenyum mendorong pelan kening Ara.

Ara terkekeh sendiri, "ohh ya Gista mana?." Ucap Ara sambil menoleh ke belakang badan Rafi.

"Dia dirumah, tadi nya mau ikut tapi mamanya ngajak ke rumah sodara."

"Ohh yaudah titip salam ya." Ara mengangguk lalu tersenyum.

"Ga. Yaudah gw balik jangan lupa diminum ya." Rafi menggeleng sambil menaiki motornya.

"Iyaa deh udahh sana pergii." Ara terkekeh pelan lalu mendorong bahu Rafi supaya cepat pergi.

"Gw pergi." Rafi pun melajukan motornya meninggalkan pekarangan rumah Ara.

Ara tersenyum sambil melambaikan tangan memandang kepergian Rafi.