Alyosha dapat melihat batang panjang dan besar itu mulai didorong masuk oleh Ryou. Alyosha menggeliat pelan dan mendesah. Rasa sesak dan hangat menyentuh daerah intim miliknya itu. Kemaluannya terlihat sedikit menggembung saat dimasuki oleh batang Ryou.
"Shhh ahhh masukan lebih dalam. Aku suka itu," ucap Lyosha. Ia masih menggeliat pelan dan meremas bantal miliknya.
Nafas Ryou menderu. "Memohon lagi dasar jalang."
Nafas Alyosha tercekat, rasa nafsu itu membuat ia tidak bisa berpikir jernih lagi. Persetan dengan rasa malu, yang terpenting kenikmatan bisa ia raih secepatnya. Begitulah pikir Alyosha sekarang.
"Ku mohon, sodok aku lebih dalam. Lebih keras. Lebih gila. Penuhi aku dengan cairan kental mu. Aku tak lebih dari sekedar jalang untukmu, akulah tempat pembuangan sperma mu," ujar Alyosha menggebu-gebu. Ia mencengkram kuat bahu Ryou, menariknya seakan menyuruh Ryou untuk segera menggagahinya.
Ryou tersenyum kemenangan, tanpa aba-aba dan tanpa pikir panjang, Ryou langsung menghujamkan batang kejantanannya tersebut dalam lubang Alyosha. Wanita itu langsung memekik keras. Dan untuk meredam suara Alyosha, Ryou langsung melumat bibir seksi itu. Bunyi kecupan dan lumatan menjadi lagu pengiring dalam pergumulan panas mereka berdua.
Bunyi tepukan yang terbentuk dari selangkangan yang beradu membuat Ryou dan Alyosha semakin semangat menggoyangkan pinggul mereka untuk menambah kenikmatan hubungan intim mereka.
Ryou menjelajahi isi mulut Alyosha dengan lidahnya. Ia bisa merasakan manisnya mulut wanita tersebut. Lidah mereka beradu, lalu Ryou menjelajahi deretan gigi rapi Alyosha dengan lidahnya. Kalau dilihat seperti itu nampaknya Ryou sudah pernah melakukan kegiatan seperti ini berkali-kali. Tapi nyatanya ia baru pertama kali ini melakukannya dengan Alyosha. Ryou melakukan ini semua berdasarkan perintah alam bawah sadarnya yang seakan-akan tahu semua hal tentang kegiatan intim seperti itu.
Begitulah naluri liar seorang lelaki.
Ryou semakin mempercepat gerakan pinggulnya yang maju mundur memasukkan batang miliknya tersebut. Setelah ciuman mereka terlepas, barulah terdengar bunyi erangan dan desahan panas dari mulut Alyosha. Suaranya terdengar sangat seksi, Ryou bersumpah takkan bisa melupakan suara itu nantinya walaupun setelah bertahun-tahun nanti ia tak mendengar suara itu.
Tapi bukankah tak lama lagi mereka akan melakukan itu lagi? Ryou tak perlu bersedih untuk mengingat desahan Alyosha. Karena nantinya ia akan mendengarnya lagi dan bahkan lebih sering.
Kita lihat saja nanti. Hehehe.
Ryou lalu meremas buah dada ranum milik Alyosha, remasan itu bagaikan sengatan listrik yang nikmat sekali bagi Alyosha. Ryou sangat suka memegang buah dada itu, sebab terasa sangat kenyal dan pas sekali dalam genggamannya.
Dasar Ryou bodoh.
Kaki Alyosha yang melingkar di pinggang Ryou semakin ia eratkan. Alyosha ingin Ryou menusukkan batangnya itu lebih dalam ke dalam lubang Alyosha. Seakan-akan tak ingin ada lubang lain yang mencicipi genjotan dari batang perkasa milik Ryou tersebut.
Meremas buah dada Alyosha, meremas bokong Alyosha, lalu menampar bokong besar itu, dan kemudian menjilati serta menghisap puting susu Alyosha sudah ia lakukan. Tapi nampaknya Ryou mulai lebih nakal sekarang. Ia ingin bermain-main lebih lama sebelum membuat wanita itu orgasme karenanya.
Di saat hentakan Ryou sudah sangat cepat, tiba-tiba ia malah mencabut batangnya itu sebelum Alyosha sempat mencapai titik puncak kenikmatannya. Alyosha kecewa, wajahnya langsung menyiratkan permohonan pada Ryou agar ia memasukkan batang itu lagi. Ryou yang mengetahui itu hanya tersenyum miring, ia lalu memainkan klitoris Alyosha dengan jarinya.
"Ughh ahhh. Ryou, ku mohon masukan ahhh bayangmu lagi eughh."
Alyosha terus mendesah, nama Ryou tak henti-hentinya ia sebutkan. Itu membuat Ryou merasa senang, ia seakan memiliki semuanya tentang Alyosha.
"Akulah pemilik mu, apapun yang aku lakukan atas dasar dirimu adalah kehendak ku. Kau tidak dapat meminta apapun, terkecuali kalau kau memohon dengan begitu rendah."
Alyosha bersumpah akan menghajar Ryou bila ia terlepas dari pengaruh rangsangan seksual berlebihan seperti ini.
