Chereads / Lelaki Bayaran dari Saudara Ku / Chapter 14 - Rasa Senang

Chapter 14 - Rasa Senang

Ryou merebahkan Alyosha di kasurnya, Alyosha hanya bisa berbaring lemah di situ. Ini bukan ia yang biasanya, ia tidak pernah seperti ini bahkan saat sakit sekalipun.

"Jangan-jangan kau keracunan," ucap Ryou khawatir. "Seharusnya kita tadi ke rumah sakit. Sebentar, aku akan memanggilkan dokter dulu."

Belum sempat Ryou beralih meninggalkan tempat itu, tangan Alyosha sudah lebih dulu menarik pelan tangan Ryou. Nafasnya semakin tidak beraturan, wajahnya menampilkan rasa tersiksa yang begitu tidak enak dirasa.

"Tetaplah di sini, jangan pergi," pinta Alyosha. "Cepat tutup pintu itu, aku ingin...ingin itu! ayo cepat tutup pintunya dulu!" ujar Alyosha.

Ryou dengan cepat melakukan apa yang diminta Alyosha.

"Cepat ke sini," ujar Alyosha. Ryou semakin panik, ia bingung namun tidak ingin banyak tanya, yang terpenting ia menuruti apa yang diperintahkan oleh wanita tersebut.

Baru saja Ryou duduk di tepi ranjang Alyosha dan ia langsung ditarik keras oleh Alyosha. Sekarang posisi mereka begitu ambigu, karena Ryou sedang menindih tubuh Alyosha tepat di atas ranjang tersebut.

Alyosha yang posisinya begitu dekat dengan Ryou membisikkan sesuatu.

"Penuhi aku Ryou. Masuki aku. Lakukan itu semua," ujar Alyosha seraya mendesah pelan. Ia nampak sangat bernafsu.

Ryou kalang kabut, ia yang sebenarnya juga merasakan suatu sensasi aneh malah tegang. Organ intimnya tegang melihat keadaan Alyosha sekarang, ditambah setelah memakan makanan di restoran tadi.

"A-apa maksud mu? aku tidak mungkin melakukan itu. Bisa-bisa kau--"

Belum sempat Ryou menyelesaikan perkataannya, Alyosha sudah melumat bibir tipis tersebut. Alyosha sudah tidak bisa menahan gejolak nafsu yang sudah memenuhi pikiran dan perasaannya sekarang. Tubuhnya memanas. Tak hanya basah akan keringat, tapi Alyosha juga sudah basah dengan cairan lain.

Ryou awalnya kaget, ia hendak menolak karena tidak ingin melakukan hal tidak senonoh bersama wanita yang belum ia nikahi. Tapi akal sehatnya juga sudah dikalahkan oleh nafsu. Ryou membalas ciuman itu dengan lembut.

Ryou adalah tipe pria yang lembut, sedangkan Alyosha adalah tipe wanita yang agresif. Alyosha lebih suka perlakuan yang sedikit kasar, maka dari itu ia meremas bahu Ryou untuk meminta Ryou bermain lebih ganas.

Ciuman mereka terlepas, menyisakan Saliva mereka yang masih tersambung. Wajah Alyosha memerah dan sayu, begitu menggoda hasrat birahi Ryou.

"Bermainlah lebih kasar, aku tidak suka lelaki yang terlalu lembut dalam bermain. Jangan pedulikan aku kalau aku meringis kesakitan, karena rasa sakit itu bercampur nikmat untukku!" perintah Alyosha. Mendengar perkataan itu membuat sesuatu yang berada di dalam celana Ryou semakin tegang dan keras.

Alyosha yang melirik ke bawah melihat ada sebuah tonjolan di celana Ryou. Tangannya langsung mengarah ke sana dan membuka resleting celana Ryou. Tak hanya itu, tangannya langsung menelusup masuk ke celana dalam Ryou.

Dapat! ia menemukan benda besar dan panjang di bawah itu. Awalnya Alyosha mengira hanya akan menemui benda yang kecil, karena yang ia tahu orang Asia biasanya hanya memiliki penis ukuran biasa.

Penis Ryou menegang keluar dan bersiap menusuk masuk ke dalam tubuh Alyosha. Di saat Alyosha sibuk memainkan benda panjang itu, ia tidak sadar kalau hanya tersisa bra dan celana dalam yang menutupi tubuhnya. Ryou melihat buah dada yang putih dan bersih itu, ia awalnya melirik Alyosha seakan meminta izin. Tentu saja ia mendapat anggukan dari Alyosha.