"Ryou, ku mohon. Lubang ini sudah begitu kosong tanpa penis mu. Masukkan milikmu ke dalam tubuhku ini, aku adalah milikmu kau bisa menyemprotkan semua sperma mu ke dalam lubang ku ini," pinta Alyosha frustasi. Air mata perlahan menetes di sudut matanya.
Alyosha merasa frustasi, karena hanya tinggal sedikit lagi ia bisa meraih kepuasan seksnya. Tapi Ryou malah mencabut batangnya dari vagina Alyosha, itu membuat kekosongan besar yang dirasakan oleh Alyosha.
Ryou yang mengocok pelan penisnya masih memainkan klitoris Alyosha dengan jahil. Ia mencubit tonjolan merah muda itu dengan jarinya, lalu menggesekkan jarinya di situ. Alyosha menggeliat pelan, menikmati sentuhan Ryou tersebut.
"Ahhh ahhh i-itu...Itu tidak shhh ahhh tidak senikmat penis mu," ucap Alyosha Yang masih memejamkan matanya, menikmati tangan Ryou yang nakal memainkan klitorisnya tersebut.
Melihat ekspresi Alyosha yang kecewa dan frustasi membuat Ryou iba. Rasanya sudah cukup ia bermain-main, terutama batangnya juga ingin mendapatkan kehangatan lagi di dalam lubang wanita seksi tersebut.
Ryou lalu mendekatkan batang kejantanannya lagi ke dalam liang vagina Alyosha. Mendorong pelan batangnya tersebut masuk ke dalam vagina Alyosha.
"Ahhh, kau sempit sekali Alyosha. Kau benar-benar membuat aku ketagihan." Ryou mengatakan itu dengan suara berat nan seksi. Ia menatap Alyosha dengan tatapannya yang dalam, rasanya dunia hanya milik mereka berdua sekarang.
Ketika Sudah masuk setengahnya, Ryou langsung menghentakkan batangnya tersebut dengan keras. Hujaman penis Ryou itu membuat Alyosha memekik. Bukan karena sakit, tapi karena terlebih nikmat bagi Alyosha.
Jepitan yang hangat dan basah itu begitu memanjakan batang Ryou. Dengan penuh gairah, Ryou langsung menggerakkan pinggulnya dengan cepat.
"Ahh ahhh lebih cepat, ahh itu nikmat ahh." Alyosha mendesah dengan begitu keras.
Bukannya menutupi desahan Alyosha agar tak terdengar, ia malah mempercepat sodokan nya. Alyosha memejamkan matanya, mulutnya terbuka seakan minta dihisap.
PLOK PLOK PLOK
Bunyi selangkangan mereka yang beradu menjadi pengiring yang sangat menggairahkan. Ryou yang biasanya polos dan pemalu menjadi sangat liar, ia menjadi berbeda 180 derajat dari yang biasanya.
Cairan kemaluan mereka berdua bercampur menjadi satu, sangat basah dan licin. Saking banyaknya cairan yang licin itu sampai merembes dan membasahi bagian seprei di situ. Ryou juga bisa melihat kalau ada bercak darah yang bercampur dengan cairan di situ.
Ryou awalnya ragu, tapi itu tidak salah lagi, itu adalah darah dari selaput dara Alyosha yang robek.
Ryou masih tidak percaya kalau Alyosha adalah wanita yang masih perawan, tapi selaput dara itu adalah buktinya.
Padahal dalam kehidupan dunia barat yang bebas, seks adalah hal yang wajar meskipun belum menikah. Apalagi Alyosha adalah seorang mafia, mencicipi banyak gigolo seharusnya bukan masalah bagi Alyosha. Tapi ia tetap menjaga dirinya agar tidak dijamah lelaki lain. Entahlah, mungkin bisa saja ia terlalu sibuk. Begitulah yang Ryou pikirkan sekarang.
Rasa panas menjalar di seluruh tubuh mereka. Lubang Alyosha dan batangnya Ryou sudah berkedut, menandakan mereka akan mencapai puncak kenikmatan seksual mereka berdua.
Ryou membisikkan sesuatu di telinga Alyosha. "Aku akan keluar. Aku akan cum."
"Aku juga, ayo kita cum bersama. Keluarkan semuanya di lubang ku Ryou," balas Alyosha dengan begitu manja. Ia mengalungkan lengannya di leher Ryou. Tak ingin wajah tampan itu menjauh dari dirinya.
Ryou semakin mempercepat hentakan batangnya, Ryou mengecup dan melumat bibir Alyosha karena ia tahu dalam beberapa detik lagi mereka berdua akan orgasme.
Dan perkiraan Ryou benar, ia dan Alyosha klimaks. Ryou menyemprotkan banyak sekali sperma ke rahim Alyosha. Bersamaan dengan cairan kepuasan milik Alyosha yang membasahi batang perkasa milik Ryou. Otot vagina Alyosha berkedut kencang. Memberikan sensasi pijatan yang luar biasa nikmatnya bagi Ryou.
Sesi bercinta yang panas itu mereka akhiri dengan saling berpelukan di bawah selimut putih yang menjadi saksi aktivitas intim mereka tersebut.