Ryou menghisap tonjolan berwarna merah muda di dada Alyosha tersebut. Puting susu itu semakin mengeras setiap kali dihisap oleh Ryou.

"Ahhh...shhhh. Hisap lebih kencang Ryou, aku suka itu ahhh ahhh." Alyosha mendesah tak karuan. Ia menarik rambut Ryou agar Ryou menghisap puting susunya lebih kencang.

Tangan kiri Ryou memainkan puting susu Alyosha yang lain. Sesekali meremas buah dada Alyosha, membuat Alyosha mengejang nikmat.

Sudah dipastikan kalau vagina Alyosha dibanjiri oleh cairan miliknya. Cairan itu sudah merembes keluar dari sela-sela paha mulusnya.

Ryou turun ke bawah, dilihatnya gundukan yang ditutupi rambut halus milik Alyosha. Tangan nakal Ryou langsung meraba gundukan itu dan menelusup kan jarinya ke dalam vagina Alyosha.

Awalnya hanya satu jari, lalu mulai menjadi dua jari.

"Ahhh bodoh! kenapa hanya dengan aahh jari saja hah?!" seru Alyosha kesal. Namun dibalik rasa kesalnya itu ia juga merasakan nikmat yang membuat ia ketagihan. Tapi untuk sekarang ia tidak hanya ingin sekedar jari untuk memuaskan nafsunya, ia ingin benda milik Ryou. Apalagi kalau bukan penisnya Ryou.

"Kau nakal Alyosha," ucap Ryou. "Sebelum permainan kita yang sebenarnya dimulai, kita harus pemanasan terlebih dahulu."

Ryou sengaja membuat Alyosha memohon-mohon, ia ingin membuat Alyosha semakin bernafsu. Sebenarnya melihat seorang wanita menggelinjang nikmat akibat permainannya membuat dirinya sangat bergairah.

Semua lelaki sama saja, mereka semua adalah makhluk bejad, contohnya Ryou tanpa terkecuali.

"Baiklah, aku akan memasukkan milikku. Jangan menyesal kalau kau kesakitan nantinya," ucap Ryou. Ia tidak menyangka akan mengatakan kata-kata seperti itu.

"Tidak! jangan ragu! lubang ku sudah menunggu milikmu masuk dan mengobrak-abrik semuanya," ujar Alyosha dengan begitu frontal. Rasa malu sudah hilang seketika dalam kamus hidupnya.

Kaki Alyosha terbuka lebar, ia mengangkang dan memperlihatkan vagina nya dengan sangat jelas pada pria Asia di atasnya tersebut. Ryou tentu saja tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan emas itu. Dengan mengocok penisnya pelan ia lalu mendekatkan kejantanan nya itu pada liang nikmat milik Alyosha, digesekkan nya pelan kejantanannya tersebut sebelum ia memasukkannya ke dalam lubang yang becek itu.

"Ughh ahhh shhh." Ryou melenguh pelan, ia bisa merasakan rasa hangat dari permukaan vagina Alyosha. Apalagi kalau ia sampai masuk lebih dalam, sudah dipastikan batang kejantanannya itu akan merasa lebih nikmat lagi.

"Ahh, fuck me! masukkan cepat!" seru Alyosha wajahnya sudah sangat pasrah, air liurnya tidak terasa menetes disudut bibirnya karena ia sudah merasa sangat bernafsu.

"Begitulah caramu meminta kenikmatan dari seseorang hm?" tanya Ryou pelan, suaranya begitu berat dan seksi. Ia yang sekarang sangat berbeda dari ia yang Alyosha temui tadi.

SPLAKK

Tamparan keras dilayangkan Ryou pada pantat sintal milik Alyosha, pantat itu menjadi kemerahan akibat tamparan tersebut. Namun bukannya meminta Ryou berhenti, Alyosha malah ketagihan dan ingin diperlakukan seperti itu lebih keras lagi.

Ryou meremas pantat Alyosha, ia lalu mendekatkan wajahnya ke samping telinga Alyosha.

"Memohon lah jalang," bisik Ryou pelan.

Ini memang seperti hinaan, tapi bagi orang yang sudah dikuasai nafsu perkataan tersebut adalah mantra yang dapat meningkatkan gairah secara instan.

"Masuki aku Ryou. Masuklah dan jelajahi isi vagina ku ini. Semuanya milikmu, akulah jalang milikmu." Alyosha mengatakan itu dengan wajah yang begitu seksi. Matanya yang sayu dan wajahnya yang merona merah terlihat sangat seksi.

"Anak pintar. Baiklah, aku akan masuk sekarang."